Emi Martinez, Aksi Heroik dan Goyang Unik di Copa America!

Gubuku.id – Argentina berhasil melaju ke semifinal Copa America berkat penampilan luar biasa kiper mereka, Emiliano Martinez! Kiper flamboyan berusia 31 tahun ini tampil gemilang saat Argentina menghadapi Ekuador di perempat final.

Meski Argentina diunggulkan, performa mereka melawan tim peringkat bawah tersebut bisa dibilang “goyah”. Beruntung, Emi Martinez (julukannya “Dibu”) tampil perkasa dan menyelamatkan Argentina dari kekalahan.

Saat kapten Lionel Messi gagal mengeksekusi penalti dengan sepakan yang mengenai mistar gawang, semua mata tertuju pada Dibu. Dengan tenang, ia melakukan dua penyelamatan spektakuler pada adu penalti! Penampilannya yang luar biasa ini memastikan Argentina melaju ke babak selanjutnya.

Baca Juga  Kylian Mbappe, Debut Gemilang di Real Madrid dengan Target Tanpa Batas

Penjaga gawang Argentina ini memang punya catatan luar biasa dalam adu penalti. Dari 24 penalti yang dihadapi bersama tim nasional, Dibu berhasil menepis 9 penalti dan 3 lainnya melambung tidak tepat sasaran! Total, ia memiliki catatan penyelamatan penalti sebesar 50% – angka yang sangat fantastis!

“Dibu itu binatang buas! Gila aksinya!” puji rekan setimnya, Rodrigo De Paul dikutip dari Flash Score, menggunakan julukan Dibu yang terinspirasi dari karakter kartun.

Sebelumnya, Emi Martinez dikenal dengan aksi “mind game” kontroversial saat adu penalti. Ia kerap mengobrol mengganggu algojo lawan, memindahkan bola, dan berdebat dengan wasit. Taktik ini terbukti ampuh membawa Argentina meraih kemenangan adu penalti atas Belanda dan Prancis di Piala Dunia 2022.

Baca Juga  Pendaftaran CPNS 2024, Syarat Lengkap dan Proses Seleksinya

Namun, aksi tersebut dianggap tidak sportif. Akibatnya, International Football Association Board (IFAB) mengubah peraturan yang melarang kiper “mengganggu lawan secara tidak adil.” Peraturan ini pun dijuluki “anti-Dibu”.

Meski tak bisa lagi menggunakan taktik lamanya, kehadiran Dibu tetap memberikan tekanan psikologis. Buktinya, pencetak gol terbanyak Ekuador, Enner Valencia, tampak terganggu dan tendangan penaltinya di waktu normal mengenai tiang gawang!

Saat pertandingan berakhir imbang 1-1 dan dilanjutkan dengan adu penalti, karisma Dibu bersinar terang. Ia menyemangati para fans dan melakukan dua penyelamatan luar biasa ke gawang kiri dan kanan dari algojo Ekuador, Angel Mena dan Alan Minda.

Baca Juga  Gen Z, Melawan Stereotipe dan Menyongsong Masa Depan yang Positif

Setelah itu, tibalah saatnya selebrasi goyang uniknya yang sudah terkenal sejak Piala Dunia Qatar!

“Saya tahu ‘Dibu’ akan tampil bagus, dia menyukai momen-momen seperti ini,” ujar Messi yang lega. “Dia percaya diri. Bahkan sebelum pertandingan, dia bercanda bahwa jika adu penalti, kita harus tetap tenang.”

Kepahlawanan terbaru Emi Martinez ini membuatnya memiliki catatan sempurna dalam adu penalti bersama Argentina di turnamen besar. Yang paling terkenal tentu saja saat melawan Prancis di final Piala Dunia 2022.

“Dalam situasi tendangan penalti, Martinez memiliki pendekatan paling agresif dan mengganggu yang pernah Anda lihat,” tulis sesama kiper, Matt Pyzdrowski, pada tahun itu. “Tujuan utamanya adalah memberi tekanan sebanyak mungkin kepada algojo lawan dan menciptakan keraguan selama mereka bersiap untuk menendang. Dan seperti yang telah kita lihat berulang kali dalam beberapa tahun terakhir, itu berhasil.”

Baca Juga  Pendaftaran CPNS 2024, Syarat Lengkap dan Proses Seleksinya

Kepribadian nyentrik Emi Martinez membuatnya menjadi idola bagi para penggemar Argentina dan klub Liga Premiernya, Aston Villa. Namun, aksi kontroversialnya sebelum perubahan peraturan sempat membuat geram beberapa pihak. Selain itu, ia juga pernah mengejek kapten Prancis yang kalah, Kylian Mbappe, pada tahun 2022, dan melakukan gestur tidak senonoh saat menerima penghargaan Sarung Tangan Emas di depan tuan rumah Qatar.

Melawan Ekuador, sikap Dibu terlihat lebih “gentleman”. Ia terlihat menghibur kiper Ekuador, Alexander Dominguez, setelah timnya tersingkir.

Dengan suara serak karena emosi, Martinez mengatakan tidak ada formula khusus di balik catatan penalti gemilangnya. Rahasianya adalah kerja keras. “Saya melompat 500 kali sehari dalam latihan, saya selalu menjaga kondisi,” ujarnya dikutip dari Flash Score.

Baca Juga  Gen Z, Melawan Stereotipe dan Menyongsong Masa Depan yang Positif

Argentina selanjutnya akan menghadapi pemenang antara Kanada atau Venezuela di semifinal. Mampukah mereka meraih gelar Copa America ke-16?

Share this post