Rodri Menangkan Ballon d’Or 2024, Prestasi Bersejarah bagi Sepak Bola Spanyol

Rodri jadi peraih Ballon Do'r

Gubuku.id – Rodri, gelandang bertahan asal Spanyol dan pemain andalan Manchester City, memenangkan penghargaan Ballon d’Or 2024. Pada Senin malam, Rodri berhasil mengungguli Vinicius Jr. dari Brasil dan Jude Bellingham dari Inggris yang keduanya memperkuat Real Madrid. Penghargaan ini menjadi momen bersejarah karena Rodri adalah gelandang bertahan pertama yang meraih Ballon d’Or sejak Lothar Matthaus pada tahun 1990. Ini juga menjadi momen kembalinya Spanyol dalam perebutan gelar pemain terbaik dunia setelah lebih dari enam dekade.

Perjalanan Rodri Menuju Puncak

Rodri, yang menjadi pemain penting di Manchester City, menunjukkan performa luar biasa sepanjang musim lalu. Ia membantu timnya meraih gelar Liga Inggris untuk keempat kalinya secara beruntun. Dalam 38 pertandingan liga, Rodri mencetak delapan gol dan memberikan sembilan assist. Di Liga Champions, ia juga berhasil menambahkan satu gol dan tiga assist. Kontribusinya yang stabil di lini tengah menjadikan Manchester City sebagai tim yang tangguh dan sulit ditaklukkan.

Tak hanya bersinar di tingkat klub, Rodri juga menjadi kunci keberhasilan tim nasional Spanyol dalam meraih gelar juara Eropa tahun ini. Dalam turnamen tersebut, Rodri dinobatkan sebagai pemain terbaik. Hal ini membuat namanya semakin diakui sebagai salah satu gelandang terbaik dunia saat ini.

Baca Juga  Kasus Guru Honorer Supriyani, Mencari Keadilan atas Tuduhan Penganiayaan Siswa

Mengakhiri Dominasi La Liga di Ballon d’Or

Meski pemain Liga Spanyol sering memenangkan Ballon d’Or, tidak ada pemain asal Spanyol yang berhasil meraihnya sejak Luis Suarez pada tahun 1960. Bahkan, generasi emas Spanyol yang memenangkan Piala Dunia 2010 serta Piala Eropa 2008 dan 2012, seperti Xavi Hernandez, Andres Iniesta, dan Iker Casillas, tak ada yang mampu membawa pulang penghargaan ini.

Rodri, dengan dukungan dari pelatih Pep Guardiola yang menyebutnya sebagai “gelandang terbaik di dunia,” akhirnya berhasil memecahkan tren tersebut. Rodri juga mempersembahkan kemenangannya ini bukan hanya untuk dirinya, tetapi untuk seluruh sepak bola Spanyol. “Ini bukan kemenangan bagi saya, tetapi untuk sepak bola Spanyol,” kata Rodri dikutip dari flashscore. “Untuk para pemain hebat yang layak mendapatkannya, tetapi belum sempat memenangkannya, seperti Iniesta, Xavi, Casillas, dan Busquets.”

Memberi Penghargaan pada Peran Gelandang Bertahan

Kemenangan Rodri ini memberikan pengakuan kepada para gelandang bertahan, posisi yang sering kali tidak terlihat dan jarang mendapat sorotan, namun memiliki peran penting dalam setiap pertandingan. Rodri mengatakan bahwa kemenangan ini adalah bukti bahwa para gelandang bertahan yang bekerja di balik layar kini mulai mendapat apresiasi. “Banyak teman mengirimi saya pesan bahwa kemenangan ini adalah kemenangan untuk sepak bola,” ucap Rodri. “Saya hanyalah orang biasa yang menjunjung nilai-nilai, yang belajar, berusaha melakukan yang benar, dan kini berhasil mencapai puncak berkat dukungan semua orang.”

Kemenangan ini memberikan inspirasi bagi banyak pemain di posisi gelandang bertahan, sebuah posisi yang sering kali dianggap tidak terlalu glamor, namun krusial dalam menjaga stabilitas tim.

Baca Juga  Manchester United Pecat Erik ten Hag: Siapa Pengganti yang Paling Cocok?

Akhir Era Messi dan Ronaldo?

Dalam beberapa dekade terakhir, penghargaan Ballon d’Or didominasi oleh dua nama besar, Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Namun, kali ini, baik Messi maupun Ronaldo tidak masuk dalam daftar nominasi 30 besar. Messi, yang memenangi Ballon d’Or untuk kedelapan kalinya pada 2023, tidak menerima penghargaan lagi meskipun berhasil membawa Argentina memenangkan Copa America. Ronaldo, yang memenangkan Ballon d’Or lima kali, juga absen dalam nominasi setelah pindah ke Liga Arab Saudi.

Rodri menjadi salah satu dari sedikit pemain yang mampu mematahkan dominasi Messi dan Ronaldo. Dalam 18 bulan terakhir, Rodri hanya kalah dalam satu pertandingan, yakni di final Piala FA melawan Manchester United musim lalu.

Kemenangan Lamine Yamal untuk Pemain Muda

Selain Rodri, pemain muda Spanyol, Lamine Yamal, juga berhasil meraih penghargaan Kopa Trophy sebagai pemain terbaik di bawah usia 21 tahun. Yamal memberikan kontribusi besar untuk Spanyol dalam kampanye Euro 2024, di mana Spanyol berhasil memenangkan semua tujuh pertandingan yang mereka mainkan. Prestasi ini menjadi bukti bahwa Spanyol memiliki generasi baru yang siap bersinar di panggung sepak bola internasional.

Baca Juga  Kemenangan Perdana AC Milan di Liga Champions atas Club Brugge

Real Madrid dan Barcelona: Dominasi Klub Terbaik

Dalam acara penghargaan tersebut, Barcelona dinobatkan sebagai klub wanita terbaik setelah memenangkan gelar ganda di Liga Spanyol dan Liga Eropa. Di sisi lain, Real Madrid memenangkan penghargaan sebagai klub pria terbaik meskipun tidak ada perwakilan dari klub tersebut yang hadir dalam acara tersebut. Real Madrid memutuskan untuk memboikot acara tersebut karena prediksi mereka bahwa Vinicius Jr. tidak akan memenangkan penghargaan Ballon d’Or.

Selain itu, Carlo Ancelotti, pelatih Real Madrid, juga dinobatkan sebagai pelatih pria terbaik, menambah daftar penghargaan bagi klub asal Spanyol tersebut.

Masa Depan Cerah Bagi Sepak Bola Spanyol

Kemenangan Rodri di Ballon d’Or 2024 menandai kebangkitan sepak bola Spanyol di kancah dunia. Rodri tidak hanya membawa pulang penghargaan sebagai pemain terbaik, tetapi juga mengangkat nama Spanyol dan memberikan inspirasi bagi banyak pemain lainnya. Dengan talenta muda seperti Lamine Yamal yang mulai bersinar, masa depan sepak bola Spanyol tampaknya akan semakin cemerlang.

Dengan dukungan para pelatih hebat seperti Pep Guardiola dan Carlo Ancelotti, serta klub-klub besar seperti Real Madrid dan Barcelona, Spanyol masih memiliki potensi besar untuk terus berjaya di kompetisi internasional. Rodri menjadi simbol baru dari kerja keras, ketekunan, dan dedikasi, dan menginspirasi generasi pemain muda untuk mengikuti jejaknya.

Kemenangan ini adalah bukti bahwa posisi gelandang bertahan, yang kerap kali terlupakan, kini semakin dihargai di dunia sepak bola.