Pengertian Metakognitif, Kunci Rahasia Belajar Lebih Pintar dan Mandiri!

Gubuku.id – Pernah nggak sih kamu mikirin, “Kok ya aku lebih gampang ngerti pelajaran yang ini dibanding yang itu?” Atau mungkin, “Kayaknya cara belajar aku yang ini kurang efektif deh.”

Nah, tanpa kamu sadari, kamu tuh udah nyentuh yang namanya metakognitif. Ini bukan ilmu sihir atau kemampuan super, tapi lebih ke kesadaran diri tentang gimana caranya kita belajar dan mikir. Penasaran kan gimana metakognitif ini bisa bantu kita jadi lebih pintar dan mandiri dalam belajar? Yuk, kita bahas tuntas!

Apa Sih Sebenarnya Metakognitif Itu? Kok Kayak Nama Planet?

Jangan salah sangka dulu sama namanya yang agak ilmiah ya. Intinya, metakognitif itu kayak kemampuan kita buat “mikir tentang mikir”.

Jadi, kita sadar sama proses berpikir yang lagi terjadi di kepala kita, kita bisa ngontrolnya, dan kita juga bisa ngevakuasi lagi, udah bener atau belum nih cara mikir kita. Pertama kali istilah ini dikenalin sama psikolog asal Amerika Serikat yang namanya John Flavel.

Dalam dunia belajar, metakognitif ini penting banget. Dia bantu siswa buat ngerti apa yang lagi mereka pelajari, gimana cara mereka belajarnya, dan trik atau metode apa yang paling pas buat mereka pakai. Lebih dari itu, metakognitif juga mencakup perencanaan sebelum belajar, ngawasin diri sendiri selama belajar, sampai ngecek lagi hasil belajarnya udah sesuai target atau belum.

Kata Para Ahli Juga Bilang Begini Soal Metakognitif:

Biar makin yakin, coba deh dengerin apa kata beberapa ahli tentang metakognitif:

  1. Flavel: Menurut Bapak Metakognitif ini, metakognitif itu kemampuan buat ngebayangin seberapa susah suatu masalah, ngerti sama diri sendiri (kekuatan dan kelemahan dalam belajar), dan nilai kemajuan belajar kita udah sampai mana.
  2. Matlin: Lebih sederhana lagi, Matlin bilang metakognitif itu pengetahuan dan kesadaran kita secara sadar tentang proses mikir di dalam diri kita.
  3. McDevitt dan Ormrod: Nah, kalau dua ahli ini bilang metakognitif itu pengetahuan tentang gimana cara kita mikir sendiri dan gimana cara kita pakai pengetahuan itu buat ningkatin belajar dan daya ingat.
  4. Bouffard: Agak beda dikit, Bouffard bilang metakognitif itu pengetahuan yang jelas tentang cara mikir dan aturan-aturan mikir yang kita pakai pas lagi nyoba nerapin suatu pengetahuan.
  5. Tacassu: Kalau Tacassu ini lebih lengkap lagi. Katanya, metakognitif itu melibatkan rencana mau belajar apa, ngawasin proses belajarnya udah bener belum, ngevaluasi hasilnya, dan yang penting, sadar dan bisa ngatur semua proses itu.

Emang Sepenting Itu ya Metakognitif? Nih Manfaatnya yang Bikin Kamu Makin Semangat Belajar!

Nggak cuma teori doang, kemampuan metakognitif ini punya banyak banget manfaat dalam hidup dan terutama dalam proses belajar:

  1. Bikin Kamu Jadi Lebih Mandiri dalam Belajar: Kamu jadi bisa ngatur sendiri jadwal belajar, cara belajar, dan semua hal yang berhubungan sama proses belajar kamu. Nggak perlu terus-terusan disuruh atau diawasin guru.
  2. Belajar Jadi Lebih Efektif: Kamu jadi tahu strategi belajar mana yang paling cocok buat kamu. Kalau satu cara nggak berhasil, kamu bisa langsung ganti cara lain yang lebih efektif. Jadi, waktu belajarmu nggak kebuang sia-sia.
  3. Jadi Jagoan Pecah Masalah (Problem Solver): Dengan metakognitif, kamu jadi lebih reflektif sama masalah yang kamu hadapi. Kamu bisa mikirin kenapa masalah itu muncul dan cari solusi terbaiknya. Ini penting banget nggak cuma di sekolah, tapi juga di kehidupan sehari-hari.
  4. Guru Jadi Lebih Gampang Ngebimbing Kamu: Karena kamu udah punya kesadaran tentang cara belajarmu sendiri, guru jadi lebih gampang ngebantu kamu kalau ada kesulitan. Mereka bisa kasih saran yang lebih spesifik sesuai kebutuhanmu.
  5. Daya Ingat Meningkat dan Prestasi Akademik Makin Oke: Banyak penelitian yang nunjukkin kalau siswa yang punya kemampuan metakognitif yang baik cenderung lebih mudah nginget pelajaran dan akhirnya nilainya juga lebih bagus. Keren kan?
Baca Juga :  Resep Puding Cup Susu Buah, Takjil Segar dan Lezat untuk Buka Puasa

Fungsi Utama Metakognitif: Lebih dari Sekadar Ingat Materi Pelajaran

Fungsi metakognitif ini nggak cuma buat di sekolah aja lho. Dalam kehidupan sehari-hari juga kepake banget:

  1. Buat Mikir Lebih Dalam dan Nemuin Jawaban dari Masalah yang Kompleks.
  2. Buat Melatih Kemampuan Mikir Kita, Baik di Sekolah Maupun di Kehidupan Nyata.
  3. Buat Numbuhin Semangat Belajar, Soalnya Kita Jadi Sadar Gimana Cara Belajar yang Paling Pas Buat Diri Sendiri.

Strategi Metakognitif dalam Belajar: Jurus Ampuh Raih Nilai Tinggi!

Strategi metakognitif itu kayak langkah-langkah atau cara yang kita pakai berdasarkan kesadaran kita tentang proses belajar. Dengan strategi ini, kita bisa mencapai kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS). Beberapa strateginya antara lain:

  1. Refleksi Diri: Abis belajar atau ngerjain soal, coba deh inget-inget lagi, udah beneran paham belum ya sama materinya? Bagian mana yang masih bingung?
  2. Perencanaan: Sebelum mulai belajar, bikin dulu rencana. Materi apa aja yang mau dipelajari? Berapa lama? Cara belajarnya gimana?
  3. Monitoring: Pas lagi belajar, awasin diri sendiri. Fokus nggak nih? Cara belajar yang dipakai udah efektif belum ya? Kalau nggak, langsung ganti strategi.
  4. Evaluasi: Setelah selesai belajar atau ngerjain tugas, nilai lagi hasilnya. Udah sesuai target belum? Strategi yang dipakai berhasil nggak? Kalau nggak, kenapa?

Contoh nyatanya gini: Pas ulangan matematika, kamu nemuin soal yang nggak bisa kamu jawab. Nah, dengan metakognitif, kamu nggak cuma panik. Kamu bakal mikir, “Oh, kayaknya materi tentang bab ini aku kurang paham deh.” Terus kamu coba inget-inget lagi, pas belajar bab ini, cara belajar kamu gimana?

Mungkin cuma baca buku doang? Nah, besok-besok, kamu bisa coba cara belajar yang lain, misalnya nonton video penjelasan atau diskusi sama teman.

Gimana Caranya Menerapkan Metakognitif dalam Pembelajaran? Ini 5 Komponen Penting!

Menurut Lorin Anderson, ada lima hal penting yang perlu diperhatikan dalam menerapkan metakognitif di kegiatan belajar mengajar:

  1. Persiapan dan Perencanaan: Sebelum mulai pelajaran, tujuan belajarnya harus jelas dulu. Biar siswa tahu apa yang harus mereka capai dan proses belajarnya jadi lebih terarah.
  2. Pemilihan Strategi Pembelajaran: Biarin siswa milih sendiri cara belajar yang menurut mereka paling cocok sama kemampuan mereka. Misalnya, ada yang lebih suka belajar dengan membaca, ada yang lebih suka diskusi, atau ada yang lebih suka praktik langsung.
  3. Penggunaan Strategi dan Pemantauan: Pas lagi belajar, siswa harus sadar dan terus mantau kemajuan mereka. Strategi yang mereka pakai udah efektif belum? Kalau ada kendala, apa solusinya?
  4. Pengaturan Strategi: Siswa juga harus fleksibel. Kalau satu strategi nggak berhasil, mereka harus bisa nyoba strategi lain atau bahkan menggabungkan beberapa strategi sekaligus biar belajarnya makin maksimal.
  5. Evaluasi Strategi: Setelah selesai belajar, siswa perlu ngecek lagi, strategi yang mereka pakai tadi berhasil nggak ya? Apa yang bisa diperbaiki di lain waktu?

Jadi, metakognitif itu bukan cuma sekadar tahu apa yang mau dipelajari, tapi juga tahu gimana caranya belajar yang paling efektif buat diri kita sendiri. Dengan ngembangin kemampuan ini, kita jadi lebih mandiri, lebih reflektif, dan lebih punya strategi dalam belajar.

Nggak cuma bermanfaat pas sekolah aja, metakognitif ini juga jadi bekal penting buat ngadepin berbagai tantangan hidup yang butuh kemampuan mikir kritis dan nyari solusi. Yuk, mulai sekarang kita latih kemampuan metakognitif kita biar jadi pembelajar yang lebih hebat!

Bagikan


Populer