Cara membuat pakan ternak sapi fermentasi

Cara Memilih Jenis Bakalan Sapi Potong Berkualitas

Gubuku.id – Dalam dunia peternakan sapi potong, pemilihan jenis bakalan sapi menjadi kunci utama untuk kesuksesan usaha.

Memilih sapi pedaging yang tepat tidak hanya membantu dalam menghasilkan daging berkualitas tinggi, tetapi juga memastikan efisiensi pakan dan laju pertumbuhan yang optimal.

Dikutip dari pertanianku.com, Berikut ini, kita akan membahas beberapa jenis bakalan sapi potong berkualitas yang cocok untuk dibudidayakan di Indonesia.

1. Sapi Ongole

Sapi Ongole, berasal dari daerah tropis, sangat cocok untuk iklim Indonesia yang panas. Sapi ini dikenal tahan terhadap cuaca panas dan serangan serangga.

Daya hidup sapi Ongole saat masih pedet (anak sapi) cukup tinggi, sehingga tidak mudah sakit. Kualitas karkas sapi Ongole bisa mencapai 45-80 persen, membuatnya menjadi pilihan yang ekonomis bagi peternak yang ingin memaksimalkan hasil daging.

2. Sapi Peranakan Ongole (PO)

Sapi Peranakan Ongole adalah hasil persilangan antara sapi Ongole asli dengan sapi dari daerah beriklim dingin. Kombinasi ini menghasilkan sapi yang tidak hanya tahan terhadap cuaca panas, tetapi juga memiliki produktivitas yang baik.

Meski tidak tahan terhadap serangan serangga seperti Ongole murni, sapi PO tahan terhadap berbagai penyakit. Sapi ini dikenal jinak dan cocok untuk dijadikan sapi pekerja maupun sapi pedaging, memberikan fleksibilitas bagi peternak.

3. Sapi Bali

Sapi Bali sangat cocok dibudidayakan di daerah tropis pada ketinggian di bawah 100 meter di atas permukaan laut. Populasinya yang cukup tinggi dan sifatnya yang jinak membuat sapi ini menjadi pilihan favorit.

Efisiensi pakan sapi Bali tergolong baik dengan persentase karkas sekitar 56-57 persen, menjadikannya salah satu sapi yang ideal untuk digemukkan menjadi sapi potong.

4. Sapi Brahman

Sapi Brahman adalah hasil persilangan yang disesuaikan untuk daerah tropis. Sapi ini dikenal tahan terhadap penyakit dan serangga, serta tidak terlalu selektif dalam memilih pakan.

Dengan persentase karkas sekitar 48,6-54,2 persen, sapi Brahman menawarkan keuntungan yang menarik bagi peternak yang mencari jenis sapi dengan daya tahan tinggi dan efisiensi pakan yang baik.

5. Sapi Simmental

Sapi Simmental lebih cocok dipelihara di daerah sejuk. Sapi ini memiliki bobot pascasapih yang baik dan sangat ideal untuk digemukkan menjadi sapi potong.

Baca Juga :  7 Tanda Kamu Memiliki Kepribadian Menarik Menurut Psikologi

Pertumbuhan otot sapi Simmental sangat bagus dengan penimbunan lemak di bawah kulit yang rendah. Selain itu, sapi ini relatif jinak dan memiliki kualitas karkas yang unggul.

6. Sapi Limousin

Sapi Limousin lebih cocok untuk daerah yang lebih sejuk. Sapi ini dikenal memiliki tubuh yang kekar dan berotot dengan lingkar dada yang besar.

Sapi Limousin adalah tipe sapi pedaging yang menghasilkan karkas berkualitas tinggi. Keunggulan ini menjadikan sapi Limousin pilihan yang tepat bagi peternak yang ingin menghasilkan daging dengan kualitas premium.

7. Sapi Friesian Holstein

Sapi Friesian Holstein, yang biasanya dikenal sebagai sapi perah, juga bisa dijadikan sapi potong, terutama jantan. Sapi ini bisa hidup di daerah tropis dan subtropis dengan baik.

Pertumbuhannya yang cepat dan kemampuannya menghasilkan karkas yang baik menjadikannya pilihan yang layak untuk dijadikan sapi potong.

Faktor-Faktor yang Perlu Dipertimbangkan

Saat memilih jenis bakalan sapi potong, ada beberapa faktor penting yang harus dipertimbangkan untuk memastikan kesuksesan usaha peternakan:

  1. Kesesuaian Iklim: Pastikan jenis sapi yang dipilih sesuai dengan iklim tempat peternakan berada. Misalnya, sapi Ongole dan PO lebih cocok untuk daerah panas, sementara Simmental dan Limousin lebih cocok untuk daerah sejuk.
  2. Kualitas Karkas: Perhatikan persentase karkas yang dihasilkan oleh jenis sapi tersebut. Karkas yang lebih tinggi berarti lebih banyak daging yang dapat dijual.
  3. Daya Tahan terhadap Penyakit: Pilihlah jenis sapi yang memiliki daya tahan tinggi terhadap penyakit untuk mengurangi risiko kematian dan biaya perawatan.
  4. Efisiensi Pakan: Jenis sapi yang tidak terlalu selektif dalam memilih pakan dan memiliki efisiensi pakan yang tinggi akan mengurangi biaya operasional.
  5. Sifat Jinak: Sapi yang jinak lebih mudah ditangani, sehingga mengurangi risiko cedera bagi peternak dan sapi itu sendiri.

Memilih jenis bakalan sapi potong yang tepat adalah langkah awal yang krusial dalam usaha peternakan sapi. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti kesesuaian iklim, kualitas karkas, daya tahan terhadap penyakit, efisiensi pakan, dan sifat jinak, peternak dapat memastikan kesuksesan dan keberlanjutan usaha mereka.

Sapi Ongole, PO, Bali, Brahman, Simmental, Limousin, dan Friesian Holstein adalah beberapa pilihan terbaik yang bisa dipertimbangkan. Setiap jenis sapi memiliki keunggulan dan karakteristik unik yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi lingkungan peternakan.

Bagikan


Populer