Upaya yang harus dilakukan ketika sapi ngorok (Freepik Wirestock)

Cara Efektif Mengatasi Penyakit Sapi Ngorok, Ini Caranya!

Gubuku.id – Memelihara ternak sapi memerlukan perhatian khusus, terutama dalam mengidentifikasi dan menangani penyakit yang mungkin menyerang. Salah satu penyakit yang cukup serius adalah penyakit septicaemia epizootica (SE), yang dikenal juga sebagai “shipping fever”.

Penyakit ini sering ditandai dengan gejala ngorok pada sapi. Artikel ini akan membahas secara mendetail mengenai penyebab, gejala, pencegahan, dan penanganan penyakit sapi ngorok.

Penyebab Penyakit Sapi Ngorok

Penyakit sapi ngorok disebabkan oleh bakteri Pasteurella multocida serotype 6B dan 6E. Bakteri ini dapat menular dengan mudah melalui pakan dan air minum yang sudah tercemar.

Peternak harus selalu memastikan kebersihan lingkungan dan pakan untuk mengurangi risiko penularan bakteri ini.

Gejala-gejala yang Muncul pada Sapi Ngorok

Sapi yang terinfeksi penyakit SE akan menunjukkan beberapa gejala yang khas, antara lain:

  1. Ngorok: Sapi terdengar seperti mendengkur karena mengalami kesulitan bernapas.
  2. Demam Tinggi: Suhu tubuh sapi meningkat drastis.
  3. Diare Berdarah: Sapi mengalami diare yang disertai darah.
  4. Pembengkakan: Bagian kepala, bawah dada, kaki, atau pangkal ekor terlihat bengkak.
  5. Perubahan Warna pada Selaput Lendir: Lidah sapi membengkak dan berwarna merah kebiruan.

Jika gejala-gejala tersebut tidak segera ditangani, sapi bisa mengalami kematian dalam waktu 1-2 hari setelah terserang penyakit.

Dampak Penyakit SE pada Peternakan

Penyakit SE tidak hanya menyerang sapi, tetapi juga ternak lain seperti kerbau, kambing, kuda, dan domba. Tingkat kematian akibat penyakit ini mencapai 90 persen, sehingga bisa menimbulkan kerugian yang signifikan bagi peternak. Wabah penyakit ini pernah terjadi di Australia, mengakibatkan kematian massal pada sapi-sapi yang terinfeksi.

Langkah-langkah Penanganan Penyakit Sapi Ngorok

  1. Identifikasi dan Pemanggilan Dokter Hewan: Setelah menemui gejala sapi ngorok, segera hubungi petugas peternakan atau dokter hewan untuk tindakan lebih lanjut. Pengobatan dini menggunakan antibiotika seperti streptomisin atau aureomisin sangat efektif jika dilakukan oleh tenaga medis yang ahli.
  2. Isolasi Sapi yang Terinfeksi: Pisahkan sapi yang sudah sakit di kandang khusus untuk mencegah penularan ke sapi lain yang masih sehat. Pastikan kandang tersebut memiliki sirkulasi udara yang baik dan terjaga kebersihannya.
  3. Pembersihan Kandang: Lakukan pembersihan kandang secara menyeluruh untuk menghilangkan sisa-sisa bakteri yang mungkin masih ada. Gunakan disinfektan yang efektif untuk membunuh bakteri penyebab penyakit.
  4. Penanganan Ternak yang Mati: Jika ada ternak yang mati akibat penyakit ini, segera bakar dan kubur ternak tersebut dengan benar agar tidak menular ke ternak lainnya.
Baca Juga :  Cara Menghemat Biaya Pakan Ternak dengan Teknologi Enzim

Pencegahan Penyakit Sapi Ngorok

Pencegahan adalah langkah terbaik untuk menghindari penyakit SE. Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan antara lain:

  1. Pemberian Vaksin: Vaksinasi secara rutin dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh sapi terhadap bakteri Pasteurella multocida.
  2. Kebersihan Lingkungan: Selalu jaga kebersihan kandang dan peralatan peternakan. Pastikan pakan dan air minum yang diberikan kepada sapi bersih dan tidak terkontaminasi.
  3. Pemantauan Kesehatan: Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin pada sapi untuk mendeteksi dini gejala-gejala penyakit.

Penyakit sapi ngorok atau septicaemia epizootica adalah penyakit yang sangat berbahaya dengan tingkat kematian yang tinggi. Peternak harus selalu waspada terhadap gejala-gejala penyakit ini dan mengambil tindakan cepat serta tepat untuk mengatasinya.

Melalui langkah-langkah pencegahan yang baik dan penanganan yang tepat, kerugian akibat penyakit ini dapat diminimalkan. Dengan demikian, peternak dapat menjaga kesehatan ternak dan keberlangsungan usaha peternakan mereka.

Bagikan


Populer