Cara Kelola Keuangan Buat Bisnis UMKM Kamu Makin Moncer

Gubuku.id – Buat kamu yang lagi asyik bangun bisnis UMKM, pasti udah ngerasain dong naik turunnya roda usaha. Kadang orderan membludak, eh, pas dicek kok uangnya kayak nggak ke mana-mana? Atau malah bingung sendiri, ini uang pribadi apa uang bisnis ya? Nah, di sinilah pentingnya mengelola keuangan dengan benar.

Jangan anggap remeh urusan duit ini ya, karena kalau kacau, bisa-bisa bisnis yang udah kamu rintis susah payah malah jadi berantakan. Tenang, buat kamu para pejuang UMKM, nih ada 6 tips oke yang bisa kamu coba biar keuangan bisnis kamu makin sehat dan terkontrol!

1. Bikin Rencana Keuangan yang Nggak Cuma Ancar-Ancar

Setiap bisnis pasti punya tujuan dan rencana ke depannya. Tapi, nggak jarang usaha jalan di tempat atau bahkan gagal karena perencanaannya kurang matang, terutama soal keuangan. Memang sih, di dunia bisnis nggak ada yang pasti 100%, tapi dengan punya rencana keuangan yang jelas dan terstruktur, kamu jadi punya panduan yang bisa diandalkan.

Contoh sederhananya gini, coba deh alokasiin pendapatan kamu dalam bentuk persentase yang jelas. Misalnya, nih, meniru contoh dari xero.com:

  1. 50% buat biaya operasional: Ini termasuk gaji karyawan (kalau ada), biaya produksi atau persediaan barang, sewa tempat (kalau ada), dan biaya operasional lainnya.
  2. 30% buat pengembangan bisnis: Ini bisa kamu alokasiin buat beli peralatan baru, rekrut karyawan tambahan, atau buat marketing biar bisnis kamu makin dikenal.
  3. 20% buat masa depan bisnis: Nah, yang ini penting nih! Sisihkan sebagian keuntungan buat inovasi produk atau layanan baru, atau buat dana cadangan kalau sewaktu-waktu ada hal yang nggak terduga.

Dengan pembagian yang jelas kayak gini, kamu jadi lebih tahu ke mana aja uang bisnis kamu pergi dan berapa yang bisa kamu sisihkan buat pengembangan.

2. Jangan Sampai Cinta Dicampur Duit! Pisahin Keuangan Pribadi dan Bisnis Itu Wajib!

Ini nih jurus paling mendasar tapi sering banget diremehin sama pemilik UMKM, padahal pentingnya udah kayak fondasi rumah. Mungkin kamu udah sering denger soal ini, tapi nggak ada salahnya kita ulang lagi. Pisahin rekening bank dan catatan keuangan pribadi dari bisnis kamu!

Kenapa sih ini penting banget? Alesannya banyak. Pertama, buat ngamanin urusan pribadi. Kalau bisnis lagi kurang lancar, jangan sampai uang pribadi ikut ke gerus. Kedua, urusan pajak jadi lebih jelas dan nggak ribet. Ketiga, buat modal usaha juga lebih aman dan gampang dilacak.

Memang sih, pas awal-awal mungkin terasa ribet kalau harus punya dua rekening. Tapi, percayalah, kalau keuangan pribadi dan bisnis masih campur aduk, kamu bakal kesulitan banget buat ngontrol keuangan UMKM kamu. Mulai dari pemasukan, pengeluaran, sampai bikin laporan keuangan semuanya jadi ribet dan nggak akurat.

Cara paling oke buat ngejaga keuangan tetap terpisah adalah dengan bikin anggaran pribadi dan anggaran bisnis yang berbeda. Terus, disiplin deh buat patuh sama anggaran masing-masing. Jangan sampai kartu kredit atau pinjaman bisnis kamu kepakai buat keperluan pribadi, begitu juga sebaliknya.

3. Riset Dulu Vendor, Baru Tanda Tangan Kontrak! Jangan Asal Pilih!

Vendor atau supplier itu kayak partner penting buat bisnis kamu, terutama kalau kamu jualan produk fisik. Makanya, sebelum kamu deal dan tanda tangan kontrak kerjasama, lakukan riset mendalam dulu soal vendor yang mau kamu ajak kerja sama. Cari tahu reputasi mereka, kualitas barang atau jasa yang mereka tawarkan, dan gimana cara kerja mereka.

Nggak jarang lho masalah keuangan bisnis itu justru datang dari vendor yang kurang profesional atau kerjanya malah bikin repot. Misalnya, supplier telat kirim barang terus, atau kualitas bahan bakunya nggak sesuai standar. Ini kan bisa bikin produksi kamu terhambat dan akhirnya merugikan keuangan bisnis kamu.

Baca Juga :  Pengertian Impostor Syndrome, Si Tukang Bohong di Pikiran Sendiri Pas Lagi Kerja

Selain riset, jangan lupa juga buat nego harga sebelum tanda tangan kontrak. Nego itu seni lho! Tujuannya bukan cuma buat dapet harga yang paling murah, tapi juga buat dapetin kesepakatan yang saling menguntungkan.

Coba deh periksa lagi persyaratan pembelian, denda kalau telat bayar, dan tenggat waktu pembayaran. Dengan negosiasi yang baik, kamu nggak cuma bisa hemat uang, tapi juga bisa bangun hubungan baik sama vendor dan mungkin aja dapet diskon khusus kalau order dalam jumlah besar.

4. Jangan Tunda-tunda! Bayar Tagihan Tepat Waktu Itu Investasi Jangka Panjang

Tagihan itu kayak bom waktu buat keuangan bisnis kamu kalau nggak dikelola dengan baik. Telat bayar tagihan kartu kredit atau pinjaman bisnis itu bisa kena denda yang lumayan lho, dan ini bisa banget ngerusak cash flow bisnis kamu.

Usahain banget buat bayar semua tagihan tepat waktu. Kadang karena udah deket sama vendor atau supplier, kita jadi enak nggak enak buat nagih atau bayar tepat waktu. Padahal, kebiasaan menunda-nunda pembayaran ini justru bisa bikin hubungan kamu sama vendor jadi kurang baik di kemudian hari.

Hal yang sama juga berlaku buat pembayaran pajak. Jangan sampai deh kamu telat bayar pajak. Selain kena denda yang lumayan, ini juga bisa bikin masalah hukum yang lebih serius buat bisnis kamu. Jadi, selalu ingat tanggal jatuh tempo pembayaran tagihan dan pajak ya!

5. Pembukuan Itu Jantungnya Keuangan! Rutin Cek Aset Juga Jangan Lupa!

Pembukuan keuangan itu ibaratnya catatan harian buat keuangan bisnis kamu. Dengan pembukuan yang rapi, kamu bisa dengan mudah tahu berapa pemasukan, berapa pengeluaran, dan berapa utang atau piutang bisnis kamu. Usahain semua transaksi keuangan bisnis kamu tercatat dengan jelas.

Sekarang ini udah banyak kok aplikasi pembukuan yang bisa bantu kamu mencatat semua transaksi keuangan UMKM kamu dengan mudah dan praktis. Kamu nggak perlu lagi repot nulis di buku manual yang kadang suka hilang atau berantakan.

Selain pembukuan, jangan lupa juga buat rutin ngecek kondisi aset bisnis kamu. Misalnya, kalau kamu punya usaha kuliner, cek deh kondisi kompor, kulkas, meja, kursi, dan peralatan lainnya. Kalau ada yang rusak atau perlu diperbaiki, kamu bisa langsung sisihkan dana buat perbaikan biar nggak ganggu operasional bisnis kamu nanti.

Dengan pembukuan yang baik dan pengecekan aset yang rutin, semua masalah keuangan bisnis kamu jadi lebih transparan dan bisa dihindari sejak dini.

6. Tetap Realistis! Jangan Kebawa Nafsu Pengen Cepat Kaya!

Punya ambisi besar buat mengembangkan bisnis itu bagus banget, itu bahkan jadi salah satu kunci sukses buat pengusaha. Tapi, kamu juga perlu mengamati kondisi dan situasi bisnis kamu saat ini dengan realistis. Jangan sampai kamu terlalu ambisius sampai akhirnya mengambil keputusan keuangan yang kurang bijak.

Meskipun semangat dan kemauan yang kuat itu penting, kamu juga harus punya kemampuan buat mengambil keputusan keuangan yang rasional berdasarkan fakta dan data yang ada. Jangan sampai kamu mengeluarkan uang terlalu banyak buat hal-hal yang kurang penting atau nggak mendesak, apalagi kalau kondisi keuangan bisnis kamu lagi nggak terlalu bagus.

Fokuslah pada hal-hal yang benar-benar penting buat kelangsungan dan perkembangan bisnis kamu di masa depan. Ingat, bisnis itu butuh proses. Lebih baik tumbuh perlahan tapi pasti daripada cepat besar tapi ujung-ujungnya malah bangkrut.

Yuk, Kelola Keuangan UMKM Kamu dengan Lebih Baik!

Nah, itu dia 6 tips praktis yang bisa kamu terapkan buat mengelola keuangan bisnis UMKM kamu biar nggak gampang boncos dan terhindar dari kerugian.

Ingat, pengelolaan keuangan yang baik itu adalah salah satu kunci utama buat kesuksesan bisnis kamu. Selamat mencoba dan semoga bisnis kamu makin maju dan berkembang pesat!

Bagikan


Populer