Pentas Seni Peran

Rd;-
Pergelaran seni biasanya di laksanakan pada akhir semester menjelang waktu
pembagian raport atau hasil belajar. Dan biasanya dilaksanakan oleh segenap
pejabat OSIS dan di ikut sertai oleh beberapa kelas yang wajib menampilkan
karya seninya.


Sementara
pergelaran seni kali ini, saya dan teman-teman di tunjuk sebagai penanggung
jawab atas terlaksanakanya pentas seni ini, nah sementara semua itu hanya demi
sebuah nilai akhir dari orang banyak.


Tentu
bagi saya dan teman-teman sedikit berat harus betanggung jawab, namun sudah
menjadi keputusan dan harus kami lakukan, akhirnya kami tetap melaksanakan apa
yang telah menjadi perintah. Nah ternyata dari sebanyak siswa/siswi seisi
kelas, hanya lima orang yang berperan serta menyiapkan segala kebutuhan pada
pementasan.


Sedikit
membuat kesal, tapi ya harus gemana lagi, karena emang udah pada hakikatnya
sifat mereka yang demikian. Sebagai rasa tanggung jawab saya dan keempat teman
saya rela tidur di sekolah dan berangkat telambat demi terlaksananya pergelaran
seni tersebut.


Sebetulnya
pergelaran seni hanya menyajikan seni peran untuk 4 kelompok dari kelas kami
dan 5 kelompo dari kelas X sebagai penampilan karya seni music dari bahan daur
ulang.

Tak
disangka ternyata pada saat hari pergelaran cukup lumayan penontonya, baik dari
guru maupun peserta dan kakak kelas. Karena kurangnya kesiapan alhasil yang ada
sedikit berantakan, seharusnya di siapkan tim khusus yang dapat menghandel
acara tersebut telebih pada bagian property.


Karena
mengandalkan seadanya, akhirnya kesanya jadi tidak bagus. Ada yang kurang
komunikasi bahkan ada juga yang lari dari alur cerita. Nah padahal sebagian
dari mereka tidak ikut menyiapkan. Apalagi saya dan keempat teman saya lebih
hancur kali ya. Hehe.


Tetapi
tertnyata saya dan keempat teman saya yang telah bekerja keras bisa menghandel
kondisi dan Alhamdulillah bisa terlaksana dengan lancar dan sesuai alur, wabil
khusus untuk kelompok saya dan keempat teman saya.


Meski
kurang pas sebagai tokoh utama, saya tetap percaya diri walaupun banyak di
tertawakan karena ekspresi yang tidak matang. Tetapi tidak masalah justru
menjadi daya tarik sebagai penghibur dari pada para penonton. Senang sih iya,
tetapi malu yang terlebih saya alami.


Nah
, itu tuh pengalaman main drama pertama kalinya di SMK. Semoga teman-teman
berkenan membaca.

Bagikan


Populer

Exit mobile version