Gubuku.id – Perayaan Natal merupakan momen yang penuh keceriaan bagi banyak keluarga di seluruh dunia.
Begitu juga bagi keluarga Reza Rahadian, aktor terkenal Indonesia, yang merayakan Natal bersama keluarga ibu Pratiwi Widantini Matulessy pada Senin (25/12) lalu.
Meskipun Reza telah menjadi mualaf sejak usia 19 tahun, momen Natal ini tetap menjadi saat yang penuh suka cita bagi aktor berbakat tersebut.
Melalui unggahan Instagram yang dibagikan oleh Pratiwi pada Selasa (26/12), terlihat Reza begitu bahagia berfoto bersama keluarga besar ibunya.
Meskipun berbeda keyakinan, suasana kebersamaan dan kebahagiaan begitu terasa. Reza, yang tampak gagah dan tampan, mengenakan kemeja biru muda yang dipadukan dengan celana merah dan sepatu cokelat.
Dalam momen tersebut, Reza tidak hanya menyaksikan perayaan Natal, tetapi juga aktif berpartisipasi dengan bergurau dan berteriak “Merry Christmas” bersama anggota keluarga lainnya.
Hal ini menunjukkan sikap toleransi dan rasa hormat Reza terhadap perayaan agama yang berbeda.
Sikap toleransi Reza Rahadian bukan hanya sekadar tampak dalam momen perayaan keluarga. Dalam beberapa kesempatan, Reza telah mengungkapkan keterlibatannya dalam kegiatan yang berkaitan dengan perayaan Natal.
Sebagaimana diungkapkannya dalam sebuah podcast bersama Daniel Mananta, Reza pernah ikut menghias pohon Natal dan bahkan mengantarkan ibunya ke gereja.
“Nyokap gue Natalan, gue paling senang karena itu momen gue untuk dekorasi pohon Natal. Nyokap gue kebaktian, gue akan ada, minimal gue menghormati sambil colingan [sic!] ambil foto,” ungkap Reza.
“Gue membiarkan nyokap merayakan Natal atau paskah, mau ada kebaktian di rumah. Di tempat di mana gue salat, di situ juga nyokap gue bisa berdoa kepada Tuhan Yesus dengan caranya.”
Pilihan Reza untuk memeluk agama Islam tidak pernah didasari oleh paksaan atau alasan tertentu.
Ia menjalani perubahan keyakinan ini secara sukarela, melalui panggilan hati dan komunikasi intensif dengan Tuhan serta ibunya.
Dalam wawancara tersebut, Reza menegaskan bahwa walaupun pekerjaan dan pasangan hidup dapat berubah, keyakinannya adalah pilihan pribadi yang berkaitan erat dengan komunikasinya dengan Tuhan dan ibunya.
“Sikap toleransi Reza Rahadian memberikan teladan positif tentang pentingnya menghargai perbedaan keyakinan dalam kehidupan sehari-hari. Keterlibatannya dalam perayaan Natal menunjukkan bahwa kerukunan antarumat beragama bisa terwujud melalui sikap saling menghormati dan memahami perbedaan,” kata seorang pakar psikologi agama.
Dalam era globalisasi ini, di mana perbedaan dan keberagaman semakin menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sikap toleransi seperti yang ditunjukkan oleh Reza Rahadian menjadi pondasi yang kuat untuk membangun masyarakat yang inklusif dan harmonis.
Keberagaman keyakinan bukanlah penghalang untuk bersatu dan merayakan momen kebahagiaan bersama, seperti yang terlihat dalam perayaan Natal keluarga Reza Rahadian.