Gubuku.id – Real Madrid kembali membuktikan dominasinya di Liga Champions! Los Blancos berhasil meraih trofi Si Kuping untuk ke-15 kalinya, memecahkan rekor kemenangan terbanyak sepanjang sejarah kompetisi. Namun, kemenangan kali ini diraih dengan perjuangan yang melebihi ekspektasi.
Dortmund Gempur Babak Pertama, Madrid Bangkit di Babak Kedua
Bertanding di Wembley, Sabtu kemarin, Real Madrid justru dibuat kerepotan oleh Borussia Dortmund. Di babak pertama, Die Borussen tampil agresif dan mendominasi jalannya pertandingan. Para pemain Madrid terlihat kurang bersemangat dan sering kehilangan bola, membuat Dortmund dengan leluasa mengembangkan permainan mereka.
Carlo Ancelotti, pelatih Real Madrid, mengakui timnya tampil kurang maksimal di babak pertama. “Itu adalah pertandingan yang sulit, jauh lebih sulit dari yang kami perkirakan,” ungkap Ancelotti kepada Movistar Plus+. “Di babak pertama kami sedikit lamban, banyak kehilangan bola, dan mereka [Dortmund] bisa bermain sesuai keinginan mereka.”
Beruntungnya, gawang Madrid masih perawan hingga turun minum. Masuk ke babak kedua, Ancelotti tampaknya mengubah strategi dan memotivasi para pemainnya. Alhasil, Madrid tampil lebih solid dan menekan lini pertahanan Dortmund.
Dua Gol Telat Bawa Madrid Juara
Perjuangan Madrid akhirnya berbuah manis di penghujung pertandingan. Pada menit ke-74, Dani Carvajal berhasil memecah kebuntuan lewat sundulan kepalanya memanfaatkan sepak pojok Toni Kroos. Sembilan menit berselang, Vinicius Junior memastikan kemenangan Madrid lewat sontekan yang merobek gawang Dortmund.
Kemenangan ini terasa dramatis bagi Madrid. Mereka yang tampil kurang meyakinkan sepanjang laga, justru berhasil keluar sebagai juara berkat dua gol telat.
Dortmund Menyesali Kegagalan Mencetak Gol
Bagi Dortmund, kekalahan ini tentu terasa pahit. Mereka yang tampil dominan di babak pertama, harus rela menyaksikan trofi Liga Champions kembali diangkat oleh rival mereka. Mats Hummels, bek Dortmund, mengakui timnya bermain dengan berani namun kalah dari lawan yang lebih klinis.
“Mereka sudah melakukan ini selama bertahun-tahun, rasanya seperti 100 tahun,” ujar Hummels.
Pelatih Dortmund, Edin Terzic, menyatakan timnya kurang tajam dalam memanfaatkan peluang. “Kami tidak bisa dihargai atas peluang yang kami ciptakan. Namun mereka [Madrid] sangat dingin dan pantas menjadi juara,” kata Terzic.
Real Madrid: Mesin Juara yang Tak Pernah Padam
Kemenangan ini semakin menegaskan status Real Madrid sebagai raja Liga Champions. Dengan rekor 15 trofi, mereka semakin jauh meninggalkan para pesaing lainnya. Kemampuan bangkit dari situasi sulit dan mental juara yang tertanam kuat, menjadi senjata utama Los Blancos dalam meraih kemenangan.
Meski sempat goyah di awal pertandingan, Madrid berhasil membuktikan bahwa mereka pantas disebut sebagai tim terkuat di Eropa. Akankah rekor mereka terus berlanjut di musim-musim mendatang?