Cara Efektif Menggemukkan Sapi dengan Metode Modern

Cara menggemukkan ternak sapi potong (Freepik)

Gubuku.id – Menggemukkan sapi merupakan salah satu aspek penting dalam peternakan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas daging yang dihasilkan. Ada berbagai metode penggemukan sapi yang bisa diterapkan, mulai dari cara tradisional hingga modern.

Dikutip dari pertanianku.com, Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa cara penggemukan sapi yang dilakukan secara modern, termasuk teknik penggemukan dry lot fattening, pasture fattening, dan sistem penggemukan campuran. Setiap metode memiliki kelebihan dan tantangannya sendiri, tergantung pada kondisi lingkungan dan tujuan peternak.

Baca Juga  Sapi Simmental dan Limousin Indonesia, Pilar Penting dalam Pemenuhan Daging Nasional

1. Penggemukan Dry Lot Fattening: Efisiensi Melalui Pakan Konsentrat

Penggemukan dry lot fattening adalah salah satu metode yang populer dalam industri peternakan modern. Metode ini menitikberatkan pada pemberian pakan berupa biji-bijian atau konsentrat yang diformulasikan khusus untuk memenuhi kebutuhan gizi sapi. Bahan pakan konsentrat yang umum digunakan meliputi jagung giling, katul, bungkil kacang tanah, bungkil kelapa, dan bungkil kedelai. Selain itu, sapi juga diberi pakan hijauan, tetapi dalam jumlah yang sangat terbatas.

Keunggulan Dry Lot Fattening:

  1. Kendali Nutrisi: Dengan pemberian pakan konsentrat yang terukur, peternak dapat mengendalikan asupan nutrisi yang diterima oleh sapi, sehingga pertumbuhan bobot sapi dapat dioptimalkan.
  2. Efisiensi Ruang: Sapi dipelihara di dalam kandang secara terus-menerus tanpa perlu dilepas ke padang rumput. Ini sangat efektif untuk peternakan dengan lahan terbatas.
  3. Waktu Penggemukan Lebih Singkat: Karena asupan nutrisi yang tinggi dan teratur, penggemukan sapi dapat dilakukan dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan metode lain.

Dalam metode ini, bakalan sapi yang digunakan biasanya adalah sapi jantan berumur satu tahun. Sapi-sapi ini ditempatkan di kandang khusus dan mendapatkan pakan serta air minum secara rutin. Sebagai tambahan, melase diberikan sebanyak 0,5 kg per ekor setiap harinya untuk meningkatkan palatabilitas dan konsumsi pakan.

Baca Juga  Rahasia di Balik Kelezatan dan Harga Selangit Daging Wagyu

2. Penggemukan Pasture Fattening: Manfaatkan Lahan Gembala yang Luas

Metode penggemukan pasture fattening dilakukan di area yang memiliki lahan luas dan hijauan yang berkualitas. Sapi yang digunakan dalam metode ini adalah sapi jantan berumur 2,5 tahun. Proses penggemukan membutuhkan waktu lebih lama, yaitu sekitar 6 hingga 8 bulan, karena sapi dilepas di lapangan penggembalaan untuk mencari makanan secara alami.

Keunggulan Pasture Fattening:

  1. Biaya Pakan Lebih Rendah: Karena sapi mendapatkan pakan langsung dari padang rumput, biaya untuk pakan konsentrat bisa ditekan.
  2. Kesehatan Sapi Lebih Baik: Sapi yang digembalakan memiliki peluang lebih besar untuk bergerak bebas, sehingga lebih sehat dan memiliki risiko penyakit yang lebih rendah.
  3. Pemanfaatan Lahan Secara Optimal: Metode ini sangat cocok untuk daerah dengan lahan luas yang belum dimanfaatkan secara optimal.

Namun, metode ini memerlukan manajemen lahan yang baik. Area penggembalaan harus dibagi menjadi petak-petak kecil agar sapi tidak merusak seluruh hijauan yang ada. Jika tidak dikelola dengan baik, penggembalaan yang berlebihan dapat menyebabkan erosi lahan dan menurunkan kualitas rumput. Sebaliknya, jika jumlah sapi terlalu sedikit, rumput bisa menjadi terlalu tua, sehingga nilai gizinya menurun.

Baca Juga  8 Jenis Sapi Favorit Peternak Lokal Indonesia

3. Sistem Penggemukan Campuran: Kombinasi Dry Lot Fattening dan Pasture Fattening

Sistem penggemukan campuran merupakan kombinasi antara dry lot fattening dan pasture fattening. Dalam metode ini, sapi-sapi digembalakan di lahan yang luas saat hijauan melimpah, terutama selama musim hujan. Namun, mereka juga diberikan pakan konsentrat untuk memastikan asupan nutrisi yang cukup.

Keunggulan Sistem Campuran:

  1. Fleksibilitas: Metode ini memberikan fleksibilitas kepada peternak untuk menyesuaikan pakan sapi sesuai dengan kondisi lingkungan.
  2. Efisiensi Biaya: Kombinasi pakan hijauan dan konsentrat membantu mengurangi biaya tanpa mengorbankan pertumbuhan sapi.
  3. Kualitas Daging Lebih Baik: Sapi yang digembalakan di padang rumput cenderung menghasilkan daging dengan kualitas yang lebih baik karena aktivitas fisik yang lebih banyak.

Sistem penggemukan campuran sangat ideal diterapkan pada musim hujan, ketika hijauan tersedia dalam jumlah melimpah. Pada periode ini, sapi-sapi dapat dilepas ke padang penggembalaan, sementara pada musim kemarau atau ketika hijauan terbatas, mereka dapat diberikan pakan konsentrat di kandang.

Baca Juga  Cara Menghemat Biaya Pakan Ternak dengan Teknologi Enzim

Menggemukkan sapi dengan metode modern menawarkan berbagai keuntungan, terutama dalam hal efisiensi waktu, ruang, dan biaya. Pemilihan metode penggemukan yang tepat harus disesuaikan dengan kondisi lahan, ketersediaan pakan, serta tujuan akhir dari peternakan. Apakah Anda memilih dry lot fattening untuk efisiensi ruang, pasture fattening untuk memanfaatkan lahan luas, atau sistem campuran yang fleksibel, setiap metode memiliki keunikan tersendiri yang dapat dioptimalkan.

Dalam semua metode ini, kunci keberhasilan terletak pada manajemen pakan yang baik, pengelolaan lahan yang bijaksana, dan pemeliharaan kesehatan sapi secara rutin. Dengan pendekatan yang tepat, peternak dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas daging sapi, yang pada akhirnya akan memberikan keuntungan yang lebih besar.

Share this post

Gabung dengan saluran Whatsapp

Related Post

Taruna Tani Sapta Dasa adalah wadah bagi generasi muda untuk aktif dalam kegiatan Pertanian, Peternakan dan Perikanan

Ikuti Kami

Copyright 2024 Taruna Tani Sapta Dasa