Daftar Isi
Gubuku.id – Hari raya Iduladha selalu identik dengan penyembelihan hewan kurban seperti sapi, kambing, atau domba. Namun, sayangnya, dalam praktiknya, masih banyak penanganan hewan kurban yang dilakukan secara keliru.
Hal ini terjadi karena sebagian besar yang ikut berkontribusi bukanlah orang yang ahli di bidang ini. Dikutip dari pertanianku.com, Berikut adalah beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam penanganan hewan kurban serta cara yang tepat untuk mengatasinya.
1. Ternak Dirobohkan dengan Kekerasan
Kita sering melihat kejadian di mana hewan ternak yang hendak disembelih ngamuk dan melawan sehingga harus dijatuhkan dengan kekerasan. Penanganan semacam ini sangat merugikan karena dapat menyebabkan kualitas daging yang dihasilkan menjadi rendah.
Hewan yang ditangani dengan kekerasan akan merasa stres, dan tubuhnya akan dipenuhi dengan memar. Daging dari ternak tersebut cenderung lebih mudah busuk karena stres dapat mempengaruhi sistem imun hewan, sehingga bakteri lebih mudah berkembang.
Cara yang Tepat: Untuk menghindari hal ini, diperlukan penanganan yang lembut dan tenang. Gunakan metode yang sesuai untuk menenangkan hewan sebelum disembelih. Contohnya, hewan dapat dipegang dengan baik oleh beberapa orang sehingga tidak perlu dijatuhkan dengan kekerasan.
2. Memisahkan Kepala Hewan
Setelah ternak disembelih, sebagian orang sering memisahkan kepala hingga menyebabkan sumsum tulang belakang terputus.
Kondisi ini menyebabkan jantung yang masih aktif memompa darah kehilangan kontak dengan otak, sehingga jantung berhenti berdetak dan menyisakan banyak darah dalam tubuh hewan.
Cara yang Tepat: Jangan memisahkan kepala hewan setelah penyembelihan. Biarkan jantung memompa darah keluar tubuh secara optimal. Ini membantu mengurangi darah yang tertinggal di daging, sehingga daging lebih bersih dan tahan lama.
3. Tidak Melakukan Pemeriksaan pada Hewan Setelah Disembelih
Pemeriksaan pada hewan setelah disembelih sangat penting untuk memastikan bahwa daging aman untuk dikonsumsi.
Pemeriksaan ini dilakukan pada hati, jantung, paru-paru, limpa, ginjal, dan organ bagian dalam lainnya untuk memeriksa apakah ada kelainan atau cacing hati. Organ yang terinfeksi harus disingkirkan dan tidak boleh dikonsumsi.
Cara yang Tepat: Pastikan ada ahli kesehatan hewan yang melakukan pemeriksaan setelah penyembelihan. Ini penting untuk memastikan bahwa daging yang dibagikan kepada masyarakat aman dan bebas dari penyakit.
4. Daging Sembelih Tidak Digantung
Daging yang sudah disembelih sebaiknya digantung untuk mengeluarkan darah lebih optimal. Hewan yang baru dipotong akan mengalami kejang otot, dan penggantungan daging akan mempermudah proses rigor mortis sehingga tekstur daging yang didapatkan lebih baik dan cepat empuk.
Cara yang Tepat: Segera gantung daging setelah penyembelihan. Pastikan tempat penggantungan bersih dan tidak terkontaminasi. Penggantungan ini tidak hanya membantu dalam mengeluarkan darah, tetapi juga membantu daging untuk tetap dalam kondisi yang baik selama proses distribusi.
5. Pemotongan Tidak Memerhatikan Kebersihan
Jumlah hewan kurban yang banyak sering membuat kondisi pemotongan daging menjadi padat. Terkadang, faktor kebersihan kurang terjaga, padahal kebersihan sangat mempengaruhi kualitas daging.
Pemotongan sering dilakukan di lantai yang dialasi dengan terpal, yang bisa menjadi sumber kontaminasi bakteri.
Cara yang Tepat: Pemotongan daging sebaiknya dilakukan di atas meja yang bersih dan steril. Pastikan alat-alat pemotongan juga steril. Hindari kontak langsung daging dengan tanah atau permukaan yang kotor untuk mengurangi risiko kontaminasi bakteri.
6. Kesalahan Saat Memotong Daging
Pemotongan daging sering dilakukan oleh orang yang tidak profesional, sehingga hasil pemotongannya asal-asalan dan tidak mengikuti alur serat dan otot daging. Hal ini dapat mempengaruhi tekstur dan kualitas daging yang dihasilkan.
Cara yang Tepat: Pastikan pemotongan dilakukan oleh orang yang sudah terlatih. Ikuti alur serat dan otot daging agar hasil potongan rapi dan daging lebih mudah diolah. Selain itu, pastikan pisau yang digunakan tajam untuk mendapatkan hasil potongan yang baik.
Penanganan hewan kurban yang tepat sangat penting untuk mendapatkan daging yang berkualitas. Setiap tahapan, mulai dari penyembelihan hingga pemotongan daging, harus dilakukan dengan cara yang benar dan higienis.
Hal ini tidak hanya memastikan bahwa daging yang dihasilkan lebih baik dan tahan lama, tetapi juga memberikan kepuasan bagi masyarakat yang menerima daging kurban.
Dengan penanganan yang tepat, kualitas daging kurban akan terjaga, dan keberkahan dari ibadah kurban dapat dirasakan oleh semua pihak.