Daftar Isi
- 1 Apa Itu Kritik dan Mengapa Penting?
- 2 Mengapa Kritik Sering Terasa Menyakitkan?
- 3 Cara Menghadapi Kritik dengan Sikap Positif
- 4 1. Dengarkan dengan Tenang
- 5 2. Bedakan antara Kritik Membangun dan Menjatuhkan
- 6 3. Jangan Bawa ke Hati
- 7 4. Ajukan Pertanyaan
- 8 5. Ubah Kritik Menjadi Motivasi
- 9 6. Latih Diri untuk Tidak Mudah Tersinggung
- 10 Manfaat Menghadapi Kritik dengan Sikap Positif
- 11 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Mendapat Kritik
- 12 Latihan Praktis Menghadapi Kritik
- 13 Menghadapi Kritik di Dunia Kerja
Gubuku.id – Pernahkah kamu merasa sakit hati ketika mendapat kritik? Wajar sekali. Kritik sering kali membuat kita merasa tersudut, bahkan tidak jarang menurunkan rasa percaya diri. Namun sebenarnya, kritik bukanlah musuh. Jika disikapi dengan sikap positif, kritik justru bisa menjadi alat untuk memperbaiki diri.
Menurut sebuah artikel di Harvard Business Review, kritik yang disampaikan dengan cara tepat dapat membantu seseorang melihat kelemahan yang sebelumnya tidak disadari, sehingga membuka peluang untuk perbaikan (HBR, 2019). Artinya, kuncinya bukan pada kritik itu sendiri, melainkan bagaimana cara kita meresponsnya.
Apa Itu Kritik dan Mengapa Penting?
Kritik adalah tanggapan, masukan, atau penilaian yang diberikan orang lain terhadap tindakan, sikap, atau hasil pekerjaan kita. Ada dua jenis kritik:
-
Kritik membangun (constructive criticism):
Berisi saran yang bertujuan memperbaiki. Misalnya, “Presentasimu bagus, tapi mungkin bisa ditambah contoh agar lebih jelas.” -
Kritik menjatuhkan (destructive criticism):
Biasanya disampaikan dengan nada negatif tanpa solusi. Misalnya, “Presentasimu jelek sekali.”
Meski terasa tidak enak, kritik penting karena:
-
Membantu melihat blind spot yang tidak kita sadari.
-
Menjadi cermin untuk evaluasi diri.
-
Memicu perbaikan dan pengembangan potensi.
Sebuah penelitian dari Psychology Today menjelaskan bahwa individu yang mampu menerima kritik cenderung memiliki pertumbuhan personal lebih cepat dibanding mereka yang menolak masukan (Psychology Today, 2021).
Mengapa Kritik Sering Terasa Menyakitkan?
Banyak orang merasa tidak nyaman menerima kritik. Ada beberapa alasan:
-
Ego yang tersentuh: Kita merasa sudah melakukan yang terbaik, lalu ada yang menyoroti kesalahan.
-
Pengalaman masa lalu: Pernah mendapat kritik kasar membuat kita trauma.
-
Kurangnya keterampilan komunikasi: Kadang cara penyampaian orang lain membuat kritik terdengar lebih menyerang daripada membangun.
Namun, dengan belajar mengubah perspektif, kritik bisa diterima sebagai informasi berharga, bukan serangan.
Cara Menghadapi Kritik dengan Sikap Positif
Berikut adalah langkah-langkah sederhana yang bisa membantu:
1. Dengarkan dengan Tenang
Saat mendapat kritik, jangan langsung membela diri. Dengarkan dulu secara utuh. Dengan begitu, kita bisa memahami maksud orang lain. Menurut Forbes, kemampuan mendengarkan tanpa menginterupsi akan membantu kita menyaring masukan yang bermanfaat (Forbes, 2020).
2. Bedakan antara Kritik Membangun dan Menjatuhkan
Jika kritiknya membangun, simpan sebagai bahan evaluasi. Jika menjatuhkan, tetaplah tenang, lalu pilih yang relevan untuk diperbaiki.
3. Jangan Bawa ke Hati
Kritik bukan berarti kita gagal total. Anggap kritik sebagai catatan untuk perbaikan, bukan label diri.
4. Ajukan Pertanyaan
Jika masukan terasa kurang jelas, tanyakan: “Bagian mana yang bisa saya tingkatkan?” Pertanyaan seperti ini menunjukkan keterbukaan kita untuk belajar.
5. Ubah Kritik Menjadi Motivasi
Alih-alih larut dalam sakit hati, gunakan kritik sebagai pemicu semangat. Misalnya, ketika ada yang berkata presentasi kurang menarik, jadikan itu motivasi untuk berlatih public speaking.
6. Latih Diri untuk Tidak Mudah Tersinggung
Menerima kritik butuh mental yang kuat. Semakin sering berlatih, semakin terbiasa kita menerima masukan tanpa merasa terserang.
Manfaat Menghadapi Kritik dengan Sikap Positif
Mengubah cara pandang terhadap kritik membawa banyak keuntungan, antara lain:
-
Meningkatkan Kualitas Diri
Kritik adalah peta jalan menuju perbaikan. Tanpa kritik, kita cenderung merasa sudah cukup baik dan berhenti berkembang. -
Membangun Hubungan yang Sehat
Seseorang yang terbuka menerima masukan biasanya lebih disukai dalam lingkungan kerja maupun pertemanan. -
Meningkatkan Rasa Percaya Diri
Ketika bisa mengolah kritik, kita menjadi lebih yakin menghadapi tantangan. -
Menumbuhkan Mental Tangguh
Kritik yang dihadapi dengan lapang dada membantu kita lebih kuat menghadapi kesulitan di masa depan.
Sebuah artikel dari MindTools menyebutkan bahwa keterampilan menerima kritik adalah salah satu kompetensi penting dalam membangun emotional intelligence (MindTools, 2022).
Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Mendapat Kritik
Selain belajar bersikap positif, penting juga untuk menghindari hal-hal berikut:
-
Langsung marah atau defensif. Ini hanya akan membuat orang lain enggan memberi masukan di masa depan.
-
Mengabaikan semua kritik. Bukan berarti jika tidak enak didengar, lalu langsung ditolak.
-
Membalas dengan kritik pedas. Hal ini bisa merusak hubungan.
Latihan Praktis Menghadapi Kritik
Agar lebih mudah, cobalah latihan berikut:
-
Jurnal Kritik:
Catat kritik yang pernah kamu terima, lalu tuliskan hal positif yang bisa dipetik dari situ. -
Simulasi dengan Teman:
Minta teman memberi masukan secara jujur, lalu berlatih merespons dengan tenang. -
Teknik Pernafasan:
Saat mulai emosi karena kritik, tarik nafas dalam-dalam untuk menenangkan diri sebelum menjawab.
Menghadapi Kritik di Dunia Kerja
Di tempat kerja, kritik hampir selalu ada. Misalnya dari atasan, rekan kerja, atau bahkan klien. Sikap positif dalam menerima kritik akan membuatmu lebih profesional.
Menurut LinkedIn Learning, karyawan yang terbuka terhadap kritik biasanya memiliki peluang lebih besar untuk naik jabatan karena dianggap siap berkembang (LinkedIn, 2021).
Kritik memang sering terasa menyakitkan, tapi sebenarnya ia adalah bahan bakar untuk pertumbuhan. Dengan menghadapi kritik dengan sikap positif, kita bisa menjadikannya sebagai sarana untuk memperbaiki diri, meningkatkan kualitas hidup, serta membangun hubungan yang lebih sehat.