Cara Memilih Jenis Bakalan Sapi Potong yang Berkualitas

Cara penggemukan sapi dengan cara tradisional (Freepik Wirestock)

Gubuku.id – Dalam dunia peternakan sapi potong, memilih bakalan sapi yang berkualitas merupakan langkah krusial untuk memastikan hasil penggemukan yang maksimal.

Bakalan sapi yang tepat dapat mempercepat proses penggemukan dan menghasilkan sapi potong yang sehat dan berdaya jual tinggi.

Dikutip dari pertanianku.com, Berikut ini beberapa kriteria penting yang perlu diperhatikan dalam memilih bakalan sapi potong.

Baca Juga  Perbedaan Ubi Kuning dan Ubi Ungu, Mana yang Lebih Kamu Suka?

1. Umur Sapi

Umur sapi menjadi salah satu faktor utama yang perlu diperhatikan dalam memilih bakalan sapi potong. Bakalan sapi yang baik biasanya berasal dari sapi yang masih muda. Sapi muda termasuk pedet yang masih berada di masa sapih, biasanya berumur 3—6 bulan, hingga sapi yang sudah memasuki masa pubertas.

  1. Pedet (3—6 bulan): Pada usia ini, sapi masih dalam masa pertumbuhan yang cepat sehingga lebih mudah untuk digemukkan.
  2. Masa pubertas (8—12 bulan): Pada usia ini, sapi mulai menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, terutama dalam hal perkembangan otot dan daging.
  3. Sapi tropis (18—24 bulan): Sapi tropis biasanya memasuki masa pubertas pada usia ini, dan pertumbuhannya mulai stabil.

Memilih sapi pada usia-usia tersebut memungkinkan peternak untuk memanfaatkan fase pertumbuhan maksimal sapi, sehingga hasil penggemukan lebih optimal.

Baca Juga  Cara Memilih Jenis Bakalan Sapi Potong Berkualitas

2. Bangsa Sapi

Pemilihan bangsa sapi juga sangat berpengaruh terhadap laju pertumbuhan dan adaptasi terhadap lingkungan. Ada banyak bangsa sapi yang bisa dipilih, namun tidak semua memiliki laju pertumbuhan yang cepat.

  1. Sapi Luar Negeri: Umumnya, sapi luar negeri memiliki pertambahan bobot badan yang lebih tinggi dibandingkan sapi lokal. Contoh sapi luar negeri yang sering dipilih antara lain Sapi Limousin, Sapi Simmental, dan Sapi Brahman.
  2. Sapi Lokal: Sapi lokal seperti Sapi Bali, Sapi Madura, dan Sapi Ongole lebih kuat beradaptasi dengan kondisi lingkungan Indonesia dan pakan berserat kasar. Meskipun laju pertumbuhannya lebih lambat, ketahanan terhadap kondisi lokal membuatnya lebih mudah dipelihara.

Menimbang kelebihan dan kekurangan masing-masing bangsa sapi membantu peternak menentukan pilihan terbaik sesuai dengan kondisi lingkungan dan tujuan penggemukan.

Baca Juga  Tips Survive di Dunia Perkuliahan untuk Mahasiswa Baru

3. Jenis Kelamin

Jenis kelamin sapi juga mempengaruhi laju pertumbuhan. Sapi jantan biasanya memiliki laju pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan sapi betina.

  1. Sapi Jantan: Memiliki otot yang lebih besar dan pertumbuhan yang lebih cepat, sehingga lebih banyak dipilih sebagai bakalan sapi potong.
  2. Sapi Betina: Pertumbuhannya lebih lambat, dan biasanya lebih difokuskan pada reproduksi daripada penggemukan.
Baca Juga  Potensi Besar Investasi Usaha Agribisnis Ternak Kambing dan Domba di Indonesia

4. Kondisi Kesehatan

Kesehatan sapi sangat penting untuk memastikan pertumbuhan yang optimal. Sapi yang sehat memiliki sistem metabolisme dan sistem pencernaan yang normal, sehingga proses penggemukan tidak mengalami hambatan.

  1. Sapi Sehat: Memiliki vitalitas yang baik, nafsu makan yang tinggi, dan aktif bergerak. Memastikan sapi bebas dari penyakit akan meningkatkan peluang sukses dalam penggemukan.
  2. Sapi Tidak Sehat: Mudah terserang penyakit dan bisa menularkan penyakit ke sapi lain yang masih sehat. Memilih sapi yang sehat sejak awal akan mengurangi risiko penularan penyakit dan meminimalisir kerugian.
Baca Juga  Cara Membuat Fermentasi Pakan Sapi Sederhana

5. Faktor Genetik

Faktor genetik turut mempengaruhi laju pertumbuhan sapi. Sapi yang berasal dari induk dan bapak berkualitas cenderung memiliki pertumbuhan yang lebih baik.

  1. Induk Berkualitas: Memiliki riwayat pertumbuhan cepat dan sehat. Mengambil bakalan dari induk berkualitas menjamin potensi genetik yang baik pada bakalan sapi.
  2. Faktor Warisan: Genetik yang baik diwariskan dari induk ke anaknya, sehingga pemilihan bakalan dengan latar belakang genetik yang bagus sangat dianjurkan.
Baca Juga  Strategi Optimal untuk Meningkatkan Kualitas Sapi Potong di Indonesia

6. Bobot Lahir

Bobot lahir seringkali dianggap kurang penting, namun sebenarnya memiliki peranan yang signifikan dalam proses penggemukan.

  1. Pedet dengan Bobot Besar: Lebih cepat untuk digemukkan karena memiliki potensi pertumbuhan yang lebih tinggi.
  2. Pedet dengan Bobot Rendah: Pertumbuhannya lebih lambat dan membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai bobot yang diinginkan.
Baca Juga  Tips Chatting Pertama Kali Kenalan, Hindari Ilfeel dengan Etika Ini!

Memilih bakalan sapi potong yang berkualitas memerlukan perhatian terhadap beberapa faktor utama seperti umur, bangsa sapi, jenis kelamin, kondisi kesehatan, faktor genetik, dan bobot lahir.

Dengan mempertimbangkan semua kriteria tersebut, peternak dapat memastikan proses penggemukan berjalan optimal dan menghasilkan sapi potong yang berkualitas tinggi.

Investasi waktu dan perhatian dalam pemilihan bakalan sapi akan terbayar dengan hasil penggemukan yang maksimal dan keuntungan yang lebih besar.

Share this post

Gabung dengan saluran Whatsapp

Related Post

Taruna Tani Sapta Dasa adalah wadah bagi generasi muda untuk aktif dalam kegiatan Pertanian, Peternakan dan Perikanan

Ikuti Kami

Copyright 2024 Taruna Tani Sapta Dasa