Gubuku.id – Gumoh merupakan suatu kondisi dimana bayi memuntahkan atau mengeluarkan sebagian makanan atau susu, yang biasanya akan ditumui pada bayi berusia 0 bulan samapi 1 tahun.
Hal ini merupakan kondisi yang umum terjadi pada bayi. Normalnya volume gumoh pada bayi ini berkisar antara 1-2 sendok makan.
Sebenarnya fenomena gumoh pada bayi ini merupakan hal yang lumrah terjadi, tetapi dari kebanyakan new parents akan khawatir mengenahi hal ini.
Pada artikel ini, kita akan membahas mengenai penyebab, bahaya, dan cara mencegah gumoh pada bayi.
Penyebab Gumoh pada Bayi
Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan bayi gumoh, antara lain:
-
Terlalu banyak minum ASI
Dengan terlalu banyak memberikan ASI akan meningkatkan resiko gumoh pada bayi. Hal ini dikarenakan lambung bayi yang masih kecil belum dapat menampung ASI dalam jumlah yang banyak.
-
Ukuran lambung masih cukup kecil
Seperti halnya makhluk hidup pasti mempunyai daya tapung makanan sendiri- sendiri, seperti halnya bayi yang baru lahir dapat dipastikan ukuran lambung masih dalam proses perkembangan. Dan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tersebut, bayi hanya dapat menampung jumlah ASI yang tidak terlalu banyak.
-
Terdapat angin dalam lambung
Terdapat angin yang masih tesimpan dalam lambung bayi, juga dapat menjadi alasan penyebab sang buah hati gumoh. Hal ini dikarenakan angin tersebut dapat menyebabkan perut bayi terasa kembung dan tidak nyaman, sehingga bayi akan mengeluarkan kembali makanan yang telah masuk ke dalam perut.
-
Posisi tidur yang kurang tepat
Sangat tidak disarankan jika sehabis memberi ASI pada bayi, lalu langsung meletakkan bayi di tempat tidur. Hal ini dikarenakan posisi tidur yang tengkurap dapat menyebabkan ASI yang telah diminum bayi kembali naik ke kerongkongan dan keluar melalui mulut.
Bahaya Gumoh pada Bayi
Secara umum, gumoh pada bayi tidak berbahaya. Namun, jika gumoh terjadi secara berlebihan, maka dapat menimbulkan beberapa bahaya, antara lain:
-
Masalah pernapasan
Jika bayi gumoh secara berlebihan, maka cairan gumoh dapat masuk ke dalam saluran pernapasan dan menyebabkan bayi tersedak. Hal ini dapat menimbulkan masalah pernapasan, seperti batuk, sesak napas, dan bahkan pneumonia.
-
Masalah gizi
Jika bayi gumoh secara berlebihan, maka bayi akan kehilangan nutrisi yang seharusnya diserap oleh tubuh. Hal ini dapat menyebabkan bayi mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan.
-
Masalah kulit
Gumoh yang mengenai kulit bayi dapat menyebabkan kulit bayi iritasi dan ruam.
Cara Mencegah Gumoh pada Bayi
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah gumoh pada bayi, antara lain:
-
Berikan ASI dalam jumlah yang cukup
Jangan memberikan ASI secara berlebihan pada bayi. Berikan ASI sesuai dengan kebutuhan bayi.
-
Posisikan bayi dengan tegak saat menyusu
Posisikan bayi dengan tegak saat menyusu, agar ASI dapat mengalir dengan lancar ke perut bayi.
-
Sendawakan bayi setelah menyusu
Sendawakan bayi setelah menyusu, agar angin yang terdapat dalam lambung bayi dapat keluar.
-
Hindari posisi tidur tengkurap setelah menyusu
Hindari posisi tidur tengkurap setelah menyusu. Posisikan bayi dengan tegak atau miring selama 30 menit setelah menyusu.
-
Gunakan dot dengan ukuran yang tepat
Gunakan dot dengan ukuran yang tepat, agar ASI tidak mengalir terlalu cepat ke perut bayi.
-
Hindari pakaian yang terlalu ketat
Hindari pakaian yang terlalu ketat, agar bayi merasa nyaman dan tidak kembung.
Jika Anda khawatir dengan gumoh yang dialami oleh bayi Anda, sebaiknya konsultasikan dengan dokter anak.
Dokter akan memberikan saran dan pengobatan yang tepat untuk mengatasi masalah gumoh pada bayi Anda.