Daftar Isi
Gubuku.id – Apakah kamu pernah mendengar istilah curving relationship? Curving relationship adalah kondisi di mana seseorang menunjukkan ketidaktertarikan dengan cara menolak secara halus, sehingga seolah-olah ada harapan yang digantungkan. Beda dengan ghosting yang tiba-tiba hilang begitu saja, curving ini justru membuatmu tetap terlibat namun merasa semakin bingung.
Dalam beberapa kasus, curving ini bisa terasa lebih menyakitkan karena respons yang masih ada namun tidak jelas, membuatmu sulit melepaskan diri. Curving ini bisa terjadi dalam hubungan percintaan maupun pertemanan. Yuk, simak tanda-tandanya berikut ini agar kamu bisa segera mengenali dan mengambil sikap.
1. Pesan Dibalas Berhari-hari Kemudian
Ciri pertama dari curving relationship adalah balasan pesan yang selalu datang terlambat, bisa berhari-hari setelah kamu mengirim pesan. Orang yang melakukan curving akan tetap membalas, tetapi mereka memberikan jeda waktu yang cukup lama. Alasan yang diberikan pun sering kali tidak jelas, misalnya mengatakan sibuk atau pesannya tertumpuk.
Jika ini terjadi berulang kali, kemungkinan besar dia sedang melakukan curving. Hal ini bukan hanya cara untuk mengulur waktu, tetapi juga sinyal halus bahwa dia sebenarnya tidak tertarik.
2. Tidak Tertarik Ketika Diajak Mengobrol
Ciri kedua adalah ketidakantusiasan ketika diajak ngobrol. Biasanya, dalam percakapan dengan orang yang melakukan curving, kamu yang selalu berusaha membuka topik pembicaraan. Sayangnya, respons yang diberikan cenderung pendek, tidak penuh semangat, dan hanya dijawab sekenanya.
Misalnya, ketika kamu membicarakan sesuatu yang bisa menjadi obrolan panjang, mereka justru memberikan jawaban singkat tanpa bertanya balik. Hal ini bisa menunjukkan bahwa dia tidak berusaha mengenalmu lebih dalam atau menjaga kelangsungan percakapan.
3. Kurangnya Effort dari Pihaknya
Orang yang melakukan curving biasanya tidak akan banyak usaha, baik dalam komunikasi maupun dalam hal-hal lain seperti kencan. Kamu mungkin akan merasa dirimu yang selalu berinisiatif, mulai dari mengajak bertemu hingga merencanakan hal-hal bersama.
Kondisi seperti ini, jika terjadi terus-menerus, tentu akan membuatmu lelah. Hubungan yang sehat seharusnya dibangun atas dasar usaha bersama, bukan hanya dari satu pihak saja. Jika dia terus-menerus tidak menunjukkan effort, bisa jadi dia sedang melakukan curving.
4. Sering Membatalkan Janji
Curving relationship juga sering kali ditandai dengan janji yang kerap dibatalkan. Mungkin pada awalnya, dia terlihat ingin bertemu, tetapi mendekati waktu yang dijadwalkan, dia justru membatalkan dengan berbagai alasan.
Kebiasaan ini tidak hanya terjadi sekali atau dua kali, tetapi berulang-ulang, membuatmu semakin sulit untuk mengetahui apakah dia benar-benar tertarik atau tidak. Hal ini bisa jadi merupakan cara halusnya untuk menghindari pertemuan tanpa harus mengakhiri hubungan secara langsung.
5. Menghindari Kejelasan dan Tidak Jujur
Ketika kamu mencoba meminta kejelasan terkait hubungan atau perasaan kalian, orang yang melakukan curving cenderung menghindari topik tersebut. Bisa jadi dia mengalihkan pembicaraan atau bahkan tidak merespons pertanyaanmu sama sekali.
Dia enggan membuka diri mengenai perasaan atau status hubungan, dan jika kamu menginginkan kepastian, dia justru terlihat tak nyaman. Sikap seperti ini menunjukkan bahwa dia tidak ingin terlibat lebih dalam denganmu, tetapi juga tidak ingin mengakhiri hubungan tersebut. Ini adalah salah satu tanda paling jelas dari curving relationship.
Mengapa Curving Lebih Menyakitkan?
Curving relationship bisa terasa lebih menyakitkan daripada ghosting karena kamu tetap menerima respons, meskipun minim dan penuh ketidakpastian. Dengan adanya komunikasi yang masih berlanjut, kamu bisa saja merasa bahwa ada harapan. Namun, pada saat yang sama, kamu selalu merasa digantung dan tidak mendapat kepastian.
Kondisi ini bisa menimbulkan perasaan rendah diri dan kebingungan, serta membuat kamu sulit melangkah ke hubungan yang lebih baik. Curving relationship bisa membuat emosimu terkuras karena kamu tidak tahu pasti apa yang sebenarnya dia inginkan darimu.
Cara Menghadapi Curving Relationship
- Mengenali Tanda-tanda Sejak Awal
Jika kamu merasa ada pola yang mengindikasikan curving, segera perhatikan tanda-tandanya dan jangan abaikan perasaan tidak nyaman yang muncul. Mengenali lebih awal bisa membantumu mempersiapkan diri untuk melepaskan diri. - Pertimbangkan untuk Bicara Terbuka
Meskipun sulit, cobalah untuk berbicara secara terbuka dan jujur mengenai perasaanmu. Tanyakan kepadanya mengenai arah hubungan ini dan apakah dia benar-benar tertarik. Jika responsnya masih ambigu atau menghindar, ini bisa menjadi pertanda kuat bahwa dia tidak serius. - Fokus pada Diri Sendiri
Jangan biarkan hubungan yang tidak pasti membuatmu kehilangan fokus pada diri sendiri. Lakukan hal-hal yang kamu sukai, berkumpul dengan teman yang mendukungmu, dan ingat bahwa kamu pantas mendapatkan hubungan yang penuh kepastian dan menghargai perasaanmu. - Lepaskan Jika Memang Tak Sehat
Jika setelah upaya untuk memperjelas hubungan masih tidak membuahkan hasil, pertimbangkan untuk melepaskan. Lepaskan diri dari hubungan yang tidak jelas dan mulailah mencari kebahagiaan di tempat lain.
Curving relationship bisa menjadi pengalaman yang membingungkan dan melelahkan. Dengan mengenali tanda-tandanya sejak awal, kamu bisa mengambil langkah tepat untuk melindungi diri dari perasaan tidak nyaman dan ketidakpastian yang berkepanjangan. Hubungan yang sehat seharusnya memberikan kebahagiaan, bukan sekadar harapan kosong.