Memahami Sistem Pencernaan Hewan Memamah Biak, Kambing dan Sapi

Potensi keuntungan ternak sapi di Indonesia (Freepik jcomp)

Gubuku.id – Apakah Anda pernah memperhatikan jika mulut hewan seperti kambing dan sapi selalu mengunyah meski tidak sedang makan? Fenomena ini dikenal dengan istilah memamah biak.

Hewan yang memamah biak, seperti kambing dan sapi, memiliki sistem pencernaan yang unik dan kompleks, yang memungkinkan mereka untuk mencerna makanan dengan cara yang efisien.

Baca Juga  Jenis-Jenis Sapi Impor untuk Bakalan Usaha Penggemukan

Apa Itu Hewan Memamah Biak?

Hewan memamah biak adalah hewan yang mencerna makanannya dalam dua tahap, pertama dengan menelannya dan kemudian mengunyahnya kembali.

Dalam ilmu zoologi, hewan-hewan ini dikenal sebagai ruminansia. Proses pencernaan mereka dimulai dengan mengunyah makanan berupa rumput atau dedaunan, yang kemudian ditelan dan masuk ke lambung.

Baca Juga  5 Tanda Jitu Dia Tertarik Padamu Saat Pertama Bertemu

Sistem Pencernaan Ruminansia

Kambing dan sapi memiliki sistem pencernaan yang terdiri dari empat lambung dan usus yang sangat panjang, mencapai 30 hingga 40 meter. Empat lambung ini adalah:

  1. Rumen (Perut Besar): Lambung terbesar yang berfungsi untuk menampung makanan yang baru dikunyah. Di sini, banyak bakteri yang membantu mencerna makanan.
  2. Retikulum (Perut Jala): Tempat makanan yang sudah sebagian dicerna di rumen diproses menjadi bola-bola kecil yang disebut bolus.
  3. Omasum (Perut Kitab): Tempat bolus yang sudah dikunyah kembali dicerna lebih lanjut.
  4. Abomasum (Perut Masam): Tempat pencernaan terakhir di mana nutrisi diserap.
Baca Juga  Tips Hidup Lulus dari Masalah Rumit Menuju Kesuksesan

Proses Memamah Biak

Saat sapi atau kambing sedang istirahat, bolus yang terbentuk di retikulum akan dikirim kembali ke mulut untuk dikunyah lagi.

Proses ini memungkinkan hewan memamah biak untuk memaksimalkan penyerapan nutrisi dari makanan mereka. Setelah bolus dikunyah kembali, makanan tersebut dikirim ke omasum dan kemudian ke abomasum untuk proses pencernaan akhir.

Baca Juga  Sapi Simmental dan Limousin Indonesia, Pilar Penting dalam Pemenuhan Daging Nasional

Jeroan Hewan Memamah Biak

Dalam bahasa sehari-hari, bagian dari sistem pencernaan ini sering disebut jeroan. Jeroan terdiri atas perut dan usus. Pada sapi dan kambing, perut yang dilapisi serat-serat mirip handuk disebut babat, sementara ususnya dikenal sebagai iso.

Berat jeroan pada sapi dan kambing yang belum dibersihkan sekitar 25 persen dari berat hewan hidup. Setelah kotoran dikeluarkan dan dibersihkan, beratnya berubah menjadi sekitar 5 persen dari berat hewan tersebut.

Baca Juga  Tips Penggemukan Sapi yang Efektif untuk Peternak Tradisional

Manfaat Sistem Pencernaan Ruminansia

Sistem pencernaan yang kompleks ini memberikan beberapa manfaat, antara lain:

  1. Efisiensi Pencernaan: Dengan mengunyah kembali makanan, hewan memamah biak dapat memaksimalkan ekstraksi nutrisi dari makanan yang mereka konsumsi.
  2. Adaptasi Terhadap Makanan yang Keras: Struktur lambung dan keberadaan bakteri membantu mereka mencerna makanan yang keras dan berserat seperti rumput.
  3. Sumber Protein Alternatif: Jeroan hewan memamah biak, seperti babat dan iso, merupakan sumber protein yang baik dan sering dikonsumsi oleh manusia.
Baca Juga  Cara Menjadi Pria Seutuhnya, Tips untuk Menarik Perhatian Wanita

Hewan memamah biak seperti kambing dan sapi memiliki sistem pencernaan yang unik dan rumit. Dengan empat lambung dan proses pencernaan dua tahap, mereka mampu memaksimalkan penyerapan nutrisi dari makanan mereka.

Pengetahuan tentang sistem pencernaan ini tidak hanya menarik dari sisi ilmiah tetapi juga bermanfaat untuk industri peternakan dan konsumsi manusia.

Memahami bagaimana hewan ini mencerna makanan membantu kita menghargai lebih dalam tentang keajaiban alam dan adaptasi hewan terhadap lingkungannya.

Share this post

Gabung dengan saluran Whatsapp

Taruna Tani Sapta Dasa adalah wadah bagi generasi muda untuk aktif dalam kegiatan Pertanian, Peternakan dan Perikanan

Ikuti Kami

Copyright 2024 Taruna Tani Sapta Dasa