Daftar Isi
- 1 Apa Itu Overthinking dan Mengapa Bisa Terjadi?
- 2 Dampak Buruk Overthinking
- 3 Tips Praktis Mengatasi Overthinking
- 4 1. Sadari Pola Pikirmu
- 5 2. Fokus pada Hal yang Bisa Dikendalikan
- 6 3. Terapkan Teknik Menulis Jurnal
- 7 4. Atur Waktu “Worry Time”
- 8 5. Alihkan Pikiran dengan Aktivitas Positif
- 9 6. Belajar Mengatakan “Cukup”
- 10 7. Latih Teknik Pernapasan dan Meditasi
- 11 8. Tidur yang Cukup
- 12 9. Bicara dengan Orang Terdekat
- 13 10. Konsultasi dengan Profesional
- 14 Manfaat Jika Berhasil Mengatasi Overthinking
Pernahkah kamu merasa kepalamu penuh dengan pikiran yang tidak ada habisnya? Misalnya, memikirkan perkataan orang lain, mengulang kesalahan kecil, atau khawatir berlebihan tentang masa depan? Jika iya, itu tandanya kamu sedang mengalami overthinking.
Overthinking adalah kondisi ketika seseorang terlalu banyak berpikir secara berulang-ulang tentang suatu hal, bahkan untuk masalah kecil sekalipun. Akibatnya, muncul rasa cemas, tidak tenang, dan sulit membuat keputusan. Menurut penelitian dari Psychology Today, overthinking dapat memengaruhi kesehatan mental dengan meningkatkan risiko stres, insomnia, bahkan depresi (sumber: Psychology Today).
Kabar baiknya, overthinking bisa diatasi dengan cara sederhana. Artikel ini akan membahas tips praktis mengatasi overthinking yang bisa kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari agar lebih tenang dan bahagia.
Apa Itu Overthinking dan Mengapa Bisa Terjadi?
Overthinking bukan sekadar berpikir mendalam. Berpikir mendalam biasanya fokus pada solusi, sementara overthinking cenderung mengulang masalah tanpa menemukan jalan keluar.
Beberapa penyebab umum overthinking antara lain:
-
Perfeksionisme – merasa harus selalu sempurna.
-
Trauma masa lalu – pengalaman buruk yang sulit dilupakan.
-
Khawatir masa depan – takut menghadapi sesuatu yang belum terjadi.
-
Rendahnya rasa percaya diri – sering membandingkan diri dengan orang lain.
Menurut penelitian yang diterbitkan di Journal of Abnormal Psychology, orang yang sering overthinking lebih rentan mengalami kecemasan berlebih dan kurang produktif dalam keseharian
Dampak Buruk Overthinking
Mengatasi overthinking sangat penting karena jika dibiarkan, dampaknya bisa serius:
-
Kesehatan mental terganggu → muncul stres, kecemasan, bahkan depresi.
-
Kehilangan fokus → sulit mengambil keputusan karena terlalu banyak mempertimbangkan hal kecil.
-
Kualitas tidur menurun → pikiran terus berjalan bahkan saat ingin tidur.
-
Hubungan sosial terganggu → sering merasa tidak percaya diri, takut salah, atau khawatir dinilai orang lain.
Dengan memahami dampaknya, kamu bisa lebih sadar untuk segera mengatasi kebiasaan berpikir berlebihan ini.
Tips Praktis Mengatasi Overthinking
Berikut beberapa cara yang bisa kamu coba untuk melatih pikiran agar lebih tenang:
1. Sadari Pola Pikirmu
Langkah pertama adalah menyadari ketika pikiran mulai berputar-putar. Dengan kesadaran, kamu bisa menghentikan diri sebelum larut dalam overthinking. Menurut Harvard Business Review, melatih kesadaran atau mindfulness efektif untuk mengurangi kebiasaan berpikir berlebihan (sumber: HBR).
2. Fokus pada Hal yang Bisa Dikendalikan
Seringkali kita memikirkan hal-hal di luar kendali, seperti pendapat orang atau situasi yang belum terjadi. Cobalah untuk fokus pada hal yang bisa kamu kendalikan. Misalnya, alih-alih memikirkan hasil wawancara kerja, lebih baik mempersiapkan diri dengan belajar dan berlatih.
3. Terapkan Teknik Menulis Jurnal
Menulis jurnal adalah cara sederhana untuk menuangkan isi pikiran. Dengan menuliskannya, otak terasa lebih lega dan teratur. Studi dari Cambridge University menunjukkan bahwa menulis ekspresif dapat membantu menurunkan tingkat stres dan mengurangi overthinking (sumber: Cambridge).
4. Atur Waktu “Worry Time”
Alih-alih membiarkan pikiran menguasai sepanjang hari, cobalah atur waktu khusus, misalnya 10 menit sehari, untuk memikirkan kekhawatiranmu. Setelah itu, berhenti dan lanjutkan aktivitas lain. Teknik ini disebut time blocking for worry, dan terbukti membantu mengurangi kecemasan menurut riset American Psychological Association.
5. Alihkan Pikiran dengan Aktivitas Positif
Saat pikiran mulai penuh, lakukan aktivitas yang menyenangkan, seperti olahraga, mendengarkan musik, atau jalan santai. Olahraga ringan dapat melepaskan hormon endorfin yang menurunkan stres
6. Belajar Mengatakan “Cukup”
Terkadang, kita hanya perlu berkata pada diri sendiri: “Cukup, aku sudah memikirkan ini terlalu lama.” Dengan begitu, kamu melatih otak untuk berhenti memutar pikiran yang sama.
7. Latih Teknik Pernapasan dan Meditasi
Meditasi dan pernapasan dalam bisa menenangkan pikiran. Penelitian dari National Center for Complementary and Integrative Health menunjukkan bahwa meditasi dapat menurunkan kecemasan dan meningkatkan konsentrasi.
8. Tidur yang Cukup
Kurang tidur membuat otak lebih mudah cemas dan sulit mengendalikan pikiran. Pastikan tidur 7–8 jam setiap malam untuk menjaga kesehatan mental.
9. Bicara dengan Orang Terdekat
Curhat kepada sahabat atau keluarga bisa membantu melepaskan beban pikiran. Kadang, mendengar perspektif orang lain membuat masalah terasa lebih ringan.
10. Konsultasi dengan Profesional
Jika overthinking sudah parah dan mengganggu kehidupan sehari-hari, jangan ragu untuk mencari bantuan dari psikolog atau konselor.
Manfaat Jika Berhasil Mengatasi Overthinking
Ketika kamu bisa mengendalikan overthinking, ada banyak manfaat yang akan dirasakan:
-
Pikiran lebih tenang dan rileks.
-
Produktivitas meningkat karena fokus pada hal penting.
-
Hubungan sosial lebih harmonis.
-
Tidur lebih nyenyak.
-
Lebih percaya diri dalam mengambil keputusan.
Dengan begitu, kualitas hidup pun meningkat.
Overthinking memang sering dialami banyak orang, tetapi bukan berarti tidak bisa diatasi. Dengan menyadari pola pikir, menulis jurnal, meditasi, hingga membatasi waktu untuk khawatir, kamu bisa melatih otak agar lebih tenang.