Daftar Isi
- 1 1. Teknik Social Proof: Mengikuti Jejak Orang Banyak
- 2 2. Lost Aversion: Ketakutan Kehilangan Lebih Besar dari Keinginan Mendapatkan
- 3 3. Anchoring: Menilai Nilai Berdasarkan Titik Referensi
- 4 4. Framing: Mempresentasikan Produk dengan Gaya yang Berbeda
- 5 5. Commitment: Mendorong Aksi Melalui Komitmen Sebelumnya
Gubuku.id – Penggunaan psikologi dalam dunia pemasaran telah menjadi kunci sukses bagi banyak pelaku bisnis.
Konsep “notch” sebagai alat kecil yang digunakan oleh pemasar untuk mempengaruhi pelanggan dalam membuat keputusan dengan cepat sesuai harapan mereka dengan teknik psikologi.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang kelima teknik psikologi yang dijelaskan oleh Iwan Setiawan.
1. Teknik Social Proof: Mengikuti Jejak Orang Banyak
Teknik pertama yang dibahas adalah “social proof,” di mana konsumen cenderung mengikuti apa yang dilakukan oleh orang banyak.
Misalnya, restoran dengan antrian panjang lebih diminati karena dianggap sebagai pilihan yang benar.
Penggunaan data jumlah pengguna atau mitra di situs web juga merupakan contoh bagaimana pemasar meningkatkan kepercayaan pelanggan dengan menunjukkan popularitas produk atau layanan mereka.
2. Lost Aversion: Ketakutan Kehilangan Lebih Besar dari Keinginan Mendapatkan
Teknik kedua adalah “Lost Aversion,” yang menyatakan bahwa manusia cenderung lebih takut kehilangan daripada mendapatkan sesuatu.
Flash sale, iklan asuransi yang menyoroti risiko kehilangan, dan teknik penjualan lainnya menekankan konsep kehilangan, memotivasi konsumen untuk segera bertransaksi agar tidak melewatkan kesempatan atau diskon besar.
3. Anchoring: Menilai Nilai Berdasarkan Titik Referensi
Teknik ketiga adalah “anchoring,” di mana orang menilai nilai sesuatu berdasarkan titik referensi tertentu.
Pemasangan harga tinggi sebelum diskon, pembatasan pembelian untuk mendorong pembelian lebih banyak, dan penggunaan ukuran “Cup” di kedai kopi seperti Starbucks adalah contoh bagaimana pemasar menciptakan titik referensi untuk memandu persepsi pelanggan terhadap nilai produk.
4. Framing: Mempresentasikan Produk dengan Gaya yang Berbeda
Teknik keempat adalah “framing,” di mana cara produk atau informasi disajikan dapat mempengaruhi persepsi pelanggan.
Contohnya, penyajian cendol dalam gelas plastik murah versus gelas fancy menciptakan frame yang berbeda, memengaruhi pandangan konsumen terhadap nilai produk.
5. Commitment: Mendorong Aksi Melalui Komitmen Sebelumnya
Teknik kelima adalah “commitment,” di mana orang lebih cenderung melakukan tindakan setelah mereka sudah berkomitmen sebelumnya.
Melalui program loyalitas, keanggotaan gym, subscription, atau komitmen dalam acara seperti arisan, pemasar menciptakan keterikatan pelanggan yang membuat mereka terus kembali dan berpartisipasi.
Dengan memahami dan mengimplementasikan kelima teknik psikologi ini, pemasar dapat meningkatkan daya tarik kampanye pemasaran mereka.
Psikologi konsumen menjadi kunci dalam membentuk keputusan pembelian, dan penggunaan strategi ini dapat memberikan keunggulan kompetitif yang signifikan.
Menggabungkan aspek psikologis dalam strategi pemasaran adalah langkah bijak menuju kesuksesan di era persaingan bisnis yang semakin ketat.
Sumber : YouTube