Peternak wajib tahu komposisi pakan sapi yang ideal dan maksimal (Freepik vwalakte)

Komposisi Pemberian Pakan Sapi Perah yang Optimal, Wajib Tahu!

Gubuku.id – Pemberian pakan sapi perah tidak bisa dilakukan sembarangan. Peternak harus cermat dalam mengatur komposisi pakan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi sapi secara optimal.

Untuk menghasilkan produksi susu sapi yang maksimal, kebutuhan pakan sapi perah harus terpenuhi dengan baik. Kualitas dan kuantitas pakan sangat mempengaruhi produktivitas sapi perah.

Jenis-Jenis Pakan Sapi Perah

Pakan sapi perah dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis utama: makanan pokok, makanan pelengkap, dan makanan ekstra nutrisi.

  1. Pakan Hijauan (Makanan Pokok) Pakan hijauan adalah sumber utama kelangsungan hidup sapi perah. Jenis-jenis hijauan yang biasa digunakan antara lain:
    1. Rumput Raja
    2. Rumput Gajah
    3. Rumput Alam
    4. Rumput Lapangan
    5. Rumput Benggala
    6. Rumput Setaria

    Selain itu, hijauan berkualitas seperti leguminosa (gliricidia, lamtoro, kaliandra) dan umbi-umbian juga sangat baik untuk sapi perah. Pakan hijauan ini sebaiknya diberikan sebanyak 60-70% dari total pakan harian sapi perah. Pemberian pakan hijauan dilakukan pada siang hari setelah pemerahan sebanyak 30-50 kg atau sekitar 10% dari berat badan sapi per ekor setiap hari.

    Bagi sapi yang sedang menyusui, jumlah pakan hijauan ditingkatkan sekitar 25% agar kebutuhan gizinya selama menyusui terpenuhi. Namun, pemberian hijauan harus tetap terkontrol karena pakan hijauan yang berlebihan dapat mengganggu pencernaan dan menyebabkan kegemukan, yang pada akhirnya dapat mengurangi efisiensi produksi susu bahkan menyebabkan kematian.

  2. Pakan Konsentrat (Makanan Pelengkap) Selain pakan hijauan, sapi perah juga membutuhkan pakan konsentrat sebagai sumber nutrisi ekstra. Pakan konsentrat diberikan untuk meningkatkan produksi susu sapi secara signifikan. Komposisi pakan konsentrat untuk sapi perah berbeda dengan sapi pedaging. Berikut adalah komposisi pakan konsentrat yang dianjurkan:
    1. Dedak padi atau pollard: 25%
    2. Tepung jagung: 25%
    3. Bungkil kelapa: 25%
    4. Bungkil kedelai, bungkil kacang tanah, atau bungkil biji kapuk: 20%
    5. Ampas tahu, garam dapur, kapur, dan tepung tulang: masing-masing 1%

    Pakan konsentrat diberikan pada pagi dan sore hari setengah jam sebelum sapi diperah untuk menjaga kualitas susu tetap baik. Pakan konsentrat ini memastikan kebutuhan bahan kering sapi terpenuhi dengan optimal.

  3. Air Minum Air minum adalah komponen yang tidak boleh diabaikan dalam pemberian pakan sapi perah. Sapi perah membutuhkan air minum yang cukup untuk menghasilkan susu dalam jumlah banyak. Jumlah air yang diberikan adalah sekitar 4 liter untuk setiap 1 liter susu yang dihasilkan atau 10% dari berat badan sapi setiap harinya. Dengan memastikan sapi mendapatkan air minum yang cukup, produksi susu dapat dimaksimalkan.
Manfaat Pakan yang Tepat

Pemilihan dan pemberian pakan yang tepat memberikan banyak manfaat bagi produksi susu sapi perah. Berikut beberapa manfaatnya:

  1. Meningkatkan Produksi Susu: Pakan yang seimbang dan berkualitas meningkatkan produksi susu sapi secara signifikan.
  2. Menjaga Kesehatan Sapi: Kebutuhan nutrisi yang terpenuhi menjaga kesehatan sapi perah, mencegah penyakit, dan meningkatkan daya tahan tubuh.
  3. Mengoptimalkan Pertumbuhan Anak Sapi: Pakan yang tepat tidak hanya penting untuk sapi dewasa tetapi juga untuk pertumbuhan anak sapi.
  4. Efisiensi Produksi: Dengan pakan yang tepat, produksi susu dapat dilakukan secara lebih efisien, mengurangi biaya pakan dan meningkatkan keuntungan.

Pemberian pakan yang tepat adalah kunci untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi susu sapi perah. Peternak harus memperhatikan komposisi pakan hijauan, pakan konsentrat, dan air minum yang diberikan kepada sapi perah.

Dengan memenuhi kebutuhan nutrisi sapi perah secara optimal, produksi susu dapat dimaksimalkan, kesehatan sapi terjaga, dan efisiensi produksi meningkat. Dengan demikian, peternakan sapi perah dapat menjadi usaha yang lebih menguntungkan dan berkelanjutan.

Bagikan


Populer

Exit mobile version