Jadwal Libur Sekolah Bulan Ramadhan 2025

Jangan Sampai Gak Tau! Ini Dia Jenis-Jenis Cuti yang Jadi Hak Kamu Sebagai Pekerja

Gubuku.id – Siapa sih yang nggak suka dengar kata “cuti”? Kayaknya semua karyawan atau bahkan pemilik usaha pasti seneng banget ya kalau udah waktunya cuti.

Nah, biar kamu makin paham soal hak-hak kamu sebagai pekerja atau biar kamu sebagai pemilik usaha juga makin ngerti aturan mainnya, kali ini kita bakal bahas tuntas soal jenis-jenis cuti. Jangan sampai kamu nggak tahu jatah cuti kamu sendiri ya!

Selain libur nasional yang udah pasti ada setiap tahunnya, cuti ini juga penting banget lho buat kita bisa ngurusin berbagai keperluan di luar jam kerja.

Entah itu buat istirahat, liburan, ngurusin keluarga, atau bahkan sekadar me-time biar nggak stres. Yuk, langsung aja kita simak penjelasannya biar kamu makin “melek” soal cuti ini!

Cuti Kerja: Izin Resmi Buat Nggak Ngantor Sementara Waktu

Simpelnya, cuti kerja itu kayak lampu hijau buat kamu nggak masuk kerja dalam jangka waktu tertentu. Tapi, ya namanya juga izin, jadi biasanya kamu perlu persetujuan dulu dari atasan atau pihak kantor.

Kadang nih, masih ada aja yang belum sadar kalau setiap pekerja itu punya jatah cutinya masing-masing. Padahal, cuti ini udah jelas-jelas jadi hak setiap karyawan dan pekerja lho! Undang-undang juga udah mengatur kok soal ini.

Nih, Pasal 79 Undang-undang Cipta Kerja tahun 2020 udah jelasin kalau perusahaan itu wajib banget ngasih waktu istirahat dan cuti buat karyawannya. Biasanya, karyawan berhak atas cuti minimal 12 hari kerja dalam setahun, tapi syaratnya kamu udah harus kerja minimal setahun berturut-turut di perusahaan itu.

Cuti Berbayar (Paid Leave) vs Cuti Tidak Berbayar (Unpaid Leave): Bedanya Apa Tuh?

Secara garis besar, cuti itu ada dua jenis utama: cuti berbayar (paid leave) dan cuti tidak berbayar (unpaid leave). Kalau cuti berbayar, asyiknya nih, kamu tetep dapet gaji atau bayaran meskipun lagi nggak kerja karena cuti.

Nah, kalau cuti tidak berbayar, ya sesuai namanya, kamu nggak dapet gaji atau bayaran selama masa cuti itu. Biasanya, cuti jenis ini kepake kalau jatah cuti berbayar kamu udah habis atau ada kondisi-kondisi tertentu, misalnya dapet beasiswa pendidikan, harus ngerawat keluarga yang sakit parah, atau keperluan mendesak lainnya.

Tapi, penting buat diingat ya, setiap perusahaan tuh punya kebijakan yang beda-beda soal jatah cuti karyawannya. Mulai dari syarat pengajuannya sampai berapa lama durasi cuti yang diperbolehkan. Nah, biar nggak salah paham, mending kamu cek lagi deh peraturan cuti di perusahaan tempat kamu kerja.

Selain dua jenis utama tadi, ada juga beberapa jenis cuti lain yang diatur dalam undang-undang dan peraturan pemerintah (UU dan PP) yang jadi hak kamu sebagai pekerja:

1. Cuti Tahunan: Libur Panjang yang Wajib Kamu Ambil Tiap Tahun

Ini dia cuti yang paling sering ditunggu-tunggu, cuti tahunan! Cuti ini ngasih kamu kesempatan buat libur minimal 12 hari dalam setahun atau kalau diitung-itung kayak sebulan sekali kamu bisa ambil cuti sehari. Tapi, inget lagi ya, di Pasal 79 Undang-undang Cipta Kerja 2020, jatah cuti ini baru berlaku kalau kamu udah kerja minimal 12 bulan berturut-turut.

Jatah cuti tahunan ini bisa beda-beda di tiap perusahaan, tapi yang pasti nggak boleh kurang dari 12 hari setahun. Bahkan, ada beberapa perusahaan yang lebih baik lagi, ngasih jatah cuti lebih dari 12 hari dan sisa cuti kamu bahkan bisa diakumulasi buat tahun berikutnya. Mantap kan?

2. Cuti Besar: Istirahat Panjang Buat yang Udah Lama Mengabdi

Cuti yang sering disebut sebagai istirahat panjang ini kasih kamu waktu libur yang lumayan lama. Aturannya sempat beberapa kali berubah, tapi yang terbaru di PP No 35 Tahun 2021 Pasal 35, pemberian jatah cuti besar ini tergantung sama kebijakan perusahaan dan perjanjian kerja.

Biasanya, cuti jenis ini dikhususkan buat karyawan senior atau yang udah kerja minimal 6 tahun di perusahaan tersebut. Lumayan banget nih buat kamu yang udah setia banget sama perusahaan.

3. Cuti Sakit: Nggak Perlu Khawatir Gaji Kalau Lagi Nggak Fit

Nah, kalau kamu lagi sakit, kamu juga berhak dapet cuti sakit. Jatah cuti ini maksimal 12 bulan dengan pembayaran gaji yang disesuaikan sama peraturan perusahaan. Tapi, berdasarkan UU tentang ketenagakerjaan tahun 2003, ada aturan soal gaji yang dibayarkan ke pekerja yang lagi cuti sakit:

  1. 4 bulan pertama: dibayar 100% dari gaji pokok.
  2. 4 bulan kedua: dibayar 75% dari gaji pokok.
  3. 4 bulan ketiga: dibayar 50% dari gaji pokok.
  4. Untuk bulan selanjutnya: dibayar 25% dari gaji pokok, sebelum akhirnya perusahaan bisa memutuskan untuk melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Biar nggak salah, tetep penting buat kamu cek lagi ya peraturan perusahaan soal gaji dan cuti sakit ini.

Oiya, banyak juga yang penasaran soal cuti haid. Sayangnya, aturannya belum diterapin secara jelas di semua perusahaan. Jadi, di beberapa perusahaan, cuti haid ini masih seringkali dimasukkan ke dalam jatah cuti sakit.

4. Cuti Melahirkan: Hak Istimewa Buat Para Ibu Hebat

Buat kamu para ibu atau calon ibu, penting banget nih buat tahu segala hal tentang cuti melahirkan. Kebijakan soal cuti ini nggak bisa dianggap sepele, karena kamu pasti bakal butuh banget waktu istirahat yang cukup sebelum dan sesudah melahirkan.

Di Pasal 82 UU Ketenagakerjaan tahun 2003 udah dijelasin kalau pekerja/buruh perempuan berhak dapet istirahat selama 1,5 bulan sebelum perkiraan melahirkan dan 1,5 bulan sesudah melahirkan, sesuai sama perhitungan dokter kandungan atau bidan. Jadi, totalnya kamu bisa mengajukan cuti melahirkan selama 3 bulan.

Baca Juga  Hindari 10 Kesalahan Fatal di Virtual Job Fair Ini

Pembagian jatah cuti ini juga bisa kamu diskusikan sama pihak perusahaan. Misalnya, kalau kamu pengen ambil cuti lebih awal buat persiapan persalinan. Tapi, jangan lupa, ini tetep harus berdasarkan rekomendasi dari dokter ya.

5. Cuti Keguguran: Dukungan Perusahaan di Masa Sulit

Selain cuti melahirkan, kamu juga berhak dapet cuti kalau mengalami keguguran. Di undang-undang yang sama dijelasin kalau pekerja/buruh perempuan yang mengalami keguguran kandungan berhak dapet istirahat selama 1,5 bulan atau sesuai sama surat keterangan dari dokter kandungan atau bidan. Ini penting banget sebagai bentuk dukungan perusahaan di masa-masa sulit seperti ini.

6. Cuti Ayah/Suami: Bentuk Perhatian Buat Para Suami Siaga

Nah, nggak cuma ibu-ibu aja yang punya hak cuti, para ayah atau suami juga punya lho! Masih berdasarkan UU yang sama, cuti ayah ini jatahnya 2 hari aja, tapi ini bisa kamu gunakan pas istri melahirkan atau mengalami keguguran. Dengan adanya cuti ini, para ayah bisa nemenin dan ngurusin istrinya di momen-momen penting tersebut.

7. Cuti Ibadah Haji/Umrah: Fasilitas Buat Jalankan Kewajiban Agama

Buat kamu yang pengen menunaikan ibadah haji atau umrah, ternyata kamu juga punya hak cuti lho. Di Pasal 93 UU Ketenagakerjaan 2003 dijelasin kalau perusahaan wajib bayar upah kalau pekerja/buruh nggak bisa kerja karena menjalankan ibadah yang diperintahkan agamanya.

Lama jatah cuti haji ini biasanya tergantung sama lamanya proses haji dan kesepakatan antara perusahaan sama karyawan. Selain itu, cuti ini biasanya cuma bisa dipakai sekali selama kamu kerja di perusahaan tersebut.

8. Cuti Penting Lainnya: Untuk Urusan Keluarga yang Tak Terduga

Selain cuti-cuti di atas, ada juga cuti penting lainnya yang diatur di Pasal 93 UU yang sama, yaitu:

  1. Cuti menikah: 3 hari
  2. Cuti menikahkan anak: 2 hari
  3. Cuti mengkhitankan anak: 2 hari
  4. Cuti membaptiskan anak: 2 hari
  5. Cuti keluarga meninggal (suami/isteri, orang tua/mertua, anak, atau menantu): 2 hari
  6. Cuti anggota keluarga serumah meninggal dunia: 1 hari

Di beberapa perusahaan, jatah cuti ini bisa lebih banyak lagi, tergantung peraturan perusahaan masing-masing.

Gimana Aturan Soal Cuti Bersama? Ngurangin Cuti Tahunan Nggak Sih?

Nah, buat kamu yang masih bingung soal cuti bersama, ini penjelasannya. Kalau kamu pegawai swasta, biasanya cuti bersama kayak lebaran itu bakal ngambil jatah cuti tahunan kamu. Di surat edaran Menaker 3/2022 tentang Pelaksanaan Cuti Bersama Pada Perusahaan ada aturannya nih:

  1. Cuti bersama itu bagian dari cuti tahunan.
  2. Pelaksanaan cuti bersama itu pilihan (fakultatif), tergantung kesepakatan antara perusahaan sama pekerja/buruh dan/atau serikat pekerja. Harus juga berdasarkan perjanjian kerja, peraturan perusahaan, dan perundang-undangan, sambil mempertimbangkan kondisi dan kebutuhan operasional perusahaan.
  3. Kalau kamu ambil cuti pas cuti bersama, ya jatah cuti tahunan kamu bakal berkurang.
  4. Tapi, kalau kamu tetep kerja pas cuti bersama, jatah cuti tahunan kamu nggak bakal berkurang dan kamu bakal dibayar upah seperti hari kerja biasa.

Beda lagi nih kalau kamu statusnya PNS. Biasanya, cuti bersama buat PNS itu nggak ngurangin jatah cuti tahunan. Tapi, tetep perlu dicek setiap tahun ya, karena peraturannya bisa berubah-ubah sesuai keputusan pemerintah.

Manfaat Cuti: Lebih dari Sekadar Liburan Biasa

Meskipun setiap orang punya alasan sendiri buat ambil cuti, tapi khususnya buat kamu yang cuti buat istirahat, ada banyak banget manfaat positifnya lho:

  1. Bikin Kesehatan Mental Lebih Oke: Dengan rehat sejenak dari pekerjaan, stres di kantor bisa berkurang. Kamu bisa pakai jatah cuti buat liburan atau sekadar istirahat di rumah, yang penting bisa ngejauhin diri dari hal-hal yang bikin stres dan cemas.
  2. Badan Jadi Lebih Segar: Selain mental, cuti juga bagus buat istirahatin fisik kamu. Kerja keras itu boleh, tapi jangan lupa juga buat kasih waktu badan kamu buat istirahat biar nggak gampang sakit. Ini juga bisa jadi sarana self-healing buat diri kamu.
  3. Motivasi Kerja Balik Lagi: Habis cuti, biasanya kamu jadi lebih semangat lagi buat kerja. Istirahat yang cukup bisa bikin otak kamu kayak di-reset, kesehatan mental dan pikiran juga jadi lebih baik. Jadi, pas balik kerja, kamu bisa lebih fokus dan produktif.
  4. Hidup Jadi Lebih Bahagia: Dengan adanya hak cuti, kamu punya kesempatan buat ngurusin urusan di luar kerja dan punya waktu buat istirahat. Ini secara nggak langsung ngaruh banget ke work-life balance kamu, yang pastinya bikin kamu jadi lebih bahagia sebagai seorang karyawan.

Nah, itu dia penjelasan lengkap soal apa itu cuti, jenis-jenis cuti kerja, dan manfaatnya buat kamu. Sekarang kamu jadi lebih paham kan soal hak-hak cuti kamu sebagai pekerja? Jangan sampai kamu nggak tahu jatah cuti kamu sendiri ya!

Kalau kamu pengen mengembangkan kemampuan kerja kamu biar makin oke, jangan lupa buat kunjungi Skill Academy. Di sana ada banyak banget kelas pelatihan yang bisa kamu ikutin sesuai minat kamu. Yuk, upgrade skill kamu sekarang juga!

Referensi:

  1. Isham, Kathryn. (2021). Importance of taking a vacation. https://www.allinahealth.org/healthysetgo/thrive/importance-of-taking-a-vacation [Daring]
  2. Surat Edaran Menaker Nomor M/3/HK.04/IV/2022 tentang Pelaksanaan Cuti Bersama Pada Perusahaan
  3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
  4. Wedgwood, Joe. (2019). Is Your Business Suffering? The Importance of Annual Leave for Employees. https://thehappinessindex.com/blog/importance-annual-leave [Daring]

Bagikan


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Populer