Guuku.id – Dalam kehidupan sehari-hari, apalagi kalau kita hidup bareng-bareng di masyarakat, pasti deh sering banget nemuin perbedaan pendapat atau konflik.
Ya namanya juga kepala beda-beda, pasti punya maunya masing-masing kan? Nah, buat nyelesaiin masalah kayak gini, kita butuh cara yang melibatkan semua pihak biar nggak ada yang ngerasa dirugiin.
Salah satu cara yang paling oke dan damai buat nyelesaiin perbedaan pendapat itu adalah lewat konsensus. Tapi, sebenernya konsensus itu apaan sih? Kok kayaknya penting banget gitu? Yuk, kita bahas lebih lanjut!
Apa Itu Konsensus? Bukan Cuma Sekadar Setuju Aja Lho!
Gampangnya, konsensus itu adalah cara buat nyelesaiin masalah atau konflik lewat musyawarah yang ngelibatin dua pihak atau lebih. Tujuannya satu, yaitu buat nyari kesepakatan bersama.
Tapi, konsensus ini beda ya sama kompromi biasa. Kalau kompromi kan biasanya ada yang ngalah sebagian, nah kalau konsensus ini lebih ke proses aktif buat saling tuker ide, ngobrolin nilai-nilai yang dianut, sampai akhirnya nemuin keputusan yang bisa diterima sama semua pihak yang terlibat. Jadi, nggak ada tuh yang ngerasa keputusannya nggak didengerin atau diabaikan.
Kata KBBI dan Para Ahli Soal Konsensus
Biar makin jelas, coba kita lihat juga nih apa kata Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sama beberapa ahli soal konsensus:
- Menurut KBBI: Konsensus itu adalah kesepakatan kata atau permufakatan bersama mengenai pendapat, pendirian, dan lain sebagainya, yang dicapai lewat kebulatan suara. Jadi, intinya semua setuju dan suaranya bulat.
- Menurut Eva Eviany: Dalam modulnya tentang teknik membangun konsensus, Eva bilang kalau konsensus itu erat kaitannya sama keteraturan, kebersamaan, dan ketertiban dalam hidup bermasyarakat. Dia ngelihat konsensus ini sebagai bentuk saling membutuhkan antar anggota masyarakat.
- Menurut Wisnu Pangaribowo dkk.: Dalam makalah mereka soal konsensus sebagai dasar pengorganisasian masyarakat, mereka ngeartikan konsensus sebagai keputusan hasil musyawarah yang melibatkan tukar ide dan nilai buat nyamain persepsi. Hasilnya nanti jadi kayak aturan atau ikatan yang dianut sama semua anggota kelompok.
Penting Nih! Konsensus Itu Nggak Harus Semua Orang 100% Setuju
Ini yang penting buat kamu pahami, guys. Konsensus itu nggak selalu berarti semua orang yang ikut musyawarah harus setuju 100% sama keputusannya. Yang penting adalah nggak ada pihak pun yang secara aktif menolak keputusan tersebut. Beda ya sama kesepakatan bulat yang emang butuh persetujuan penuh dari semua orang.
Dalam konsensus, keputusan udah dianggap sah selama nggak ada keberatan yang signifikan dari siapapun. Jadi, meskipun mungkin ada yang nggak terlalu sreg, tapi mereka tetep bisa nerima keputusannya dan nggak ngalang-ngalangin pelaksanaannya.
Fungsi dan Manfaat Konsensus Itu Banyak Banget Lho!
Konsensus ini nggak cuma buat nyelesaiin masalah aja, tapi juga punya fungsi dan manfaat lain yang penting banget:
- Bikin Semua Orang Ngerasa Punya Keputusan Bareng: Kalau keputusan diambil lewat konsensus, semua pihak yang terlibat pasti ngerasa ikut andil dan punya tanggung jawab buat ngejalanin keputusan itu. Jadi, nggak ada tuh yang ngerasa cuma nurutin kemauan orang lain.
- Ngurangin Konflik Berkepanjangan: Dengan ngobrol bareng dan nyari solusi yang bisa diterima semua orang, potensi buat konflik berkepanjangan jadi lebih kecil. Semua pihak ngerasa didengerin dan kepentingannya dipertimbangkan.
- Hasil Keputusannya Lebih Adil dan Nggak Berat Sebelah: Karena semua pihak ikut ngasih ide dan pendapat, keputusan yang dihasilkan biasanya jadi lebih inklusif dan adil buat semua orang. Nggak cuma menguntungkan satu pihak aja.
- Memperkuat Rasa Solidaritas dalam Kelompok: Proses musyawarah buat mencapai konsensus ini bisa ngebantu mempererat hubungan antar anggota kelompok. Mereka jadi lebih saling menghargai dan memahami satu sama lain.
Contoh Nyata Konsensus di Indonesia Itu Apa Aja Sih?
Nah, biar kamu lebih kebayang, ini dia beberapa contoh nyata konsensus yang bersifat nasional di Indonesia:
- Pancasila: Ini dia konsensus nasional kita yang paling utama. Pancasila itu disepakati oleh seluruh bangsa Indonesia sebagai dasar negara kita. Nilai-nilai yang ada di Pancasila jadi pedoman buat kita hidup berbangsa dan bernegara, mulai dari keadilan, persatuan, sampai kemanusiaan.
- Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945): Sebagai hukum tertinggi di negara kita, UUD 1945 ini juga hasil kesepakatan bersama yang jadi pedoman buat hukum dan pemerintahan di Indonesia. Di dalamnya diatur sistem kekuasaan, hak-hak warga negara, dan struktur pemerintahan kita.
- Bhinneka Tunggal Ika: Semboyan negara kita yang artinya “berbeda-beda tetapi tetap satu” ini juga bentuk konsensus dalam menerima dan menghormati keberagaman yang ada di Indonesia. Nilai ini penting banget buat ngejaga persatuan kita meskipun kita punya banyak perbedaan suku, agama, budaya, dan bahasa.
- Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI): Kesepakatan buat menjadikan Indonesia sebagai negara kesatuan juga merupakan bentuk konsensus buat ngejaga keutuhan wilayah dan pemerintahan kita. Bentuk negara ini udah nggak bisa diubah lagi dan jadi dasar buat ngejaga kedaulatan nasional kita.
Konsensus Kebangsaan: Pondasi Kuat Persatuan Indonesia
Keempat contoh di atas sering disebut juga sebagai konsensus kebangsaan atau empat pilar utama yang jadi fondasi kehidupan bernegara kita, yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.
Keempat pilar ini jadi simbol dan wujud kesepakatan nasional buat ngejaga persatuan dan kesatuan bangsa kita yang beragam ini. Tanpa adanya konsensus ini, Indonesia yang punya banyak perbedaan pasti bakal lebih gampang kena konflik dan perpecahan.
Jadi, bisa disimpulin kan guys, kalau konsensus itu adalah cara yang damai dan efektif buat nyelesaiin masalah lewat musyawarah dan kesepakatan bersama. Baik dalam skala kecil kayak di keluarga atau organisasi, sampai skala besar kayak di pemerintahan dan negara, konsensus punya peran yang penting banget buat ngejaga keharmonisan dan ketertiban sosial.
Dengan konsensus, semua pihak ngerasa dihargai dan dilibatkan dalam proses ngambil keputusan. Hasilnya pun biasanya jadi lebih bisa diterima dan dijalankan dengan komitmen bersama.
Yuk, mulai sekarang kita coba terapkan prinsip konsensus ini dalam kehidupan sehari-hari biar hidup kita bisa lebih rukun dan damai!