Sapta Dasa – Seperti halnya makhluk hidup lainnya, domba juga memiliki siklus reproduksi yang penting untuk keberlangsungan populasi. Proses perkawinan domba diawali dengan fase birahi. Memahami tanda-tanda birahi pada domba sangat penting bagi peternak untuk memastikan keberhasilan perkawinan dan menghasilkan keturunan yang berkualitas.
Apa Itu Birahi pada Domba?
Birahi adalah periode di mana domba betina siap untuk kawin. Pada masa ini, terjadi perubahan hormon yang memengaruhi perilaku dan kondisi fisik domba betina. Proses ini penting untuk diperhatikan peternak agar dapat mengatur waktu perkawinan yang tepat.
Tanda-Tanda Domba Birahi:
Domba yang sedang birahi menunjukkan beberapa tanda yang mudah dikenali, antara lain:
- Perubahan pada Alat Kelamin: Bibir kemaluan (vulva) berwarna merah, bengkak, terasa hangat saat disentuh, dan mengeluarkan lendir bening.
- Perilaku Gelisah: Domba terlihat gelisah, sering bergerak-gerak, dan nafsu makannya menurun.
- Sering Mengembik dan Mengibas Ekor: Domba akan sering mengeluarkan suara embikan dan terus-menerus mengibaskan ekornya.
- Sering Kencing: Domba yang birahi cenderung lebih sering kencing.
- Menggosok-gosokkan Tubuh: Domba akan sering menggosok-gosokkan tubuhnya pada dinding kandang atau benda-benda di sekitarnya.
- Penurunan Produksi Susu (untuk Domba Menyusui): Pada domba yang sedang menyusui, produksi susunya bisa menurun drastis atau bahkan berhenti sama sekali.
Memilih Induk Domba yang Unggul:
Keberhasilan perkawinan dan kualitas keturunan sangat dipengaruhi oleh kualitas induk domba, baik jantan maupun betina. Berikut kriteria induk domba yang unggul:
Induk Jantan (Pejantan):
- Usia Ideal: 1,5—2 tahun (usia produktif), diapkir (tidak digunakan lagi untuk perkawinan) saat berumur 8 tahun.
- Kondisi Kesehatan: Sehat, bebas penyakit, dan tidak cacat fisik.
- Kondisi Bulu: Bulu mulus, tidak kusam, wajah bersih dan cerah, mata mengilap.
- Postur Tubuh: Gagah, lincah, dan memiliki garis punggung yang lurus.
Induk Betina:
- Kondisi Kesehatan: Sehat dan tidak cacat fisik.
- Bobot Ideal: Tidak terlalu gemuk, sekitar 15 kg.
- Usia Ideal: 1,5—2 tahun.
- Kondisi Alat Kelamin: Ukuran alat kelamin normal dan ambing/susu terlihat normal dan simetris.
- Kondisi Bulu: Bulu bersih, mengilap, dan tidak kusam.
- Postur Tubuh: Kaki lurus dan kuat.
- Sifat Keibuan: Memiliki sifat keibuan yang baik dan berasal dari keturunan induk yang sering melahirkan anak kembar (dua ekor atau lebih).
Metode Perkawinan Domba:
Ada dua metode perkawinan domba yang umum dilakukan:
- Perkawinan Alami: Mempertemukan langsung domba jantan dan betina dalam satu kandang.
- Inseminasi Buatan (IB): Memasukkan sperma domba jantan ke dalam rahim domba betina dengan bantuan alat. Metode ini lebih efektif dan efisien untuk menghasilkan keturunan yang unggul, terutama jika menggunakan sperma dari pejantan unggul yang sulit didapatkan secara langsung.
Tips Penting dalam Perkawinan Domba:
- Kenali Tanda Birahi dengan Tepat: Perhatikan dengan seksama tanda-tanda birahi pada domba betina agar perkawinan dilakukan pada waktu yang tepat.
- Pisahkan Domba yang Akan Dikawinkan: Pisahkan domba betina yang sedang birahi dari domba lainnya untuk mencegah perkawinan yang tidak terkontrol.
- Perhatikan Kebersihan Kandang: Kandang yang bersih akan mencegah penyebaran penyakit dan meningkatkan kesehatan domba.
- Berikan Pakan yang Berkualitas: Pakan yang bergizi akan mendukung kesehatan reproduksi domba.
- Konsultasi dengan Ahli: Jika Anda mengalami kesulitan atau ingin melakukan inseminasi buatan, konsultasikan dengan dokter hewan atau ahli peternakan.
Memahami siklus birahi dan memilih induk domba yang unggul merupakan faktor penting dalam keberhasilan peternakan domba. Dengan menerapkan tips-tips di atas, Anda dapat meningkatkan efisiensi reproduksi dan menghasilkan keturunan domba yang berkualitas.
