Daftar Isi
- 1 Perbedaan Antara Apresiasi Diri dan Egois
- 2 Tanda Kamu Belum Mengapresiasi Diri Sendiri
- 3 Langkah-Langkah Memberikan Apresiasi pada Diri Sendiri
- 3.1 Langkah 1: Sadari Progres, Bukan Hanya Hasil
- 3.2 Langkah 2: Buat Daftar Pencapaian Harian
- 3.3 Langkah 3: Ucapkan Kata Terima Kasih pada Diri Sendiri
- 3.4 Langkah 4: Hadiahi Diri dengan Hal Positif
- 3.5 Langkah 5: Hentikan Perbandingan dengan Orang Lain
- 3.6 Langkah 6: Gunakan Bahasa Positif pada Diri Sendiri
- 3.7 Langkah 7: Rayakan Pencapaian, Sekecil Apa Pun
- 4 Dampak Positif Memberikan Apresiasi pada Diri Sendiri
- 5 Mengatasi Rasa Bersalah Saat Menghargai Diri
- 6 Membangun Kebiasaan Apresiasi Diri Secara Konsisten
Gubuku.id – Apresiasi diri berarti menghargai segala usaha, pencapaian, dan perjalanan hidup kita—baik besar maupun kecil. Menurut laman Psychology Today (2023), orang yang secara rutin memberikan apresiasi pada dirinya cenderung memiliki tingkat stres lebih rendah dan rasa percaya diri yang lebih tinggi. Menghargai diri bukan bentuk kesombongan, tetapi pengakuan atas nilai diri sendiri.
Sayangnya, banyak orang yang merasa tidak pantas memberi pujian pada diri sendiri. Mereka beranggapan bahwa apresiasi hanya layak diberikan ketika mencapai sesuatu yang besar. Padahal, hal sederhana seperti bangun pagi tepat waktu atau menyelesaikan pekerjaan rumah pun bisa menjadi bentuk kemajuan yang layak diapresiasi.
Ketika kamu mulai mengakui keberhasilan kecil, otak akan melepaskan hormon dopamin—zat kimia yang membuat perasaan bahagia meningkat (sumber: Verywell Mind, 2022). Maka dari itu, memberi apresiasi diri secara konsisten dapat menjadi salah satu cara menjaga kesehatan mental.
Perbedaan Antara Apresiasi Diri dan Egois
Beberapa orang takut terlihat sombong jika terlalu sering memuji dirinya sendiri. Padahal, ada perbedaan besar antara apresiasi diri dan egois.
Egois berarti menempatkan diri di atas orang lain dan mengabaikan kepentingan sekitar, sedangkan apresiasi diri adalah bentuk penerimaan dan rasa syukur atas apa yang sudah dilakukan dengan baik.
Menurut Dr. Kristin Neff, seorang peneliti di bidang self-compassion dari University of Texas, apresiasi diri adalah bagian penting dari kasih sayang terhadap diri sendiri. Ia menjelaskan bahwa mengakui kelebihan dan pencapaian pribadi dapat meningkatkan ketahanan mental serta membuat seseorang lebih mudah berempati kepada orang lain (Neff, 2021).
Artinya, semakin kamu bisa menghargai dirimu, semakin besar juga kemampuanmu untuk menghargai orang lain.
Tanda Kamu Belum Mengapresiasi Diri Sendiri
Sebelum belajar cara menghargai diri, penting untuk mengenali tanda-tanda kamu belum cukup melakukannya:
-
Sering merasa tidak cukup baik, meskipun sudah berusaha keras.
-
Mengabaikan pencapaian kecil, dan hanya fokus pada kegagalan.
-
Membandingkan diri dengan orang lain secara terus-menerus.
-
Sulit menerima pujian dari orang lain.
-
Terlalu keras pada diri sendiri ketika melakukan kesalahan.
Jika kamu merasa satu atau lebih tanda di atas sering terjadi, mungkin kamu belum benar-benar belajar memberikan apresiasi pada dirimu sendiri.
Langkah-Langkah Memberikan Apresiasi pada Diri Sendiri
Berikut tujuh langkah sederhana untuk mulai mempraktikkan seni apresiasi diri:
Langkah 1: Sadari Progres, Bukan Hanya Hasil
Mulailah menghargai setiap proses yang kamu lalui. Menurut buku Atomic Habits karya James Clear (2018), perubahan kecil yang konsisten akan membawa hasil besar. Jadi, jangan tunggu sukses besar baru merasa layak dihargai. Beri pujian pada dirimu yang terus berusaha setiap hari.
Langkah 2: Buat Daftar Pencapaian Harian
Sebelum tidur, tulis tiga hal yang berhasil kamu lakukan hari ini. Bisa sesederhana “berani berbicara di rapat”, “tidak menunda pekerjaan”, atau “menjaga mood tetap positif.” Latihan ini akan membantu otak fokus pada hal positif dan memperkuat kebiasaan bersyukur.
Langkah 3: Ucapkan Kata Terima Kasih pada Diri Sendiri
Kedengarannya sederhana, tapi mengatakan “terima kasih” pada diri sendiri memiliki efek besar. Kamu bisa berdiri di depan cermin dan berkata, “Terima kasih sudah berjuang hari ini.”
Psikolog Dr. Tara Brach menyebut metode ini sebagai “radical acceptance”—menerima diri tanpa syarat, termasuk di saat kita belum sempurna (Brach, 2019).
Langkah 4: Hadiahi Diri dengan Hal Positif
Apresiasi juga bisa diwujudkan dalam bentuk hadiah sederhana. Misalnya, makan makanan favorit, jalan-jalan, menonton film kesukaan, atau istirahat tanpa rasa bersalah. Hadiah seperti ini membantu menciptakan keseimbangan antara kerja keras dan penghargaan diri.
Langkah 5: Hentikan Perbandingan dengan Orang Lain
Membandingkan diri hanya akan mencuri kebahagiaan. The Happiness Research Institute (2020) melaporkan bahwa orang yang sering membandingkan hidupnya di media sosial lebih rentan mengalami ketidakpuasan diri. Fokuslah pada versi terbaik dari dirimu, bukan versi orang lain.
Langkah 6: Gunakan Bahasa Positif pada Diri Sendiri
Alih-alih berkata “Aku gagal lagi,” ubah menjadi “Aku sedang belajar memperbaiki diri.”
Menurut Stanford University (2021), berbicara pada diri sendiri dengan nada positif terbukti membantu meningkatkan motivasi dan menurunkan tingkat stres. Pilihan kata yang lembut bisa menjadi bentuk apresiasi yang kuat.
Langkah 7: Rayakan Pencapaian, Sekecil Apa Pun
Tidak ada yang terlalu kecil untuk dirayakan. Ketika kamu menyelesaikan tugas, menghadapi ketakutan, atau hanya berhasil melewati hari yang berat—semua itu layak diapresiasi. Rayakan dengan senyum, ucapan syukur, atau menulis jurnal rasa bangga.
Dampak Positif Memberikan Apresiasi pada Diri Sendiri
Jika dilakukan secara rutin, kebiasaan menghargai diri membawa banyak manfaat, antara lain:
-
Meningkatkan rasa percaya diri: Kamu jadi tahu bahwa dirimu mampu.
-
Mengurangi stres dan kelelahan mental: Apresiasi membuatmu lebih tenang dan seimbang.
-
Meningkatkan produktivitas: Orang yang merasa dihargai (termasuk oleh diri sendiri) bekerja dengan lebih semangat.
-
Menumbuhkan rasa syukur dan kebahagiaan: Kamu jadi fokus pada hal yang sudah dimiliki, bukan yang kurang.
Sebuah penelitian oleh University of California, Davis (Emmons & McCullough, 2003) menunjukkan bahwa orang yang rutin menulis hal-hal positif tentang dirinya lebih bahagia dan memiliki hubungan sosial lebih baik dibanding mereka yang tidak.
Mengatasi Rasa Bersalah Saat Menghargai Diri
Beberapa orang merasa bersalah saat memberikan waktu istirahat atau hadiah untuk diri sendiri. Mereka berpikir itu membuang waktu atau egois. Padahal, tubuh dan pikiran juga butuh “isi ulang”.
Ingat, menghargai diri bukan berarti mengabaikan tanggung jawab, tetapi menjaga keseimbangan antara bekerja dan beristirahat. Coba ubah cara pandangmu: “Aku berhak bahagia, bukan hanya produktif.”
Membangun Kebiasaan Apresiasi Diri Secara Konsisten
Agar apresiasi diri menjadi kebiasaan, lakukan langkah kecil tapi konsisten:
-
Gunakan pengingat harian di ponsel untuk mengucapkan hal positif pada diri sendiri.
-
Buat “jurnal kemenangan kecil”, dan isi setiap kali kamu merasa bangga atas sesuatu.
-
Bagikan pencapaianmu pada orang yang suportif, bukan untuk pamer, tapi agar energi positifmu menular.
-
Evaluasi setiap minggu — tanyakan: “Apa hal terbaik yang kulakukan untuk diriku sendiri minggu ini?”
Dengan cara ini, kamu akan semakin sadar bahwa kamu sudah berharga, bahkan tanpa pencapaian besar sekalipun.
Seni memberikan apresiasi pada diri sendiri adalah kunci untuk hidup yang lebih tenang, bahagia, dan produktif. Menghargai diri bukan berarti berpuas diri, tetapi menyadari bahwa perjalanan hidupmu layak dirayakan.
Kamu tidak perlu menunggu menjadi sempurna untuk bisa bangga pada diri sendiri. Setiap langkah, setiap usaha, dan setiap keberanian yang kamu tunjukkan sudah pantas mendapat penghargaan.
Mulailah hari ini dengan berkata:
“Aku bangga pada diriku karena aku sudah berusaha.”