Daftar Isi
- 0.1 1. Memulai Hari dengan Rasa Ingin Tahu
- 0.2 2. Mengubah Rutinitas Jadi Eksperimen Kecil
- 0.3 3. Melatih Diri Melalui Kegiatan Hobi
- 0.4 4. Menciptakan Lingkungan yang Mendukung Kreativitas
- 0.5 5. Mengamati Sekitar dengan Lebih Peka
- 0.6 6. Belajar dari Kegagalan dengan Sikap Positif
- 0.7 7. Mengasah Kreativitas Lewat Interaksi Sosial
- 1 Kreativitas Itu Bisa Dilatih Setiap Hari
Gubuku.id – Kreativitas sering dianggap sebagai kemampuan khusus yang hanya dimiliki oleh orang-orang berbakat. Padahal, setiap orang sebenarnya memiliki potensi kreatif yang bisa dikembangkan melalui kebiasaan dan latihan. Menurut penelitian dari Harvard Business Review (2019), kreativitas tidak muncul secara spontan, melainkan terbentuk melalui proses berpikir, kebiasaan eksploratif, dan kemampuan untuk melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda.
Dalam kehidupan sehari-hari, kreativitas sangat membantu kita dalam menyelesaikan masalah, mengambil keputusan, dan menyesuaikan diri terhadap perubahan. Misalnya, saat harus menemukan cara baru untuk menghemat waktu, atau mencari solusi saat pekerjaan terasa monoton. Maka dari itu, mengasah kreativitas lewat aktivitas sehari-hari menjadi hal penting agar kita bisa berkembang secara pribadi maupun profesional.
1. Memulai Hari dengan Rasa Ingin Tahu
Langkah pertama untuk menumbuhkan kreativitas adalah memupuk rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu membuat otak kita aktif mencari tahu hal-hal baru, yang pada akhirnya melatih kemampuan berpikir kreatif.
Cobalah memulai hari dengan pertanyaan sederhana, seperti:
-
“Apa yang bisa saya pelajari hari ini?”
-
“Bagaimana cara lain untuk menyelesaikan tugas ini?”
Menurut Psychology Today (2020), otak manusia lebih mudah mengembangkan ide-ide baru ketika terbiasa mempertanyakan sesuatu, bukan hanya menerima informasi begitu saja. Jadi, jangan takut untuk bertanya dan mencoba memahami hal-hal dari sisi yang berbeda.
Tips praktis:
-
Saat membaca berita atau melihat sesuatu di media sosial, jangan hanya membaca sekilas. Tanyakan pada diri sendiri, “Kenapa ini bisa terjadi?” atau “Bagaimana kalau situasinya dibalik?”
-
Catat hal-hal menarik yang muncul di kepala. Kadang, ide terbaik datang dari rasa penasaran yang sederhana.
2. Mengubah Rutinitas Jadi Eksperimen Kecil
Kreativitas tumbuh ketika kita berani mencoba hal baru, bahkan dalam hal kecil. Mengubah sedikit rutinitas bisa membantu otak bekerja lebih fleksibel.
Misalnya:
-
Coba rute baru saat pergi bekerja atau sekolah.
-
Masak menu berbeda dari biasanya.
-
Menata ulang posisi meja kerja atau kamar.
Menurut penelitian dari Stanford University (2018), perubahan kecil dalam rutinitas sehari-hari membantu meningkatkan koneksi saraf di otak, terutama di bagian yang berhubungan dengan kreativitas dan pemecahan masalah.
Dengan melakukan eksperimen kecil ini, otak terbiasa berpikir “di luar kebiasaan” dan membuka peluang munculnya ide-ide segar.
3. Melatih Diri Melalui Kegiatan Hobi
Hobi adalah wadah alami untuk mengasah kreativitas. Saat kita melakukan kegiatan yang disukai, otak berada dalam keadaan rileks namun tetap aktif memproses ide baru.
Contohnya:
-
Menulis jurnal atau blog membantu melatih cara berpikir dan mengorganisir ide.
-
Memasak melatih kemampuan improvisasi, seperti mengatur rasa dan bahan yang tersedia.
-
Berkebun atau menggambar membantu menumbuhkan kesabaran dan imajinasi.
Menurut American Psychological Association (APA, 2021), aktivitas hobi yang dilakukan secara rutin terbukti dapat meningkatkan fleksibilitas berpikir dan menurunkan stres, dua hal yang sangat berperan dalam meningkatkan kreativitas.
Tips tambahan:
Luangkan minimal 30 menit setiap hari untuk melakukan hobi, tanpa memikirkan hasilnya. Fokus pada proses, bukan pada kesempurnaan.
4. Menciptakan Lingkungan yang Mendukung Kreativitas
Lingkungan berperan besar dalam membentuk suasana pikiran. Tempat yang rapi, nyaman, dan penuh inspirasi bisa membantu ide mengalir lebih lancar.
Coba perhatikan ruang kerja atau kamar Anda. Apakah terasa membosankan atau penuh distraksi? Menurut riset dari University of Minnesota (2013), ruangan yang sedikit “berantakan” justru bisa mendorong kreativitas karena memberi sinyal pada otak untuk berpikir lebih bebas. Namun, keseimbangannya penting — jangan sampai berantakan membuat stres.
Langkah mudah untuk menciptakan lingkungan kreatif:
-
Tambahkan elemen inspiratif seperti papan visi, kutipan motivasi, atau foto tempat yang ingin Anda kunjungi.
-
Putar musik instrumental lembut saat bekerja.
-
Gunakan aroma terapi atau pencahayaan alami untuk menjaga mood tetap positif.
5. Mengamati Sekitar dengan Lebih Peka
Banyak ide besar lahir dari hal-hal kecil di sekitar kita. Mengamati lingkungan dengan lebih peka bisa jadi sumber inspirasi luar biasa.
Misalnya, memperhatikan cara orang lain berbicara, warna langit sore, atau pola yang terbentuk dari benda-benda di sekitar. Dengan mengamati secara sadar, kita melatih kemampuan otak untuk melihat keterkaitan antara hal-hal yang tampak tidak berhubungan.
Menurut buku “Creative Confidence” karya Tom Kelley dan David Kelley (IDEO), kemampuan untuk mengamati adalah fondasi utama kreativitas. Orang kreatif bukan hanya menciptakan hal baru, tapi juga mampu melihat hal lama dari sudut pandang baru.
Latihan sederhana:
Setiap kali berjalan ke luar rumah, pilih satu hal untuk diperhatikan secara mendalam, seperti bentuk pohon, cara orang berpakaian, atau ekspresi wajah seseorang. Catat hal itu di catatan harian ide Anda.
6. Belajar dari Kegagalan dengan Sikap Positif
Kegagalan sering dianggap sebagai akhir dari usaha, padahal justru menjadi bagian penting dari proses kreatif. Setiap kali gagal, otak belajar cara baru untuk menghadapi tantangan.
Sebagaimana dijelaskan oleh Stanford Center for Professional Development (2020), orang yang berani mencoba dan gagal memiliki tingkat kreativitas lebih tinggi dibandingkan mereka yang takut mengambil risiko. Kuncinya adalah bagaimana kita memandang kegagalan bukan sebagai kesalahan, tetapi sebagai pembelajaran.
Tips menghadapi kegagalan dengan sehat:
-
Catat apa yang bisa dipelajari dari setiap kesalahan.
-
Rayakan kemajuan kecil, bukan hanya hasil besar.
-
Ubah kalimat “saya gagal” menjadi “saya sedang belajar.”
Semakin kita terbiasa bereksperimen dan menerima kegagalan, semakin luas pula ruang bagi kreativitas untuk tumbuh.
7. Mengasah Kreativitas Lewat Interaksi Sosial
Berinteraksi dengan orang lain juga bisa jadi sumber inspirasi. Setiap orang membawa perspektif dan pengalaman unik yang bisa membuka sudut pandang baru bagi kita.
Berdasarkan Journal of Applied Psychology (2021), percakapan yang mendalam dan terbuka dengan orang lain dapat memicu aktivitas otak yang berhubungan dengan kreativitas dan empati.
Cara melakukannya:
-
Bergabung dengan komunitas atau diskusi yang sesuai minat.
-
Bertukar ide dengan teman, bahkan dari bidang yang berbeda.
-
Dengarkan cerita orang lain tanpa menghakimi — ide baru sering muncul dari mendengarkan dengan empati.
Kreativitas Itu Bisa Dilatih Setiap Hari
Mengasah kreativitas tidak memerlukan alat mahal atau waktu khusus. Kuncinya adalah membiasakan diri berpikir terbuka, berani mencoba hal baru, dan tidak takut gagal. Dari rasa ingin tahu, perubahan kecil dalam rutinitas, hobi yang menyenangkan, hingga interaksi sosial — semua bisa jadi jalan menuju hidup yang lebih kreatif.