Daftar Isi
Gubuku.id – Ketika kita menghadapi kesulitan dalam hidup, apakah itu dalam bentuk masalah pribadi, profesional, atau spiritual, seringkali kita merasa terjebak, bingung, dan putus asa. Namun, ada satu konsep yang penting untuk kita pahami: keterlibatan Allah dalam kehidupan sehari-hari. D
alam sebuah sesi yang berjudul “KALO LAGI MENTOK, HARUS GIMANA? #LibatinAllah,” pembicara membahas konsep ini dan mengungkapkan betapa pentingnya keterlibatan Allah dalam menghadapi kesulitan.
Keterlibatan Allah dalam Kehidupan Sehari-Hari
Sesi ini dimulai dengan membaca bismillah dan penyampaian salam kepada penonton. Pembicara kemudian menjelaskan tentang konsep “libatin Allah,” yang mencerminkan bagaimana Allah terlibat dalam setiap aspek kehidupan kita. Ini adalah konsep yang sangat dalam, yang merujuk pada pemahaman tentang ilmu aqidah dan makrifatullah.
Pembicara menjelaskan bahwa ilmu aqidah adalah tentang keyakinan kepada Allah. Ini adalah pondasi dari iman yang kuat, di mana seseorang memahami sifat-sifat Allah, nama-nama-Nya, dan kekuasaan Allah yang Maha Kuasa. Dengan memahami ini, seseorang dapat mengembangkan hubungan yang lebih dalam dengan Allah.
Pentingnya Keterlibatan Allah
Dikemukakan bahwa keterlibatan Allah dalam kehidupan sangat penting. Mengapa? Karena manusia tidak bisa hidup hanya dengan mengandalkan diri mereka sendiri. Kita, sebagai manusia, memiliki keterbatasan, dan inilah yang membuat kita rentan mengalami kesulitan, bahkan hingga pada titik putus asa.
Namun, ketika kita memahami konsep “libatin Allah,” kita menjadi lebih optimis. Kita menyadari bahwa tidak ada masalah atau kesulitan yang terlalu besar untuk Allah. Dalam kehidupan sehari-hari, kita menghadapi berbagai tantangan, seperti pekerjaan, hubungan, kesehatan, dan banyak lagi. Dan inilah saat yang tepat untuk melibatkan Allah.
Bersabar dan Bersyukur
Saat kita menghadapi kesulitan, salah satu tindakan yang bijaksana adalah bersabar dan bersyukur. Pembicara menjelaskan bahwa kedua hal ini adalah kebaikan. Bersabar adalah tanda kekuatan dan keyakinan kepada Allah, sementara bersyukur adalah ungkapan terima kasih kepada-Nya.
Bersabar adalah sikap yang kita tunjukkan ketika kita menghadapi kesulitan. Ini adalah keyakinan bahwa Allah memiliki rencana yang lebih baik untuk kita, bahkan jika kita tidak segera melihatnya. Bersyukur adalah mengakui dan menghargai segala yang telah Allah berikan kepada kita, bahkan dalam situasi sulit.
Hikmah dalam Melibatkan Allah
Pembicara membahas konsep “hikmah” atau kebijaksanaan dalam melibatkan Allah. Salah satu hikmah yang ditekankan adalah ketika seseorang masih berharap kepada Allah bahkan ketika pintu-pintu dunia tertutup. Ini adalah saat yang paling ajaib untuk melibatkan Allah, karena kita mengandalkan-Nya sepenuhnya.
Contoh lain adalah ketika seseorang ditolak dalam usahanya, seperti dalam masalah percintaan. Pembicara menceritakan bahwa saat itulah seseorang harus memperbesar harapannya kepada Allah dan yakin bahwa Allah akan memberikan yang terbaik.
Pelajaran dari Kisah Nabi Yusuf
Pembicara mengambil contoh dari kisah Nabi Yusuf dalam Al-Quran untuk mengilustrasikan betapa pentingnya tidak berputus asa dari rahmat Allah, terutama dalam kondisi kesulitan. Kisah Nabi Yakub yang meminta anak-anaknya mencari kabar tentang Nabi Yusuf dan tidak berputus asa dari rahmat Allah mengilhami kita untuk selalu berharap kepada Allah.
Doa tanpa Hijab
Pembicara menjelaskan bahwa doa seseorang tidak akan ada hijab dengan Allah ketika mereka berada dalam situasi terzalimi atau dalam kesulitan yang besar. Bahkan orang yang berbuat dosa tetap bisa mengharapkan pertolongan Allah dalam kondisi tersebut. Ini menggarisbawahi betapa pentingnya berharap kepada Allah, terutama dalam saat-saat sulit.
Keajaiban dalam Keterlibatan Allah
Pembicara membagikan sebuah kisah menakjubkan tentang seseorang yang berhasil menghindari bahaya dengan berdoa dalam situasi yang sangat sulit. Kisah ini adalah ilustrasi yang memukau tentang bagaimana Allah bisa memberikan keajaiban ketika seseorang mengandalkan-Nya sepenuhnya.
Tawasul melalui Perbuatan Baik
Sesi ini diakhiri dengan pembicara membicarakan tawasul, yaitu cara untuk mendekati Allah melalui perbuatan baik, keadilan, dan taqwa (ketaatan). Dengan contoh-contoh yang telah dibagikan, pembicara menyimpulkan bahwa ketika kita menghadapi kesulitan dan kita mentok, saat itulah kita harus berharap dan berbaik sangka kepada Allah. Itulah saat yang paling ajaib untuk mendapatkan keajaiban dalam hidup.
Dalam kehidupan yang penuh dengan tantangan dan kesulitan, keterlibatan Allah adalah kunci untuk menjalani hidup dengan optimisme dan keyakinan. Ketika kita menghadapi kesulitan, bersabar, bersyukur, dan berharap kepada Allah adalah langkah-langkah yang bijaksana. Sesi ini mengajarkan kita bahwa tidak ada masalah yang terlalu besar untuk Allah, dan keterlibatan-Nya dalam hidup kita bisa membawa keajaiban yang luar biasa. Oleh karena itu, mari kita terus mengandalkan-Nya dalam setiap aspek kehidupan kita, dan jangan pernah berputus asa dari rahmat-Nya.