Gubuku.id – Di tengah arus kehidupan yang penuh rintangan dan kebahagiaan, wanita muslimah memiliki peran sentral dalam menjaga keharmonisan rumah tangga. Islam, sebagai agama yang penuh kedamaian, telah menyediakan panduan berharga bagi para muslimah untuk menavigasi kehidupan pernikahan dengan penuh cinta dan kasih sayang.
Artikel ini akan mengupas tuntas 4 prinsip penting yang menjadi pilar kokoh bagi wanita muslimah dalam berumah tangga, sebagaimana dilansir dari Instagram @littlesalma_id pada 25 Mei 2024:
1. Bersabar: Kunci Utama Keharmonisan
Kesabaran bagaikan kunci utama yang membuka pintu gerbang rumah tangga yang kokoh. Wanita muslimah dianjurkan untuk selalu bersabar terhadap suaminya, bahkan dalam situasi yang penuh tantangan. Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah: 200, yang artinya: “Dan bersabarlah kamu terhadap mereka berdua (suami dan istri).”
Kesabaran dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, seperti:
- Menerima Kekurangan dengan Lapang Dada: Setiap manusia memiliki kekurangan, begitu pula dengan suami. Wanita muslimah hendaknya menerima kekurangan suami dengan lapang dada dan tidak mudah mengkritiknya.
- Memahami Kondisi Suami: Suami memiliki berbagai tanggung jawab, baik di rumah maupun di luar rumah. Wanita muslimah hendaknya memahami kondisi suami dan tidak membebaninya dengan ekspektasi yang berlebihan.
- Menahan Diri Saat Marah: Pertengkaran dalam rumah tangga adalah hal yang wajar terjadi. Namun, wanita muslimah hendaknya menahan diri saat marah dan tidak mengucapkan kata-kata yang menyakitkan hati suami.
2. Mengharapkan Pahala: Motivasi Ilahiah
Setiap perbuatan baik yang dilakukan oleh wanita muslimah dalam berumah tangga akan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits Rasulullah SAW yang artinya: “Tidak ada seorang wanita muslimah yang menunaikan hak suaminya dengan baik, kecuali Allah akan menuliskan baginya pahala seperti pahala berjihad di jalan Allah.” (HR. Tirmidzi)
Dengan mengharapkan pahala dari Allah SWT, wanita muslimah akan termotivasi untuk menjalankan perannya sebagai istri dengan sebaik-baiknya. Pahala ini menjadi pengingat bahwa setiap pengorbanan dan usaha dalam membangun rumah tangga tidak akan sia-sia.
3. Memohon Pertolongan Allah: Kekuatan di Tengah Kesulitan
Menjalani pernikahan tidak selalu mudah. Ada kalanya wanita muslimah merasa kesulitan dalam menghadapi berbagai permasalahan rumah tangga. Dalam situasi tersebut, wanita muslimah dianjurkan untuk senantiasa memohon pertolongan Allah SWT. Hal ini dapat dilakukan dengan berdoa, membaca Al-Quran, dan bertawakkal kepada Allah SWT.
Memohon pertolongan Allah bukan berarti menyerah, melainkan mencari kekuatan dan ketenangan di tengah kesulitan. Dengan memohon pertolongan Allah, wanita muslimah akan mendapatkan hikmah dan solusi terbaik untuk menyelesaikan permasalahan rumah tangga.
4. Menunaikan Hak Suami: Kewajiban yang Tak Tergantikan
Wanita muslimah diwajibkan untuk menunaikan hak suaminya, seperti memberikan kasih sayang, melayani dengan baik, dan mentaati perintahnya yang tidak bertentangan dengan syariat Islam. Hal ini tetap harus dilakukan meskipun suami kurang dalam memenuhi haknya. Hal ini berdasarkan firman Allah SWT dalam QS. An-Nisa’: 31, yang artinya: “Dan para wanita mempunyai hak seperti yang dimiliki oleh mereka (para laki-laki) terhadap mereka dengan cara yang baik.”
Menunaikan hak suami dengan baik merupakan bentuk ketaatan wanita muslimah kepada Allah SWT dan rasul-Nya. Ketaatan ini bukan berarti tunduk tanpa batas, melainkan bentuk penghormatan dan rasa cinta kepada suami sebagai pasangan hidup.
Menjembatani Kebahagiaan: Empat Pilar Menuju Rumah Tangga Sakinah
Empat prinsip yang telah disebutkan di atas merupakan pedoman penting bagi wanita muslimah dalam menjalankan peran mereka sebagai istri. Dengan memegang teguh prinsip-prinsip tersebut, diharapkan wanita muslimah dapat membangun rumah tangga yang harmonis, bahagia, dan penuh keberkahan.
Ingatlah bahwa rumah tangga yang sakinah adalah hasil dari usaha dan doa bersama suami dan istri. Saling pengertian, komunikasi yang terbuka, dan cinta yang tulus akan menjadi fondasi kokoh bagi terwujudnya rumah tangga yang diridhai Allah SWT.
