Daftar Isi
- 1 1. Pahami Makna Risiko dengan Cara yang Benar
- 2 2. Mulai dari Risiko Kecil Terlebih Dahulu
- 3 3. Ubah Cara Pandang terhadap Kegagalan
- 4 4. Bangun Kepercayaan Diri melalui Persiapan
- 5 5. Kelilingi Diri dengan Orang yang Mendukung
- 6 6. Latih Pikiran Positif dan Visualisasi
- 7 7. Evaluasi dan Rayakan Setiap Kemajuan
- 8 Risiko adalah Jalan Menuju Pertumbuhan
Gubuku.id – Dalam kehidupan, setiap kemajuan dimulai dari keberanian untuk mencoba hal baru. Baik dalam karier, bisnis, maupun hubungan pribadi, keberanian mengambil risiko adalah langkah penting menuju pertumbuhan. Menurut Harvard Business Review (2022), kemampuan mengambil risiko secara terukur merupakan salah satu faktor utama yang membedakan antara individu yang sukses dan yang stagnan.
Namun, banyak orang takut mengambil risiko karena khawatir gagal, ditolak, atau kehilangan sesuatu yang sudah dimiliki. Padahal, jika kita selalu bermain aman, kita justru kehilangan peluang untuk berkembang. Seperti kata penulis terkenal, Roy T. Bennett, “Hidup adalah tentang mengambil risiko. Jika kamu tidak pernah mengambil risiko, kamu tidak pernah benar-benar hidup.”
1. Pahami Makna Risiko dengan Cara yang Benar
Langkah pertama untuk menumbuhkan kebiasaan berani mengambil risiko adalah memahami bahwa risiko tidak selalu berarti bahaya. Risiko bisa diartikan sebagai kemungkinan hasil yang belum pasti, yang bisa membawa kegagalan maupun keberhasilan.
Menurut Psychology Today (2023), otak manusia secara alami lebih fokus pada potensi ancaman daripada peluang. Itulah sebabnya kita sering kali menghindari risiko karena otak berusaha melindungi kita dari rasa tidak nyaman.
Namun, dengan memahami bahwa risiko adalah bagian dari proses belajar, kita dapat mulai melihatnya sebagai tantangan, bukan ancaman. Setiap keputusan berisiko adalah kesempatan untuk tumbuh, memperbaiki diri, dan belajar sesuatu yang baru.
2. Mulai dari Risiko Kecil Terlebih Dahulu
Keberanian tidak tumbuh dalam semalam. Sama seperti otot, keberanian perlu dilatih secara bertahap. Anda bisa memulainya dari risiko kecil, seperti:
-
Mengemukakan pendapat di rapat,
-
Mencoba hal baru di luar zona nyaman,
-
Mengambil tanggung jawab tambahan di tempat kerja,
-
Atau bahkan memulai percakapan dengan orang baru.
Menurut peneliti kebiasaan James Clear dalam bukunya Atomic Habits (2018), perubahan besar selalu dimulai dari tindakan kecil yang dilakukan secara konsisten. Dengan mengambil risiko kecil secara bertahap, Anda akan mulai membangun kepercayaan diri dan kemampuan berpikir rasional dalam menghadapi ketidakpastian.
3. Ubah Cara Pandang terhadap Kegagalan
Salah satu penghambat utama keberanian adalah takut gagal. Banyak orang menilai kegagalan sebagai bukti bahwa mereka tidak mampu, padahal sebenarnya kegagalan adalah umpan balik yang berharga.
Thomas Edison pernah berkata, “Saya tidak gagal. Saya hanya menemukan 10.000 cara yang tidak berhasil.” Kalimat ini menunjukkan bahwa setiap kegagalan adalah proses menuju keberhasilan.
Menurut riset dari Stanford University (2019), individu dengan growth mindset — yaitu pola pikir yang meyakini bahwa kemampuan bisa dikembangkan melalui usaha dan pembelajaran — cenderung lebih berani mengambil risiko dan lebih cepat bangkit setelah gagal.
Jadi, daripada menghindari kegagalan, ubahlah cara pandang Anda:
-
Lihat kegagalan sebagai bagian dari proses belajar,
-
Evaluasi apa yang bisa diperbaiki,
-
Dan gunakan pengalaman itu untuk membuat keputusan yang lebih baik di masa depan.
4. Bangun Kepercayaan Diri melalui Persiapan
Keberanian tanpa perhitungan bukanlah kebijaksanaan. Orang yang berani bukan berarti nekat, tetapi mereka memahami risiko dan menyiapkan strategi untuk menghadapinya.
Misalnya, jika Anda ingin memulai bisnis baru, lakukan riset pasar, pelajari tren industri, dan siapkan rencana cadangan. Dengan memiliki persiapan yang matang, Anda akan lebih tenang saat mengambil keputusan penting.
Menurut Forbes (2021), individu yang melakukan persiapan matang memiliki tingkat kecemasan yang lebih rendah dan rasa percaya diri yang lebih tinggi saat menghadapi risiko.
Persiapan juga membantu Anda meminimalkan potensi kerugian. Jadi, sebelum melangkah, pastikan Anda tahu apa yang bisa dikendalikan dan apa yang tidak.
5. Kelilingi Diri dengan Orang yang Mendukung
Lingkungan memiliki pengaruh besar terhadap cara kita berpikir dan bertindak. Jika Anda berada di sekitar orang yang selalu takut mengambil langkah baru, kemungkinan besar Anda pun akan ragu untuk berubah.
Namun, jika Anda berada di lingkungan yang mendukung pertumbuhan, Anda akan lebih berani mencoba hal-hal baru.
Menurut Journal of Applied Psychology (2020), dukungan sosial berperan penting dalam meningkatkan keberanian mengambil risiko karena memberikan rasa aman emosional. Teman, mentor, atau komunitas yang positif dapat membantu Anda melihat peluang dari sudut pandang berbeda.
Jadi, carilah lingkungan yang mendorong Anda untuk berkembang, bukan yang membuat Anda takut gagal.
6. Latih Pikiran Positif dan Visualisasi
Pikiran kita memiliki kekuatan besar dalam membentuk tindakan. Jika Anda terus membayangkan hal buruk yang mungkin terjadi, Anda akan semakin takut mengambil langkah.
Namun, dengan melatih pikiran positif dan visualisasi hasil terbaik, Anda dapat memperkuat keyakinan diri. Misalnya, sebelum melakukan presentasi penting, bayangkan Anda berbicara dengan lancar dan mendapatkan apresiasi.
Menurut National Library of Medicine (2022), visualisasi mental terbukti meningkatkan performa dan mengurangi kecemasan karena otak tidak bisa membedakan antara pengalaman nyata dan imajinasi positif yang kuat.
Cobalah setiap pagi menuliskan afirmasi sederhana seperti:
“Saya mampu menghadapi tantangan baru.”
“Saya berani mencoba meski hasilnya belum pasti.”
Kebiasaan berpikir positif ini akan memperkuat mental Anda dalam menghadapi risiko di kehidupan sehari-hari.
7. Evaluasi dan Rayakan Setiap Kemajuan
Kebiasaan berani mengambil risiko tidak terbentuk dari satu keberanian besar, melainkan dari ratusan langkah kecil yang dilakukan dengan konsisten. Karena itu, penting untuk selalu mengevaluasi dan menghargai setiap pencapaian.
Setelah Anda mencoba sesuatu yang baru — meskipun hasilnya belum sempurna — berilah apresiasi pada diri sendiri. Menurut Verywell Mind (2023), memberi penghargaan kecil pada diri sendiri dapat meningkatkan motivasi intrinsik dan membantu mempertahankan kebiasaan positif.
Contohnya, setelah berhasil berbicara di depan umum atau mengambil keputusan sulit, Anda bisa merayakannya dengan hal sederhana seperti beristirahat, menonton film favorit, atau menulis jurnal rasa syukur.
Semakin Anda menghargai kemajuan, semakin kuat pula motivasi Anda untuk terus mengambil langkah berikutnya.
Risiko adalah Jalan Menuju Pertumbuhan
Menumbuhkan kebiasaan berani mengambil risiko bukan tentang menjadi nekat atau tidak takut sama sekali. Ini tentang belajar menghadapi ketidakpastian dengan pikiran terbuka dan persiapan matang.