Daftar Isi
- 1 Manfaat Laporan Keuangan untuk UMKM
- 2 Jenis Laporan Keuangan Sederhana untuk UMKM
- 3 1. Buku Kas (Catatan Pemasukan dan Pengeluaran)
- 4 2. Laporan Laba Rugi
- 5 3. Catatan Aset dan Utang (Opsional Tapi Penting)
- 6 Langkah-Langkah Membuat Laporan Keuangan UMKM Secara Manual
- 7 Tips Agar Pembukuan Tetap Konsisten
- 8 Kesimpulan
Banyak pelaku UMKM merasa laporan keuangan itu rumit dan hanya diperlukan oleh perusahaan besar. Padahal kenyataannya, tanpa laporan keuangan, kita tidak tahu apakah usaha kita benar-benar untung atau malah rugi.
Kasus yang sering terjadi:
-
Dagangan laris, tapi uangnya tidak tahu kemana
-
Sudah kerja keras tiap hari, tapi tabungan tetap kosong
-
Tidak bisa bedakan uang pribadi dan uang usaha
Solusinya hanya satu: buat laporan keuangan sederhana. Tidak perlu pakai rumus akuntansi yang sulit, cukup pakai cara paling dasar yang bisa dilakukan dengan buku tulis atau Excel.
Dalam artikel ini, kita akan bahas langkah demi langkah membuat laporan keuangan sederhana untuk UMKM, lengkap dengan contoh formatnya.
Manfaat Laporan Keuangan untuk UMKM
Sebelum masuk ke cara pembuatannya, pahami dulu kenapa laporan keuangan itu penting:
Manfaat | Penjelasan |
---|---|
Mengetahui untung atau rugi | Bisa melihat hasil usaha secara jelas |
Mengontrol pengeluaran | Tidak boros belanja hal yang tidak penting |
Memisahkan uang pribadi dan usaha | Agar usaha lebih profesional |
Memudahkan saat pinjam modal ke bank | Karena bank biasanya minta laporan keuangan |
Membantu mengambil keputusan usaha | Misalnya kapan harus tambah stok, naik harga, atau promosikan produk tertentu |
Jenis Laporan Keuangan Sederhana untuk UMKM
Untuk usaha kecil, sebenarnya tidak perlu banyak jenis laporan. Cukup tiga ini saja:
-
Catatan Pemasukan dan Pengeluaran (Buku Kas)
-
Laporan Laba Rugi
-
Catatan Aset dan Utang (Opsional)
Mari kita bahas satu per satu.
1. Buku Kas (Catatan Pemasukan dan Pengeluaran)
Ini adalah laporan paling dasar yang wajib dimiliki semua UMKM. Fungsinya untuk mencatat semua uang yang masuk dan keluar setiap hari.
Format Buku Kas Sederhana:
Tanggal | Keterangan | Uang Masuk | Uang Keluar | Saldo |
---|---|---|---|---|
1 Jan | Penjualan 5 pcs | 250.000 | – | 250.000 |
1 Jan | Beli bahan baku | – | 100.000 | 150.000 |
2 Jan | Penjualan online | 300.000 | – | 450.000 |
📌 Catatan Penting: Jangan pernah mencatat di akhir bulan. Catat SETIAP HARI, agar tidak ada yang lupa.
2. Laporan Laba Rugi
Setelah punya catatan pemasukan dan pengeluaran harian, kita bisa rekap per bulan menjadi Laporan Laba Rugi untuk mengetahui apakah usaha kita untung atau rugi.
Format Laporan Laba Rugi UMKM:
Keterangan | Jumlah |
---|---|
Total Penjualan | Rp 5.000.000 |
Total Pengeluaran Bahan Baku | Rp 2.000.000 |
Biaya Lain-lain (Listrik, Ongkir, dll) | Rp 500.000 |
Laba Bersih | Rp 2.500.000 |
Rumusnya:
Kalau hasilnya positif, artinya untung. Kalau negatif, artinya rugi dan perlu dievaluasi.
3. Catatan Aset dan Utang (Opsional Tapi Penting)
Kalau bisnis kamu sudah mulai berkembang, sebaiknya catat juga aset dan utang.
Contoh catatan aset:
Nama Aset | Harga Beli | Kondisi |
---|---|---|
Mesin Kopi | 2.500.000 | Baik |
Etalase | 1.000.000 | Baik |
Contoh catatan utang:
Tanggal | Kepada Siapa | Jumlah | Jatuh Tempo |
---|---|---|---|
5 Jan | Supplier Tepung | 300.000 | 15 Jan |
Dengan ini, kamu bisa tahu berapa nilai kekayaan usaha kamu.
Langkah-Langkah Membuat Laporan Keuangan UMKM Secara Manual
Berikut panduan step-by-step:
-
Siapkan buku tulis atau Excel khusus usaha
-
Catat semua pemasukan dan pengeluaran setiap hari
-
Pisahkan uang pribadi dan uang usaha
-
Hitung total pemasukan dan total pengeluaran di akhir bulan
-
Buat rekap Laba Rugi dari hasil perhitungan
-
Jika ada aset atau utang, buat catatannya juga
Tips Agar Pembukuan Tetap Konsisten
-
Catat langsung saat transaksi terjadi
-
Gunakan satu rekening khusus untuk usaha
-
Gunakan aplikasi pembukuan UMKM seperti BukuKas, Moodah, atau Majoo jika ingin lebih praktis
-
Jika bisnis sudah besar, gunakan jasa freelance akuntan bulanan
Kesimpulan
Membuat laporan keuangan itu tidak perlu rumit. Yang penting mulai dari hal sederhana, seperti mencatat pemasukan dan pengeluaran harian.
Dengan pembukuan yang rapi, kamu bisa:
✅ Tahu apakah bisnismu benar-benar untung
✅ Mengontrol pengeluaran dan menghindari bangkrut
✅ Lebih mudah dapat modal dari bank atau investor
Mulailah hari ini, karena usaha tanpa pencatatan = seperti jalan tanpa arah.
Intership SMKN 1 Bungo |Mukmainna