Manajemen Pupuk Organik

Rd;- Sebagai
seorang remaja yang tumbuh besar di pedesaan, saya tidak pernah berhenti untuk
belajar mengenai kehidupan dan pengelolaan sumber daya di perdesaan. Termasuk
salah satu usaha saya untuk belajar, saya bergabung dalam kelompuk usaha muda
yaitu Taruna Tani sapta Dasa.



Sejauh
ini saya elh terlibat dalam pengorganisasian pupuk organik, kebetulan saya
sebagai pemegang buku besar keuanganya. Dalam pembukuan usaha itu ternyata
tidak mudah, meskipun baru mikro.

Tetapi
bagi saya belajar tidak ada batasnya, mau sama yang tua ataou bahkan sama yang
lebih muda juga perlu belajar. Dalam kesempatan ini baru beroperasi satu kali
produksi pupuk organic. Dan ternyata setelah di evaluasi hal yang menghambat
adalah masalh bahan mentah atau material.

Material
dari pupuk organic yaitu kotoran sapi, yang mana kotoran ini harus sedikit
lebih kering. Karena jika masih basah akan sulit dalam pengolahannya dan juga
bisa membunuh tanaman bukanya membaut subur.

Karena
bahan bakunya sedikit lambat prosesnya, akhirnya di pembukuan pun juga kurang
berjalan dengan baik. sementara target miniman dalam rincian pembukuan paling
tidak kita harus bisa memproduksi 400 kg baru bisa kembali modal.

Semua
mekanisme saya pelajari dan Alhamdulillah meski produksi belum bisa di
prediksikan dengan jelas sudah mengantri pesanan dari masnyarakat. Dan insya
allah saya dan kawan-kawan akan berproduksi setiap awal dan akhir bulan.

Semoga
bagi masyarakat bisa lebih mengerti dan memberimanfaat bagi tanaman. Dan
tentunya masyarakat juga tau mana pupuk yang berkualitas dan mana yang tidak.
Karena kami bekerja untuk mendapatkan kualitas hasil yang memuaskan.

Bagikan


Populer