Daftar Isi
- 1 1. Tentukan Produk yang Layak Ekspor
- 2 2. Lakukan Riset Pasar Internasional
- 3 3. Buat Kemasan dan Label yang Sesuai Standar Ekspor
- 4 4. Daftar Izin dan Dokumen Penting (Tapi Tidak Serumit yang Dibayangkan!)
- 5 5. Mulai dari Ekspor Skala Kecil (Mini Export)
- 6 6. Promosikan Produk Lewat Marketplace Internasional
- 7 7. Gunakan Media Sosial dan Storytelling Budaya Lokal
- 8 8. Manfaatkan Pemerintah dan Komunitas Binaan Ekspor
- 9 9. Pakai Sistem Pembayaran Internasional yang Aman
- 10 10. Bangun Kepercayaan Pelanggan dengan Konsistensi
- 11 UMKM Indonesia Bisa Mendunia!
Gubuku – Banyak pelaku UMKM berpikir kalau menjual produk ke luar negeri itu sulit dan hanya bisa dilakukan oleh perusahaan besar. Padahal sekarang, UMKM pun bisa ekspor dengan cara yang jauh lebih mudah, bahkan hanya dari rumah.
Apalagi saat ini produk lokal Indonesia sangat diminati di luar negeri, seperti:
Jenis Produk | Negara Peminta Tinggi |
---|---|
Kerajinan tangan | Amerika, Eropa, Jepang |
Makanan ringan | Malaysia, Singapura, Australia |
Fashion & hijab | Timur Tengah, Brunei, Eropa |
Produk herbal | Korea, China, Arab Saudi |
Jadi, kalau kamu punya produk UMKM yang unik dan berkualitas, pasar luar negeri sebenarnya sudah menunggu!
Lalu bagaimana cara memulainya? Berikut strategi lengkapnya.
1. Tentukan Produk yang Layak Ekspor
Tidak semua produk bisa langsung dijual ke luar negeri. Ada beberapa kriteria produk yang cocok untuk ekspor:
✅ Tahan lama (tidak cepat rusak)
✅ Memiliki ciri khas lokal
✅ Punya permintaan di luar negeri
✅ Mudah dikirim dan dikemas
Contoh produk UMKM yang paling laku diekspor:
-
Keripik, kopi, bumbu instan
-
Tas rotan, anyaman bambu
-
Batik, hijab, aksesoris
-
Sabun herbal, minyak gosok, aromaterapi
2. Lakukan Riset Pasar Internasional
Sebelum menjual, kamu harus tahu negara mana yang cocok jadi target.
Gunakan website gratis seperti:
Platform | Fungsi |
---|---|
Google Trends | Melihat produk apa yang sedang dicari orang luar negeri |
Etsy, Amazon, Alibaba | Melihat harga dan pesaing |
TikTok Shop Global | Melihat tren produk viral di luar negeri |
Contoh riset sederhana:
Kalau kamu jual keripik pisang, cek: “Banana Chips” di Amazon USA → Lihat harga rata-rata, kemasan pesaing, testimoni.
Dengan begitu kamu bisa tahu standar kualitas produk internasional.
3. Buat Kemasan dan Label yang Sesuai Standar Ekspor
Pelanggan luar negeri sangat memperhatikan kemasan, kejelasan label, dan higienitas.
Pastikan:
-
Ada label bahasa Inggris
-
Cantumkan komposisi, berat bersih, tanggal kadaluarsa
-
Sertakan kontak bisnis dan asal produk (Made in Indonesia)
Jika makanan, lebih baik gunakan kemasan kedap udara (vacuum seal) agar tahan lama saat pengiriman.
4. Daftar Izin dan Dokumen Penting (Tapi Tidak Serumit yang Dibayangkan!)
Beberapa izin yang biasa dibutuhkan untuk ekspor:
Dokumen | Keterangan |
---|---|
NIB (Nomor Induk Berusaha) | Bisa daftar gratis di OSS |
PIRT / BPOM / Halal | Untuk produk makanan/minuman |
HS Code | Kode internasional jenis barang (bisa tanya bea cukai) |
Invoice & Packing List | Untuk dokumen pengiriman |
Kalau kamu bingung, kamu tidak harus urus sendiri. Bisa memakai jasa ekspor konsolidator atau kurir ekspor seperti:
-
Kirim.com
-
Pandu Logistics
-
Pos Indonesia – Layanan EMS / QIX
Mereka akan bantu urus dokumen.
5. Mulai dari Ekspor Skala Kecil (Mini Export)
Kamu tidak perlu langsung kirim kontainer besar. Kamu bisa mulai dari pengiriman kecil ke luar negeri.
Contoh:
-
Kirim 1 kg kopi ke Malaysia lewat Pos Indonesia
-
Kirim 5 tas rotan ke Amerika lewat DHL / FedEx
Cara ini disebut trial market (uji pasar).
6. Promosikan Produk Lewat Marketplace Internasional
Daftar di platform khusus ekspor:
Platform | Cocok Untuk |
---|---|
Etsy | Kerajinan tangan, fashion |
Amazon | Makanan kemasan, perlengkapan rumah |
Alibaba | Produktasi massal |
eBay | Barang unik / koleksi |
Kalau ingin tanpa ribet marketplace, bisa pakai TikTok Shop atau Instagram Ads ke luar negeri.
7. Gunakan Media Sosial dan Storytelling Budaya Lokal
Produk Indonesia itu punya cerita yang menarik, dan bule sangat suka hal bernilai budaya.
Contoh storytelling:
“Tas ini dibuat oleh pengrajin di Bali dengan teknik anyaman tradisional turun-temurun.”
Storytelling seperti ini bisa menambah nilai jual hingga 2-3 kali lipat.
8. Manfaatkan Pemerintah dan Komunitas Binaan Ekspor
Banyak program GRATIS dari pemerintah untuk membantu UMKM ekspor, seperti:
✅ Program Export Coaching Kementerian Perdagangan
✅ Business Matching oleh KBRI di luar negeri
✅ Pelatihan gratis dari BEKRAF, Disperindag, atau Bank BRI / BNI
Cukup daftar dan ikut pelatihannya — kamu akan dibantu sampai bisa ekspor beneran.
9. Pakai Sistem Pembayaran Internasional yang Aman
Gunakan metode pembayaran seperti:
-
PayPal
-
Wise
-
Western Union
-
Transfer Bank Internasional
Jika melalui marketplace, pembayaran otomatis aman karena menggunakan Escrow System.
10. Bangun Kepercayaan Pelanggan dengan Konsistensi
Kunci sukses ekspor bukan hanya sekali kirim, tapi repeat order.
Untuk itu:
-
Balas pesan dengan cepat dan ramah
-
Kirim produk tepat waktu
-
Minta review setiap kali ada pengiriman
Dengan begitu, reputasi bisnis kamu akan naik secara alami.
UMKM Indonesia Bisa Mendunia!
Ekspor bukan hanya untuk perusahaan besar — UMKM pun bisa melakukannya.
Berikut rangkuman strategi menjual produk UMKM ke luar negeri:
✅ Pilih produk yang cocok ekspor
✅ Riset pasar luar negeri
✅ Buat kemasan standar internasional
✅ Urus dokumen (bisa dibantu ekspedisi)
✅ Mulai dari skala kecil
✅ Gunakan marketplace internasional
✅ Ceritakan nilai budaya produk
✅ Manfaatkan bantuan pemerintah
✅ Gunakan pembayaran aman
✅ Jaga kepercayaan pelanggan
Intership SMKN 1 Bungo |Mukmainna