Mengenal bahaya penyakin pada kambing dan domba

Musuh Tersembunyi Kambing dan Domba, Mengenal Berbagai Penyakit Ternak

Sapta Dasa – Kambing dan domba, hewan ternak yang sering kita jumpai, ternyata juga rentan terhadap berbagai penyakit.

Penting bagi kita, terutama yang tertarik dengan dunia peternakan, untuk mengenal jenis-jenis penyakit ini agar bisa melakukan pencegahan dan penanganan yang tepat. Secara umum, penyakit pada kambing dan domba dibagi menjadi dua kategori: infeksi dan non-infeksi.

1. Penyakit Infeksi: Serangan dari Luar

Penyakit infeksi disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri, parasit, dan jamur. Penyakit jenis ini umumnya menular dan bisa menimbulkan dampak yang serius, bahkan kematian.

  1. Penyakit karena Virus:

    1. Orf (Contagious Pustular Dermatitis): Penyakit ini disebabkan oleh virus parapox. Gejala utamanya adalah munculnya lepuh dan keropeng pada kulit di sekitar mulut (bibir, lidah), hidung, mata, ambing (pada betina), dan vulva. Kabar baiknya, penyakit ini biasanya sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu.
    2. Bluetongue: Penyakit yang ditularkan melalui gigitan serangga ini disebabkan oleh virus Orbivirus. Bluetongue bisa sangat mematikan, ditandai dengan demam tinggi, air liur berlebihan, pembengkakan wajah dan lidah (yang bisa berwarna kebiruan), dan kesulitan bernapas.
  2. Penyakit karena Bakteri:

    • Antraks: Penyakit yang sangat berbahaya dan menular ini disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. Antraks bersifat zoonosis, artinya dapat menular ke manusia. Gejala pada hewan antara lain demam tinggi, pembengkakan, dan pendarahan dari lubang tubuh. Kematian bisa terjadi dengan cepat. Penting untuk diingat, penanganan antraks harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan di bawah pengawasan dokter hewan karena risikonya bagi manusia.
  3. Penyakit karena Parasit:

    • Kudis (Scabies): Disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei atau Psoroptes ovis. Kudis menyebabkan gatal-gatal hebat, keropeng, dan rambut rontok. Penyakit ini menular melalui kontak langsung.
    • Haemonchosis: Disebabkan oleh cacing Haemonchus contortus yang menyerang saluran pencernaan. Gejala yang timbul antara lain anemia (kurang darah), lemas, dan penurunan berat badan.
    • Fascioliasis (Cacing Hati): Disebabkan oleh cacing hati Fasciola hepatica. Cacing ini menyerang hati dan saluran empedu. Gejala yang muncul bisa berupa penurunan berat badan, anemia, dan pembengkakan perut.
Baca Juga :  Cara Merawat Anak Domba, Panduan Lengkap dari Lahir Hingga Mandiri

2. Penyakit Non-Infeksi: Masalah dari Dalam dan Lingkungan

Penyakit non-infeksi tidak disebabkan oleh mikroorganisme, melainkan oleh faktor-faktor lain seperti manajemen pemeliharaan yang buruk, lingkungan yang tidak sehat, dan kesalahan dalam pemberian pakan.

  1. Kembung (Bloat): Kondisi ini terjadi ketika perut kambing atau domba kembung karena penumpukan gas. Hal ini sering disebabkan oleh konsumsi pakan leguminosa (seperti alfalfa atau clover) yang terlalu banyak, terutama yang masih basah atau berembun. Gas yang dihasilkan dalam proses pencernaan tidak bisa dikeluarkan dengan baik, sehingga perut membengkak dan menyebabkan kesulitan bernapas.
  2. Keracunan Sianida: Sianida adalah racun yang bisa ditemukan dalam beberapa jenis tanaman, salah satunya daun singkong (ketela pohon) jika diproses dengan tidak benar. Gejala keracunan sianida muncul dengan cepat dan bisa menyebabkan kematian mendadak.

Mencegah Lebih Baik daripada Mengobati

Mencegah penyakit pada kambing dan domba jauh lebih baik dan ekonomis daripada mengobati. Berikut beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan:

  1. Kebersihan Kandang: Jaga kebersihan kandang secara rutin. Bersihkan kotoran dan pastikan kandang memiliki ventilasi yang baik.
  2. Pakan Berkualitas: Berikan pakan yang berkualitas dan seimbang nutrisinya. Hindari memberikan pakan yang berjamur atau busuk.
  3. Manajemen Pemeliharaan yang Baik: Pisahkan kambing dan domba berdasarkan usia dan kondisi (misalnya, pisahkan yang sakit dari yang sehat).
  4. Vaksinasi dan Obat Cacing: Lakukan vaksinasi dan pemberian obat cacing secara teratur sesuai anjuran dokter hewan.
  5. Karantina Hewan Baru: Karantina hewan yang baru dibeli sebelum dicampur dengan hewan yang sudah ada di kandang.
  6. Konsultasi dengan Dokter Hewan: Jika ada gejala penyakit pada hewan ternak Anda, segera konsultasikan dengan dokter hewan.

Mengenal berbagai penyakit yang dapat menyerang kambing dan domba sangat penting bagi peternak. Dengan melakukan pencegahan dan penanganan yang tepat, kita dapat menjaga kesehatan ternak dan mencegah kerugian ekonomi. Ingat, kesehatan ternak adalah investasi!

Bagikan


Populer