Ciri-ciri Tidak Lolos Wawancara Kerja, 12 Tanda yang Harus Kamu Waspadai

Gubuku.id – Wawancara kerja merupakan salah satu tahap penting dalam proses rekrutmen.

Melalui wawancara, perusahaan dapat menilai kemampuan dan kesesuaian kandidat dengan posisi yang dilamar.

Sebagian besar recruiter tidak akan memberi tahu secara langsung mengenai lolos atau tidaknya pelamar dalam tahap wawancara.

Namun, biasanya mereka akan memberi tanda-tanda bahwa pelamar tidak lolos saat interview.

Tanda ini bisa dilihat baik saat wawancara daring maupun luring.

Jadi, kamu pun harus peka terhadap situasi apabila mendapatkan pertanyaan atau respons yang kurang baik dari pewawancara.

Berikut ini adalah 12 ciri-ciri tidak lolos interview kerja yang harus kamu waspadai:

1. Pewawancara tidak merasa tertarik

Ketertarikan pewawancara dapat dilihat dengan reaksinya saat tersenyum atau menganggukkan kepala. Hal ini menunjukkan minatnya terhadap apa yang kamu sampaikan dan kesesuaian jawaban yang diharapkan.

Jika pewawancara lebih banyak melihat jam, dokumen, HP, dan sejenisnya, ini juga menunjukkan bahwa ia kurang peduli dengan penjelasanmu.

2. Pewawancara tidak menanyakan pengalamanmu

Salah satu pertanyaan yang akan ditanyakan pewawancara adalah kemampuan dan pengalaman kerjamu. Jika pewawancara tidak menanyakannya, bisa jadi ini pertanda bahwa kamu tidak diterima dalam posisi pekerjaan tersebut.

3. Pewawancara menanyakan pertanyaan tidak relevan

Pewawancara tentu saja akan menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan posisi yang kamu lamar, kemampuan, dan pengalaman kerja. Jika ia menanyakan sesuatu di luar konteks, bisa jadi ia tidak tertarik untuk merekrutmu.

Baca Juga :  Mengatasi Kelelahan Anak pada Masa Terrible Twos, 7 Tanda dan Solusi Parenting yang Efektif

4. Durasi wawancara singkat

Waktu yang singkat juga bisa menjadi tanda wawancara yang gagal. Terlebih jika sebelumnya kamu sudah diberi tahu waktu wawancara selama berapa menit.

Pada dasarnya, durasi wawancara yang singkat membuat pewawancara tak bisa menggali cukup informasi tentangmu.

Bisa jadi pewawancara sudah menemukan kandidat ideal atau menganggapmu kurang cocok sejak awal berkenalan.

5. Tidak bisa menjawab pertanyaan “jebakan”

Tak bisa dipungkiri bahwa setiap sesi wawancara pasti ada pertanyaan jebakan. Pertanyaan ini tak ayal membuat pelamar lemah.

Jika jawabanmu tidak sesuai, maka ini bisa menjadi masalah besar. Terlebih jika pertanyaannya seputar posisi yang kamu lamar.

6. Pewawancara memotong pembicaraanmu

Pewawancara yang baik akan membiarkanmu berbicara secara lengkap untuk menyampaikan jawabanmu. Jika pewawancara sering memotong pembicaraanmu, bisa jadi ia tidak tertarik dengan apa yang kamu bicarakan.

7. Pewawancara tidak memberikan informasi penting

Pada akhir wawancara, pewawancara biasanya akan memberikan informasi penting, seperti jadwal tes berikutnya atau kapan kamu akan menerima kabar selanjutnya.

Jika pewawancara tidak memberikan informasi penting, bisa jadi ia tidak serius denganmu.

8. Pewawancara tidak menghubungimu kembali

Jika kamu sudah menunggu lebih dari seminggu dan tidak ada kabar dari pewawancara, bisa jadi kamu tidak lolos dalam tahap wawancara.

9. Pewawancara memberikan jawaban ambigu

Pewawancara yang baik akan memberikan jawaban yang jelas dan lugas. Jika pewawancara memberikan jawaban yang ambigu, bisa jadi ia tidak yakin dengan jawabannya.

10. Pewawancara memberikan feedback negatif

Jika pewawancara memberikan feedback negatif, kamu bisa belajar dari kesalahanmu dan mempersiapkan diri lebih baik untuk wawancara berikutnya.

11. Pewawancara menawarkan posisi yang berbeda

Jika pewawancara menawarkan posisi yang berbeda dari yang kamu lamar, bisa jadi ia tidak yakin bahwa kamu cocok untuk posisi tersebut.

12. Pewawancara memintamu untuk menunggu

Jika pewawancara memintamu untuk menunggu untuk mendapatkan keputusan, bisa jadi mereka masih mempertimbangkan kandidat lain.

Bagikan


Populer