Gubuku.id – Zaman sekarang, profesi di dunia tulis-menulis makin beragam aja ya, guys. Mungkin kamu sering denger istilah Content Writer, Copywriter, sama UX Writer. Sekilas kayaknya sama-sama nulis, tapi ternyata beda banget lho!
Biar kamu nggak salah paham atau salah apply kerjaan nanti, mending kita bedah tuntas aja yuk, apa sih sebenernya perbedaan di antara ketiga pekerjaan ini? Baca artikel ini sampai kelar ya!
Kenalan Lebih Dekat: Definisi Content Writer, Copywriter, dan UX Writer
Sebelum kita ngobrolin perbedaannya lebih jauh, kita kenalan dulu yuk sama definisi masing-masing pekerjaan ini biar nggak salah kaprah:
-
Content Writer: Di era digital yang serba ada ini, kalau kamu bingung nyari informasi tentang apapun, pasti larinya ke Google kan? Tinggal ketik kata kunci, langsung deh muncul ribuan jawaban. Nah, jawaban-jawaban yang kamu temuin itu biasanya berupa artikel. Artikel-artikel inilah yang ditulis sama Content Writer. Jadi, gampangnya, Content Writer itu orang yang bikin konten tulisan yang sifatnya informatif, edukatif, atau menghibur. Biasanya, tulisan seorang Content Writer itu panjang dan detail, kayak artikel blog, panduan, atau berita.
-
Copywriter: Kamu pasti sering denger kan kalimat-kalimat iklan yang gampang banget nempel di otak kayak “Sari roti, roti sari roti” atau “Cintai ususmu, minum Yakult tiap hari”? Nah, orang yang ada di balik kalimat-kalimat “ajaib” itu namanya Copywriter. Jadi, Copywriter itu spesialisnya bikin copy (teks) buat keperluan penjualan atau pemasaran. Tulisan mereka ini tujuannya buat bikin orang yang awalnya nggak tahu jadi tahu, yang nggak tertarik jadi pengen nyari tahu, dan yang tadinya nggak niat beli jadi mikir “Kayaknya aku butuh ini deh!” Terus akhirnya beli deh. Itu dia hebatnya copywriting!
-
UX Writer: Pernah nggak sih kamu lagi buka aplikasi atau website terus nemuin kata-kata atau kalimat singkat yang ngebantu kamu buat ngerti cara pakainya? Misalnya, pas internet lagi lemot di aplikasi Gojek muncul tulisan “Yah, internetnya mati..” lengkap sama saran buat ngecek koneksi. Nah, kata-kata atau kalimat singkat kayak gitu adalah hasil kerja keras seorang UX Writer. Jadi, UX Writer itu orang yang nulis buat ningkatin pengalaman pengguna (user experience). Mereka bikin tulisan yang bisa dibaca atau didenger pas seseorang lagi make produk digital kayak aplikasi atau website. Teks yang mereka tulis itu harus singkat, padat, jelas, dan bener-bener ngebantu pengguna. Kalau copywriting itu singkat, UX writing ini lebih singkat lagi, makanya sering juga disebut microcopy.
Tujuan Penulisan: Beda Niat, Beda Hasil
Meskipun sama-sama profesi di bidang tulis-menulis, tapi tujuan utama dari masing-masing pekerjaan ini beda banget lho:
-
Content Writer: Tujuan utama seorang Content Writer itu buat nambah nilai buat pembaca. Mereka pengen bangun kepercayaan konsumen sama bisnis atau brand lewat informasi yang menarik dan berguna. Logikanya, kalau konsumen percaya sama suatu brand karena kontennya yang informatif, mereka jadi lebih mungkin buat pake produk atau jasa dari brand itu kan? Jadi, meskipun nggak langsung jualan, tulisan Content Writer ini juga bisa ningkatin penjualan tapi caranya nggak langsung. Contohnya, perusahaan konsultan keuangan yang punya blog. Konten mereka pasti seputar keuangan, cara ngatur uang, pentingnya punya konsultan keuangan, dan contoh-contoh solusi masalah keuangan. Lewat konten ini, mereka bangun citra sebagai ahli keuangan. Jadi, kalau suatu saat pembaca butuh konsultasi keuangan, mereka kemungkinan besar bakal inget dan mempertimbangkan perusahaan ini.
-
Copywriter: Nah, kalau Copywriter ini tujuannya lebih persuasif, alias membujuk target market buat ngelakuin tindakan spesifik yang berhubungan sama penjualan. Misalnya, ngeklik link, donasi, download aplikasi, atau tindakan lainnya. Copy yang mereka buat disesuaikan banget sama tujuan komunikasi yang pengen dicapai, entah itu buat ningkatin brand awareness, ningkatin penjualan langsung, atau ngejaga loyalitas konsumen. Contohnya kayak iklan Spotify Premium yang sering kita denger: “Spotify premium, memberikan skip tak terbatas. Jadi, kamu bisa melompati lagu sebanyak yang kamu mau. Pelajari lebih lanjut tentang premium sekarang saat kamu mengetuk banner.” Iklan ini jelas-jelas ngajak kita buat pake layanan premium mereka dan bahkan ngasih instruksi buat ngeklik banner buat info lebih lanjut.
-
UX Writer: Tujuan utama seorang UX Writer itu bikin pengguna ngerasa kalau aplikasi atau website itu kayak temen sendiri, bukan kayak mesin. Jadi, aplikasi atau website yang mereka tulis itu harus bener-bener memudahkan pengguna. Caranya ya dengan mastiin kata-kata yang dipake di dalam produk itu nggak bikin bingung, meskipun yang pake itu pengguna baru atau bahkan kakek nenek sekalipun. Contohnya kayak di aplikasi Gojek, pas lagi order tapi internetnya lagi nggak bagus, muncul tulisan “Yah, internetnya mati..” yang langsung ngasih tahu kenapa aplikasinya nggak bisa dipake. Kalimatnya santai dan ada saran buat ngecek koneksi atau coba lagi. Ini bikin pengguna ngerasa lebih dimengerti dan nggak bingung harus ngapain.
Hasil Tulisan dan Tempat “Nampang”nya Beda Juga Lho!
Karena tujuannya beda, otomatis hasil tulisan dan tempat di mana tulisan itu dipajang juga beda:
-
Content Writer: Tulisan seorang Content Writer biasanya panjang dan detail. Makanya, buat ngebacanya butuh waktu lebih dan biasanya dibaca pas lagi santai. Hasil tulisannya bisa berupa artikel blog, FAQ (Frequently Asked Questions), atau bahkan microblogging kayak caption di media sosial yang agak panjang. Tempat “nampang”nya bisa di blog perusahaan, website, deskripsi produk di e-commerce, atau di media sosial.
-
Copywriter: Kalau Copywriter, konten yang mereka bikin biasanya singkat, padat, dan fokus banget sama tujuannya. Hasil tulisannya bisa berupa iklan (baik online maupun offline), slogan, tagline produk, skrip iklan radio atau TV, lirik jingle, sampai konten-konten singkat di media sosial. Tempat “nampang”nya bisa di mana aja yang dilihat banyak orang, mulai dari billboard, brosur, baliho, spanduk, media sosial, YouTube, TV, radio, audio streaming platforms, koran, sampai website.
-
UX Writer: Karena UX Writer ini fokusnya buat produk digital kayak aplikasi atau website, ya otomatis hasil tulisannya berupa teks yang ada di menu-menu, tombol, notifikasi, atau error message di dalam aplikasi atau website tersebut. Bentuknya bener-bener micro alias kecil dan langsung ke inti.
Skill yang Dibutuhkan? Jelas Beda Dong!
Setelah ngelihat perbedaan-perbedaan di atas, pasti kamu udah bisa nebak kan kalau skill yang dibutuhkan buat masing-masing profesi ini juga beda. Yuk, kita intip satu per satu:
-
Content Writer:
- Jago nulis: Ini udah pasti ya. Harus ngerti berbagai jenis tulisan, struktur kalimat yang baik, ejaan, tata bahasa, dan lain-lain.
- Pinter riset: Riset itu penting banget buat nyari data dan fakta yang bisa bikin tulisan kamu makin kredibel dan bernilai. Jadi, harus bisa nemuin sumber informasi yang terpercaya.
- Paham SEO: Search Engine Optimization (SEO) itu penting biar tulisan kamu gampang ditemuin sama pembaca di mesin pencari kayak Google. Percuma kan bikin tulisan bagus-bagus kalau nggak ada yang baca?
- Teliti ngedit tulisan: Harus jago ngecek ulang tulisan dari ejaan, salah ketik, pengulangan kata, tanda baca, sampai tata bahasa. Biar tulisannya enak dibaca dan nggak ada kesalahan.
- Komunikatif: Kalau ada hal yang kurang jelas, jangan ragu buat nanya ke tim atau klien. Komunikasi yang baik itu penting biar hasilnya sesuai harapan.
-
Copywriter:
- Mahir merangkai kata: Harus punya skill menulis yang oke, termasuk tata bahasa, ejaan, tanda baca, pemilihan kata sifat yang menarik, dan punya banyak kosakata. Harus bisa nulis copy yang singkat, spesifik, dan fokus ke audiens.
- Kepo maksimal: Harus punya rasa ingin tahu yang tinggi tentang banyak hal biar bisa dijadiin ide konten yang menarik buat audiens.
- Jago nyari info: Harus tahu di mana bisa dapetin data yang terpercaya, bisa dari internet, majalah, novel, film, ngobrol sama orang, buku, dan lain-lain.
- Paham banget sama target audiens: Harus ngerti perilaku konsumen, selera humor mereka, usia, demografi, pendekatan bahasa yang pas, dan lain-lain. Biar copy yang dibuat bisa kena sasaran.
- Kreatif abis: Harus bisa menghasilkan ide-ide yang baru dan beda dari kompetitor. Pinter milih kata-kata yang unik, punya imajinasi tinggi, dan bisa ngasih perspektif yang beda dari yang lain.
-
UX Writer:
- Punya mindset seorang desainer: Soalnya bakal kerja bareng tim desain produk. Kata-kata yang kamu pilih itu bagian dari desain. Jadi, harus punya pola pikir seorang desainer yang fokus sama pengalaman pengguna.
- Pendengar yang baik: Harus mau nerima kritik dan saran dari rekan kerja dan juga pengguna. Soalnya tujuan utamanya kan bikin produk yang nyaman dipake.
- Pinter jaga hubungan: Karena bakal kerja sama sama banyak pihak, penting buat ngejaga hubungan baik dan komunikasi yang lancar biar proses desain dan penulisan produk berjalan dengan baik.
- Nggak pernah berhenti belajar: Dunia digital itu terus berubah. Kamu harus terus update sama perkembangan terbaru biar produk yang kamu pegang nggak ketinggalan zaman.
Nah, sekarang udah jelas kan perbedaan antara Content Writer, Copywriter, dan UX Writer? Meskipun sama-sama berkutat dengan dunia tulis-menulis, tapi masing-masing punya fokus, tujuan, dan skill yang berbeda.
Jadi, buat kamu yang tertarik sama salah satu profesi ini, pastikan kamu udah memahami perbedaannya dan mengembangkan skill yang sesuai ya. Jangan lupa terus upgrade diri biar bisa bersaing di industri kreatif yang terus berkembang ini! Semangat!
—
Sumber Referensi:
Informasi dalam artikel ini dirangkum dari sumber berikut:
- Dan Lok. ‘What Is The Difference Between Copywriting and Content Writing’ [daring]. Tautan: https://danlok.com/what-is-the-difference-between-copywriting-and-content-writing/
- Keshtcher, Yuval. 2021. ‘What Does A UX Writer Actually Do’ [daring]. Tautan: https://careerfoundry.com/en/blog/ux-design/ux-writing-what-does-a-ux-writer-actually-do/
- Dwinawan. 2018. ‘Ngobrol Tentang UX Writer Bareng Edwin Mohammad Lead UX Writer di Gojek’ [daring]. Tautan: https://medium.com/insightdesign/ngobrol-tentang-ux-writer-bareng-edwin-mohammad-lead-ux-writer-di-go-jek
- Alburger, Jenna. 2020. ‘Copywriter vs. Content Writer : 7 Keys Differences’ [daring]. Tautan: https://www.outliercreative.com/copywriter-vs-content-writer-7-key-differences/
- McCoy, Julia. ‘6 Copywriter Skills Needed for Success’ [daring]. Tautan: https://expresswriters.com/6-basic-skills-and-qualities-every-copywriter-should-have/
- Justesen, Isaac. 2019. ‘10 Skills Every Great Content Writer Needs’ [daring]. Tautan: https://www.constant-content.com/content-writing-service/2019/01/skills-content-writer/