Daftar Isi
Gubuku.id – Dalam kehidupan sehari-hari, terdapat suatu organ yang memiliki peran sentral dalam membentuk keadaan seseorang: hati.
Hati diibaratkan sebagai raja yang memiliki kuasa penuh dalam mengatur anggota tubuh lainnya. Pandangan ini sejalan dengan ajaran Rasulullah Saw, seperti yang terdapat dalam hadis Bukhari:
“Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati.” (HR. Bukhari)
Mengingat peran penting hati dalam kehidupan manusia, sangatlah penting untuk menjaga stabilitas hati agar tetap tenang.
Hati yang tidak stabil dapat menciptakan perasaan ragu, kebingungan, galau, dan hampa, sehingga hidup terasa tidak bermakna.
Syaikh Nawawi Al-Bantani, seorang ahli spiritual, menyatakan bahwa hati yang dilanda kebingungan atau kegalauan dapat diatasi dengan tiga hal.
Menurutnya, langkah-langkah ini dapat membantu seseorang meraih ketenangan hati.
1. Berdzikir, Obat Utama untuk Ketenangan Hati
Berdzikir atau mengingat Allah dianggap sebagai obat utama dan pertama dalam mengusir kebingungan atau kegalauan yang melanda hati.
Dengan berdzikir, hati dapat menjadi tenang, sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an Surat Ar-Ra’d: Ayat 28:
“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, bahwa hanya dengan mengingat Allah hati akan selalu tenteram.”
Syaikh Nawawi memberikan kebebasan dalam memilih bacaan dzikir, seperti:
“لَا إلهَ إلَّا اللهُ، وَلاَ حَوْلَ ولا قوَّةَ إلَّا بِاللهِ”
(Lâ ilâha illallâhu, wa lâ ḫaula wa lâ quwwata illâ billah).
Tidak hanya berdzikir, berdoa kepada Allah juga dianggap sebagai bentuk dzikir. Oleh karena itu, Syaikh Nawawi menganjurkan untuk selalu berdoa memohon berbagai kebaikan kepada Allah.
2. Bertemu Wali, Keistimewaan Ketenangan Hati
Wali atau kekasih Allah memiliki keistimewaan tersendiri, salah satunya adalah kemampuannya untuk menenangkan hati. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk meluangkan waktu bertemu dengan wali Allah.
Jika tidak mengetahui keberadaan wali Allah, seseorang dapat mencari nasihat dari ulama dan orang-orang saleh. Pertemuan dengan ulama atau orang saleh seringkali memberikan nasihat yang dapat menenangkan hati.
3. Meresapi Nasihat Ahli Hikmah, Obat dari “Dokter Hati”
Perkataan ulama ahli hikmah dapat menjadi obat untuk hati yang galau. Sebagai “dokter hati,” ahli hikmah memahami seluk beluk hati manusia dan mampu memberikan nasihat yang bijak untuk menenangkan hati.
Dengan demikian, sangat dianjurkan untuk sering mendengar dan meresapi perkataan para ulama hikmah.
Pengajian, khususnya pengajian tasawuf, seringkali menjadi tempat di mana para ahli hikmah menyampaikan wejangan dan pandangan bijak mereka.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, diharapkan seseorang dapat merawat hatinya dan menjaga stabilitasnya. Semoga dengan adanya ketenangan hati, hidup menjadi lebih bermakna dan penuh berkah.
Sumber : Kemenag
Leave a Reply