Gubuku.id – Real Madrid kembali berjaya! Los Blancos sukses mengamankan gelar La Liga musim 2023/2024, sekaligus memecahkan rekor dengan raihan gelar mereka yang ke-36. Kemenangan ini dipastikan setelah pesaing terdekat mereka, Barcelona, tumbang 4-2 oleh Girona pada hari Sabtu (4/5/2024).
Dengan empat pertandingan tersisa, kemenangan 3-0 atas tim zona degradasi Cadiz semakin memperkuat dominasi Real Madrid. Raihan 87 poin menempatkan mereka kokoh di puncak klasemen, unggul 13 poin dari Girona di posisi kedua dan 14 poin di atas Barcelona di posisi ketiga.
Barcelona, yang diasuh oleh Xavi Hernandez, menjadi satu-satunya tim yang berpotensi menggagalkan pesta juara Real Madrid. Namun, harapan tersebut pupus setelah mereka menelan kekalahan kedua dalam tiga pertandingan terakhir La Liga.
Torehan gelar La Liga ini menjadi momentum yang tepat bagi Real Madrid untuk fokus meraih double winners. Mereka akan menjamu Bayern Munich dalam leg kedua semifinal Liga Champions pada hari Rabu mendatang, setelah sebelumnya bermain imbang 2-2 di Jerman.
“Ini jelas kegembiraan yang tertahan, karena pertandingan terpenting musim ini (Bayern) juga semakin dekat, tapi kami harus tetap bersenang-senjata,” ujar Ancelotti kepada Movistar Plus+ pada hari Sabtu, sebelum mengetahui hasil pertandingan Barcelona.
“Pertandingan seperti melawan Cadiz (memang) sulit untuk dipersiapkan, karena pikiran kita sudah tertuju ke pertandingan hari Rabu. Tapi sejauh ini luar biasa, tim kami bermain stabil, hampir tanpa kesalahan. Keunggulan yang kami miliki sangat layak diraih.”
Gelar La Liga ini seakan menjadi penegasan atas perjalanan luar biasa Real Madrid di musim ini. Mereka berhasil mengatasi berbagai rintangan, seperti cedera lutut serius yang dialami kiper Thibaut Courtois, serta para pemain belakang Eder Militao dan David Alaba di awal musim. Tak hanya itu, kepergian penyerang Karim Benzema yang hijrah ke klub Arab Saudi, Al-Ittihad, juga meninggalkan lubang besar di lini depan.
Untuk mengatasi berbagai rintangan tersebut, Carlo Ancelotti (64 tahun) sekali lagi membuktikan bahwa ia bukan hanya seorang manajer yang bisa mengeluarkan kemampuan terbaik para pemainnya, baik yang muda maupun yang berpengalaman.
Ketajaman taktik Ancelotti berperan penting dalam mengatasi permasalahan Real Madrid. Ia melakukan improvisasi dengan menempatkan gelandang Aurelien Tchouameni sebagai bek tengah bersama Antonio Rudiger. Selain itu, ia juga mengubah skema permainan dengan memasang Jude Bellingham sebagai gelandang serang, yang memiliki kebebasan untuk bergerak maju dan membantu Vinicius Junior dan Rodrygo di lini depan.
Bellingham tampil gemilang dengan mencetak 15 gol dalam 16 pertandingan pertamanya. Kolaborasinya bersama Vinicius dan Rodrygo menghasilkan 41 dari total 74 gol yang dicetak Real Madrid di La Liga.
Di lini belakang, pemain internasional Jerman Antonio Rudiger (31 tahun) bisa dikatakan menjalani musim terbaiknya dalam karier. Ia memimpin kokohnya pertahanan Real Madrid yang hanya kebobolan 22 gol dalam 34 pertandingan liga. Catatan ini jauh lebih baik dibandingkan tim dengan pertahanan terbaik kedua di La Liga, Athletic Bilbao, yang kebobolan 33 gol.
“Sebagian besar (kesuksesan Real Madrid) diraih ketika kami mulai bertahan lebih baik, dengan komitmen kolektif,” kata Ancelotti.
“Upaya yang dilakukan para pemain di depan sangat luar biasa, tetapi cedera di awal musim membantu kami untuk menyadari bahwa ini bukan tentang individu, melainkan tentang mengerahkan upaya kolektif, dan kami melakukannya dengan hebat.”
Ancelotti sebelumnya telah menjadi manajer pertama yang berhasil meraih gelar di lima liga top Eropa. Kini, ia menambah koleksi trofinya dan semakin memantapkan posisinya sebagai salah satu pelatih tersukses dalam sejarah sepak bola.