Daftar Isi
- 1 1. Apa Itu Membuat Prioritas dalam Hidup
- 2 2. Mengapa Kita Sering Gagal Menetapkan Prioritas
- 3 3. Langkah-langkah Praktis dalam Membuat Prioritas
- 4 4. Dampak Positif Membuat Prioritas dalam Hidup
- 5 5. Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Membuat Prioritas
- 6 6. Cara Mempertahankan Prioritas di Tengah Godaan
- 7 Seni Membuat Prioritas Adalah Jalan Menuju Hidup yang Bermakna
Gubuku.id – Dalam kehidupan modern yang serba cepat, kita sering merasa kewalahan dengan banyaknya hal yang harus dilakukan. Pekerjaan, keluarga, teman, hobi, hingga tanggung jawab sosial — semua menuntut perhatian kita setiap hari. Di sinilah pentingnya seni membuat prioritas dalam hidup. Dengan kemampuan menetapkan prioritas, kita bisa memusatkan energi pada hal yang benar-benar bermakna dan tidak terjebak dalam kesibukan tanpa arah.
Menurut penelitian dari Harvard Business Review (2022), orang yang mampu menentukan prioritas dengan jelas memiliki produktivitas 30% lebih tinggi dan tingkat stres lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak memilikinya. Artinya, menentukan prioritas bukan hanya tentang efisiensi, tapi juga tentang kesejahteraan mental dan kualitas hidup.
1. Apa Itu Membuat Prioritas dalam Hidup
Membuat prioritas berarti memilih hal-hal yang paling penting untuk dikerjakan terlebih dahulu dibandingkan hal lain. Dalam konteks pengembangan diri, prioritas membantu kita fokus pada tujuan jangka panjang, bukan sekadar menyelesaikan hal-hal yang mendesak.
Stephen R. Covey, penulis buku terkenal The 7 Habits of Highly Effective People, menjelaskan bahwa “orang sukses bukanlah mereka yang melakukan semua hal, tetapi mereka yang fokus pada hal paling penting lebih dulu.” (Sumber: Stephen Covey, 1989).
Dengan kata lain, membuat prioritas adalah seni memilih dengan bijak — bukan sekadar menentukan jadwal, tetapi juga menyadari apa yang memiliki makna mendalam dalam hidup kita.
2. Mengapa Kita Sering Gagal Menetapkan Prioritas
Banyak orang sulit membuat prioritas karena beberapa alasan umum:
-
Takut melewatkan kesempatan (FOMO – Fear of Missing Out).
Kita sering ingin melakukan semuanya agar tidak tertinggal, padahal hal ini membuat energi terpecah. -
Tidak punya tujuan hidup yang jelas.
Tanpa arah, sulit menilai mana yang benar-benar penting. -
Terlalu sibuk dengan hal mendesak.
Menurut Dwight D. Eisenhower, mantan Presiden AS, banyak orang terjebak dalam “urgensi semu” — mereka sibuk memadamkan api, tapi lupa membangun fondasi. (Sumber: Eisenhower Matrix, 1954).
Ketika kita memahami alasan di balik kebingungan ini, langkah pertama menuju perbaikan sudah dimulai: menyadari bahwa tidak semua hal perlu dikerjakan sekarang juga.
3. Langkah-langkah Praktis dalam Membuat Prioritas
a. Kenali Tujuan Hidup Anda
Langkah pertama adalah memahami apa yang benar-benar ingin Anda capai dalam hidup. Tanyakan pada diri sendiri:
-
Apa yang membuat saya bahagia?
-
Apa nilai yang saya anggap penting?
-
Apa yang ingin saya tinggalkan sebagai warisan hidup?
Menulis life goals di jurnal dapat membantu Anda melihat gambaran besar. Menurut Psychology Today (2023), menuliskan tujuan hidup membantu otak memprioritaskan tindakan yang relevan karena menciptakan rasa tanggung jawab dan arah yang jelas.
b. Gunakan Metode Eisenhower Matrix
Metode ini membantu Anda membedakan antara hal penting dan mendesak. Buat empat kategori:
-
Penting dan mendesak → lakukan segera.
-
Penting tapi tidak mendesak → rencanakan waktu pelaksanaannya.
-
Tidak penting tapi mendesak → delegasikan.
-
Tidak penting dan tidak mendesak → hindari atau hapus.
Dengan cara ini, Anda bisa menghindari kelelahan akibat mengerjakan hal yang tidak berdampak besar.
c. Terapkan Prinsip 80/20 (Pareto Principle)
Hukum Pareto menyatakan bahwa 80% hasil berasal dari 20% usaha yang benar-benar efektif. Fokuslah pada kegiatan yang memberi hasil terbesar untuk hidup Anda. Misalnya, jika dari 10 kegiatan harian Anda, hanya dua yang benar-benar membawa kemajuan signifikan, berikan energi lebih pada dua hal tersebut.
Sumber: Vilfredo Pareto’s Principle dalam The Economist (2021).
d. Belajar Mengatakan “Tidak”
Salah satu keterampilan terpenting dalam membuat prioritas adalah berani menolak. Menurut Forbes (2020), orang yang mampu berkata “tidak” dengan bijak cenderung memiliki keseimbangan hidup yang lebih baik dan tingkat stres yang lebih rendah.
Mengatakan “tidak” bukan berarti egois — justru itu bentuk kesadaran diri untuk menjaga waktu dan energi agar tetap fokus pada hal penting.
e. Buat Jadwal Harian yang Realistis
Banyak orang gagal menetapkan prioritas karena membuat jadwal yang tidak sesuai dengan kapasitas diri. Buatlah daftar tugas harian dengan tiga kategori:
-
Harus dilakukan hari ini
-
Bisa dilakukan nanti
-
Tidak penting tapi menyenangkan
Mulailah dari yang wajib, baru lanjut ke hal lain. Gunakan alat bantu seperti aplikasi Notion, Todoist, atau buku planner manual agar lebih teratur.
4. Dampak Positif Membuat Prioritas dalam Hidup
a. Hidup Lebih Terarah
Ketika Anda tahu apa yang penting, setiap langkah memiliki makna. Tidak ada lagi waktu yang terbuang untuk hal yang tidak membawa manfaat.
b. Produktivitas Meningkat
Menurut Harvard Business Review (2022), orang yang mampu menyusun prioritas dengan baik bisa menghemat hingga 25% waktu kerja mingguan. Bayangkan berapa banyak hal produktif yang bisa Anda lakukan dengan waktu itu.
c. Kesehatan Mental Lebih Baik
Dengan memiliki prioritas yang jelas, Anda tidak akan merasa kewalahan oleh tekanan. Pikiran menjadi lebih tenang karena Anda tahu kapan harus bekerja dan kapan harus beristirahat.
d. Lebih Bahagia dan Puas
Kebahagiaan datang ketika kita hidup sesuai nilai dan tujuan pribadi, bukan karena mengikuti arus. Membuat prioritas membantu Anda menata hidup sesuai versi terbaik diri Anda.
5. Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Membuat Prioritas
-
Mengikuti prioritas orang lain.
Hidup Anda bukan kompetisi. Prioritas orang lain mungkin tidak cocok untuk Anda. -
Terlalu kaku dengan rencana.
Fleksibilitas penting, karena hidup sering berubah. -
Tidak mengevaluasi ulang.
Prioritas bisa berubah seiring waktu. Evaluasi setiap bulan agar tetap relevan.
Sumber: Lifehack.org (2023) menyebutkan bahwa refleksi rutin membantu seseorang tetap selaras antara tujuan dan tindakan sehari-hari.
6. Cara Mempertahankan Prioritas di Tengah Godaan
Agar tetap konsisten, lakukan beberapa hal berikut:
-
Gunakan pengingat visual. Tempelkan kata motivasi atau visi hidup di meja kerja.
-
Batasi distraksi digital. Matikan notifikasi yang tidak penting.
-
Lakukan refleksi mingguan. Tinjau kembali apa yang berhasil dan apa yang perlu diperbaiki.
Menurut Journal of Applied Psychology (2021), orang yang melakukan refleksi mingguan memiliki peningkatan konsistensi dalam mencapai tujuan hingga 40%.
Seni Membuat Prioritas Adalah Jalan Menuju Hidup yang Bermakna
Seni membuat prioritas dalam hidup bukan hanya soal manajemen waktu, tetapi juga tentang kesadaran diri, arah hidup, dan kebahagiaan sejati. Dengan menentukan apa yang benar-benar penting, kita bisa mengarahkan energi dan perhatian pada hal-hal yang membawa pertumbuhan dan kepuasan batin.