Bagaimana Membangun Growth Mindset

Gubuku.id – Apa Itu Growth Mindset?

Sederhananya, growth mindset adalah keyakinan bahwa kemampuan dan kecerdasan dapat ditingkatkan dengan usaha. Misalnya, jika kamu belum mahir dalam public speaking, bukan berarti kamu tidak bisa selamanya. Dengan berlatih dan menerima masukan, kamu bisa berkembang.

Menurut penelitian yang diterbitkan oleh Harvard Business Review, growth mindset membuat individu lebih terbuka terhadap feedback, lebih inovatif, dan lebih tangguh menghadapi tantangan (HBR, 2016).

Jadi, growth mindset bukan hanya soal percaya diri, tapi tentang kesediaan untuk terus belajar dan berkembang.

Perbedaan Growth Mindset dan Fixed Mindset

Sebelum membangun growth mindset, penting untuk memahami perbedaannya dengan fixed mindset:

  1. Fixed Mindset:

    1. Percaya bakat adalah bawaan lahir.

    2. Takut gagal dan mudah menyerah.

    3. Menghindari tantangan.

    4. Menganggap kritik sebagai serangan pribadi.

  2. Growth Mindset:

    1. Percaya kemampuan bisa dikembangkan.

    2. Melihat kegagalan sebagai pelajaran.

    3. Menyukai tantangan sebagai kesempatan berkembang.

    4. Menganggap kritik sebagai masukan berharga.

Dengan memahami perbedaan ini, kita bisa lebih sadar saat pikiran kita masih terjebak dalam fixed mindset.

Mengapa Growth Mindset Penting?

Membangun growth mindset penting karena:

  1. Meningkatkan rasa percaya diri. Kamu jadi yakin bahwa kegagalan bukan akhir, melainkan proses.

  2. Mendorong produktivitas. Orang dengan growth mindset lebih konsisten dalam bekerja.

  3. Membantu mencapai tujuan hidup. Dengan tekun belajar, peluang sukses akan lebih besar.

  4. Lebih bahagia dan sehat mental. Karena tidak membandingkan diri secara berlebihan, melainkan fokus pada perkembangan diri.

Penelitian dari Psychological Science menunjukkan bahwa siswa yang dilatih untuk memiliki growth mindset lebih berprestasi dan tidak mudah menyerah dalam akademik (Paunesku et al., 2015).

7 Langkah Membangun Growth Mindset

1. Sadari Pola Pikir yang Dimiliki

Langkah pertama adalah menyadari bahwa mungkin kita sering terjebak dalam fixed mindset. Misalnya, berkata “Aku memang tidak berbakat matematika” adalah bentuk fixed mindset. Ubah kalimat itu menjadi “Aku belum bisa, tapi aku bisa belajar.”

2. Ubah Cara Pandang terhadap Kegagalan

Alih-alih melihat kegagalan sebagai akhir, anggaplah itu sebagai bahan evaluasi. Thomas Edison pernah gagal ribuan kali sebelum menemukan lampu pijar. Baginya, kegagalan adalah cara untuk menemukan solusi baru.

Baca Juga :  Seni Berpikir Kreatif dalam Kehidupan Sehari-hari

3. Nikmati Proses, Bukan Hanya Hasil

Orang dengan growth mindset lebih fokus pada perjalanan belajar daripada hanya mengejar hasil akhir. Misalnya, ketika belajar bahasa baru, nikmati proses mencoba berbicara meski belum lancar.

4. Terima dan Manfaatkan Kritik

Kritik bukan musuh. Anggap kritik sebagai cermin yang membantu kita melihat hal-hal yang perlu diperbaiki. Dengan begitu, kita bisa tumbuh lebih cepat.

5. Kelilingi Diri dengan Orang yang Mendukung

Lingkungan sangat memengaruhi mindset kita. Berada di sekitar orang-orang yang positif, mau belajar, dan mendukung perkembangan akan membantu kita terus semangat membangun growth mindset.

6. Gunakan Kata-Kata Positif

Bahasa yang kita gunakan membentuk pikiran. Daripada berkata “Aku gagal”, coba katakan “Aku sedang belajar.” Perubahan kecil dalam bahasa bisa memengaruhi cara otak kita memandang situasi.

7. Tetapkan Tujuan yang Realistis dan Bertahap

Growth mindset bukan berarti harus sukses instan. Tetapkan target kecil yang bisa dicapai sedikit demi sedikit. Hal ini akan membangun rasa percaya diri dan memotivasi untuk terus melangkah.

Contoh Penerapan Growth Mindset dalam Kehidupan Sehari-Hari

  1. Di tempat kerja: Saat diberi tugas baru yang sulit, katakan pada diri sendiri “Ini kesempatan belajar keterampilan baru.”

  2. Dalam pendidikan: Jika nilai ujian belum memuaskan, jangan menyerah. Gunakan kesempatan untuk belajar strategi baru.

  3. Dalam hubungan sosial: Ketika menghadapi konflik, anggap itu sebagai peluang untuk belajar komunikasi lebih baik.

  4. Dalam kehidupan pribadi: Jika gagal mencapai target diet, evaluasi apa yang salah dan coba lagi dengan cara berbeda.

Tantangan dalam Membangun Growth Mindset

Membangun growth mindset memang tidak mudah. Ada kalanya kita kembali ke fixed mindset. Namun, itu wajar. Yang penting adalah kesadaran untuk bangkit kembali.

Beberapa tantangan umum antara lain:

  1. Rasa malas dan prokrastinasi.

  2. Takut gagal karena pernah mengalami pengalaman buruk.

  3. Lingkungan yang negatif atau tidak mendukung.

Menghadapi tantangan ini memerlukan kesabaran. Seperti otot, mindset juga perlu dilatih secara konsisten agar semakin kuat.

Growth mindset adalah kunci untuk berkembang dalam hidup. Dengan pola pikir ini, kita belajar melihat kegagalan sebagai kesempatan, menikmati proses, serta berani mencoba hal-hal baru.

Membangun growth mindset tidak instan, tapi bisa dilakukan dengan langkah sederhana: sadari pola pikir, ubah cara pandang terhadap kegagalan, nikmati proses, terima kritik, pilih lingkungan yang mendukung, gunakan kata positif, dan tetapkan tujuan bertahap.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *