Fakta Menarik Film Dokumenter Dirty Vote

Gubuku.id – Film dokumenter “Dirty Vote” yang diluncurkan pada 11 Februari 2024 telah menggemparkan publik dengan menguak dugaan kecurangan terstruktur, sistematis, dan masif dalam Pemilu 2024. Berikut fakta-fakta menarik dari film berdurasi dua jam ini:

1. Momentum 11.11

Film ini diluncurkan pada tanggal 11 Februari pukul 11.00 WIB, bertepatan dengan hari pertama masa tenang pemilu, untuk memberikan edukasi dan refleksi kritis kepada masyarakat menjelang pencoblosan.

2. Edukasi dari Pakar Hukum Tata Negara

Dirty Vote menghadirkan tiga pakar hukum tata negara ternama, yaitu Zainal Arifin Mochtar, Bivitri Susanti, dan Feri Amsari. Mereka memaparkan bagaimana berbagai instrumen kekuasaan digunakan untuk memenangkan pemilu, bahkan dengan cara menabrak dan merusak tatanan demokrasi.

3. Kolaborasi Lintas CSO dan Pendanaan Patungan

Film ini merupakan hasil kolaborasi 20 lembaga masyarakat sipil (CSO) dan dibiayai melalui crowdfunding, sumbangan individu, dan lembaga. Biaya produksinya dikumpulkan secara patungan, menunjukkan komitmen bersama untuk mengungkap kebenaran dan meningkatkan kesadaran publik.

4. Dibuat dengan Waktu Singkat

Dibandingkan film dokumenter lainnya, Dirty Vote digarap dengan waktu yang terbilang singkat, yaitu sekitar dua minggu, mulai dari riset, produksi, penyuntingan, hingga rilis. Hal ini menunjukkan urgensi dan respon cepat terhadap isu kecurangan pemilu yang perlu disuarakan.

5. Keterlibatan 20 Lembaga

Dua puluh lembaga terlibat dalam kolaborasi film ini, termasuk Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Bangsa Mahardika, Ekspedisi Indonesia Baru, Ekuatorial, Fraksi Rakyat Indonesia, Greenpeace Indonesia, Indonesia Corruption Watch, Jatam, Jeda Untuk Iklim, KBR, LBH Pers, Lokataru, Perludem, Salam 4 Jari, Satya Bumi, Themis Indonesia, Walhi, Yayasan Dewi Keadilan, Yayasan Kurawal, dan YLBHI. Keterlibatan berbagai pihak menunjukkan kekuatan kolaborasi dalam menyuarakan isu penting ini.

Dampak dan Kontroversi

Film Dirty Vote telah memicu berbagai reaksi dan diskusi publik. Di satu sisi, film ini membuka mata masyarakat tentang bahaya kecurangan pemilu dan pentingnya menjaga demokrasi. Di sisi lain, film ini juga menuai kritik dari pihak-pihak tertentu yang merasa dirugikan.

Terlepas dari kontroversi, film Dirty Vote telah menjadi pengingat penting bagi semua pihak untuk menjaga integritas dan transparansi Pemilu 2024. Masyarakat perlu terus kritis dan mengawasi jalannya pemilu untuk memastikan terlaksananya demokrasi yang adil dan bermartabat.

Bagikan


Populer

Exit mobile version