Daftar Isi
- 1 1. Tunjukkan Ketulusan dalam Setiap Interaksi
- 2 2. Jadilah Pendengar yang Baik
- 3 3. Hindari Menghakimi atau Mengkritik Terlalu Cepat
- 4 4. Tunjukkan Apresiasi dan Rasa Terima Kasih
- 5 5. Jaga Sikap Positif
- 6 6. Jadilah Orang yang Dapat Dipercaya
- 7 7. Hargai Waktu dan Ruang Orang Lain
- 8 8. Tumbuhkan Empati dan Kepedulian Sosial
- 9 9. Jangan Lupa Menjadi Diri Sendiri
Gubuku.id –Dalam kehidupan sosial, diterima dan disukai oleh orang lain bukan hanya soal penampilan atau kepandaian berbicara. Lebih dari itu, hal tersebut berkaitan dengan bagaimana seseorang memperlakukan orang lain, memahami perasaan mereka, serta menampilkan diri secara tulus.
Menurut penelitian dari Psychology Today (2023), manusia secara alami cenderung menyukai orang yang membuat mereka merasa dihargai dan nyaman. Jadi, kunci utama untuk menjadi pribadi yang disukai bukanlah bersaing untuk menjadi “terbaik”, tetapi menjadi “menyenangkan” dan empatik dalam berinteraksi.
1. Tunjukkan Ketulusan dalam Setiap Interaksi
Orang dapat merasakan ketika seseorang berperilaku palsu atau berpura-pura ramah. Maka dari itu, kejujuran dan ketulusan menjadi kunci utama agar orang lain merasa nyaman di dekat kita.
Menurut ahli komunikasi interpersonal Dr. Albert Mehrabian dari UCLA, komunikasi non-verbal seperti ekspresi wajah, nada suara, dan bahasa tubuh menyumbang sekitar 93% dari kesan pertama seseorang terhadap kita. Ini berarti, senyum tulus dan kontak mata yang lembut dapat jauh lebih berpengaruh daripada sekadar kata-kata manis.
Mulailah dari hal kecil seperti menyapa dengan ramah, mendengarkan tanpa memotong pembicaraan, dan menunjukkan rasa ingin tahu yang jujur tentang kehidupan orang lain.
2. Jadilah Pendengar yang Baik
Banyak orang pandai berbicara, tetapi tidak semua bisa menjadi pendengar yang baik. Padahal, menurut survei dari Harvard Business Review (HBR, 2020), 69% orang merasa lebih menghargai seseorang yang mampu mendengarkan mereka dengan penuh perhatian.
Menjadi pendengar yang baik berarti benar-benar fokus pada apa yang lawan bicara katakan, bukan hanya menunggu giliran untuk berbicara. Cobalah untuk menatap mata lawan bicara, anggukkan kepala sesekali, dan tanggapi dengan kalimat seperti, “Aku mengerti,” atau “Wah, itu pasti tidak mudah.”
Sikap seperti ini membuat orang merasa didengarkan dan dihargai—dan inilah dasar untuk membangun hubungan sosial yang kuat.
3. Hindari Menghakimi atau Mengkritik Terlalu Cepat
Tidak ada yang suka berada di sekitar orang yang cepat menghakimi. Ketika kita menilai orang lain tanpa memahami latar belakangnya, kita menciptakan jarak emosional.
Menurut American Psychological Association (APA, 2022), sikap menghargai perbedaan dan empati dapat meningkatkan kualitas hubungan sosial karena menumbuhkan rasa aman emosional.
Sebagai gantinya, cobalah untuk memahami alasan di balik tindakan seseorang. Misalnya, jika seseorang terlihat murung, jangan langsung menyimpulkan mereka sombong. Bisa jadi mereka sedang menghadapi masalah pribadi. Dengan memahami daripada menghakimi, kita membangun reputasi sebagai pribadi yang bijaksana dan menyenangkan.
4. Tunjukkan Apresiasi dan Rasa Terima Kasih
Setiap orang ingin merasa dihargai. Menunjukkan rasa terima kasih, meskipun untuk hal kecil, dapat meninggalkan kesan positif yang mendalam.
Menurut penelitian dari University of California, Davis (2018), orang yang sering mengucapkan terima kasih cenderung memiliki hubungan sosial yang lebih stabil dan bahagia.
Mulailah dengan kebiasaan sederhana seperti mengatakan, “Terima kasih sudah membantu,” atau “Aku sangat menghargai waktumu.” Tindakan kecil ini memperkuat hubungan dan menunjukkan bahwa kita menghargai kehadiran orang lain dalam hidup kita.
5. Jaga Sikap Positif
Sikap positif menular. Orang yang membawa energi ceria dan optimis biasanya lebih disukai di lingkungan sosialnya.
Menurut buku The Happiness Advantage karya Shawn Achor (2010), orang dengan pola pikir positif cenderung menciptakan suasana nyaman di sekitar mereka. Mereka bukan hanya membuat diri sendiri bahagia, tetapi juga memotivasi orang lain untuk merasa lebih baik.
Cobalah untuk membiasakan diri melihat sisi baik dari setiap situasi, tersenyum lebih sering, dan menghindari kebiasaan mengeluh. Orang akan lebih tertarik pada mereka yang membawa suasana hangat daripada yang selalu memancarkan energi negatif.
6. Jadilah Orang yang Dapat Dipercaya
Kepercayaan adalah fondasi setiap hubungan sosial. Sekali kita kehilangan kepercayaan orang lain, sulit untuk mendapatkannya kembali.
Menjadi pribadi yang dapat dipercaya berarti jujur dalam ucapan dan tindakan, menepati janji, serta menjaga rahasia.
Menurut penelitian oleh Journal of Personality and Social Psychology (2019), individu yang konsisten dan memiliki integritas tinggi lebih cenderung disukai dan dijadikan teman jangka panjang oleh orang lain.
Oleh karena itu, penting untuk tidak menjanjikan sesuatu yang tidak bisa ditepati dan menghindari gosip yang bisa merusak reputasi diri maupun orang lain.
7. Hargai Waktu dan Ruang Orang Lain
Dalam hubungan sosial, batasan juga penting. Jangan memaksa seseorang untuk terus bersama atau berbicara jika mereka sedang sibuk atau butuh waktu sendiri.
Menghormati ruang pribadi orang lain menunjukkan bahwa kita memahami keseimbangan antara kebersamaan dan privasi.
Menurut Verywell Mind (2023), salah satu tanda kedewasaan sosial adalah kemampuan memahami kapan harus mendekat dan kapan harus memberi jarak.
Sikap ini membuat kita terlihat sopan dan bijak dalam berinteraksi, yang akhirnya membuat orang merasa nyaman berada di dekat kita.
8. Tumbuhkan Empati dan Kepedulian Sosial
Empati adalah kemampuan untuk merasakan apa yang dirasakan orang lain. Ini adalah jembatan emosional yang menghubungkan kita dengan orang lain.
Menurut Daniel Goleman, penulis buku Emotional Intelligence (1995), empati merupakan salah satu aspek penting dari kecerdasan emosional yang berperan besar dalam kesuksesan sosial.
Untuk melatih empati, cobalah menempatkan diri pada posisi orang lain sebelum bereaksi terhadap suatu situasi. Tanyakan pada diri sendiri, “Bagaimana jika aku berada di posisinya?” Sikap seperti ini membuat kita lebih bijaksana dan mudah disukai karena orang lain merasa dipahami.
9. Jangan Lupa Menjadi Diri Sendiri
Berusaha terlalu keras untuk disukai justru bisa membuat orang merasa tidak nyaman. Orang lebih menghargai keaslian daripada kepura-puraan.
Menurut Forbes (2021), individu yang autentik cenderung lebih menarik karena mereka memancarkan kepercayaan diri dan kejujuran.
Menjadi diri sendiri berarti berani menunjukkan keunikan tanpa harus meniru orang lain. Jika kita tulus, jujur, dan apa adanya, orang-orang yang tepat akan datang dan menghargai kita karena keaslian itu.
Menjadi pribadi yang disukai dalam lingkungan sosial bukanlah tentang berusaha keras menjadi sempurna. Ini lebih kepada bagaimana kita memperlakukan orang lain dengan rasa hormat, empati, dan ketulusan.