Daftar Isi
Gubuku.id – Bayer Leverkusen, dibawah komando pelatih muda Xabi Alonso (42), tengah menjadi pembicaraan hangat di Bundesliga Jerman. Setelah meraih kemenangan 2-1 atas Heidenheim pada hari Sabtu (17/2), Leverkusen menyamai rekor tak terkalahkan terpanjang dalam sejarah liga, yaitu 32 pertandingan di semua kompetisi.
Tak Terkalahkan dalam 32 Pertandingan
Torehan ini membuat Leverkusen sejajar dengan Bayern Munich era Hansi Flick yang tak terkalahkan dalam 32 pertandingan lintas musim 2019/20 dan 2020/21. Meski demikian, Alonso tetap rendah hati dan tidak terlena dengan pencapaian tersebut.
“Saya tidak akan merayakan pencapaian ini,” ujar Alonso, yang mengambil alih Leverkusen pada Oktober 2022 saat klub masih berada di zona degradasi. “Saya puas dengan permainan, performa, dan hasilnya. Kami sedang dalam fase yang bagus. Kami akan terus maju dan fokus pada setiap pertandingan.”
Peluang Raih Gelar Juara
Kemenangan atas Heidenheim semakin memperkuat peluang Leverkusen untuk meraih gelar juara, sesuatu yang belum pernah mereka raih meski pernah menjadi runner-up sebanyak lima kali. Statistik menunjukkan dominasi Leverkusen di bawah asuhan Alonso. Sejak kedatangannya, Leverkusen meraih 100 poin dari 47 pertandingan Bundesliga, rasio poin per pertandingan yang hanya bisa diungguli oleh Bayern Munich yang pernah ditangani oleh pelatih-pelatih top seperti Pep Guardiola, Carlo Ancelotti, dan Hansi Flick.
Gelandang Granit Xhaka, yang didatangkan dari Arsenal, angkat bicara mengenai pencapaian timnya. “Statistik tidak bisa dibohongi,” ujarnya. “Tim sedang dalam momentum yang bagus. Kami menunjukkan lagi betapa dominannya kami.”
Leverkusen saat ini unggul delapan poin dari Bayern Munich yang berada di posisi kedua. Namun, Bayern berpeluang untuk memperkecil jarak menjadi lima poin jika mereka berhasil meraih kemenangan atas Bochum pada hari Minggu (18/2).
Bayer Laverkusen hanya kehilangan 8 Poin
Musim ini, Leverkusen hanya kehilangan delapan poin dari 66 poin yang mungkin mereka raih. Torehan 58 poin mereka saat ini merupakan yang terbaik ketiga dalam sejarah Bundesliga di tahap ini, hanya kalah dari Bayern Munich arahan Guardiola pada musim 2013/14 (62 poin) dan 2015/16 (59 poin).
Dengan performa impresif dan rekor tak terkalahkan yang terus berlanjut, pertanyaan besar pun muncul: Mungkinkah Bayer Leverkusen akhirnya mengakhiri dahaga gelar juara Bundesliga? Kemampuan mereka untuk mempertahankan konsistensi dan menghadapi tekanan dalam sisa musim ini akan menjadi kunci untuk menjawab pertanyaan tersebut.