Sapta Dasa – Guys, coba deh perhatiin sapi atau kambing lagi santai di padang rumput. Mulutnya kayak nggak berhenti ngunyah ya, padahal kayaknya nggak ada makanan di depannya?
Nah, itulah yang namanya memamah biak! Fenomena unik ini ternyata punya alasan ilmiah yang menarik banget lho. Penasaran? Yuk, kita bahas tuntas!
Apa Itu Memamah Biak? Kok Bisa Gitu?
Dalam dunia ilmu hewan yang keren (biasa disebut zoologi), hewan yang punya kebiasaan mengunyah lagi makanannya setelah ditelan pertama kali ini dikenal dengan nama ruminansia.
Istilah ini berasal dari bahasa Latin “ruminare” yang artinya “mengunyah lagi”. Jadi, sederhananya, hewan memamah biak itu kayak punya dua kali proses mengunyah dalam sekali makan. Ribet tapi seru!
Cara kerja mereka mencerna makanan ini emang beda dari hewan lain. Makanan mereka, yang biasanya berupa rumput atau dedaunan, pertama-tama dikunyah sebentar di mulut, terus langsung ditelan dan masuk ke lambung.
Tapi, prosesnya nggak berhenti di situ aja! Setelah diolah sebentar di dalam lambung, makanan ini bakal dikirim balik lagi ke mulut buat dikunyah-kunyah lagi sampai bener-bener halus. Nah, proses mengunyah kedua kalinya inilah yang disebut memamah biak. Keren kan?
Kenapa Sapi Sama Kambing Punya Sistem Pencernaan yang Rumit Banget?
Hewan memamah biak kayak sapi dan kambing ini emang punya sistem pencernaan yang unik dan rumit banget. Mereka punya empat lambung utama dan ususnya juga panjang banget, bisa mencapai 30 sampai 40 meter!
Panjangnya usus ini juga punya fungsi penting dalam proses pencernaan mereka. Nah, empat lambung atau perut mereka itu punya nama-nama keren sendiri:
-
Perut Besar (Rumen): Ini dia perut yang paling gede di antara yang lain. Fungsinya buat nampung makanan yang baru aja dikunyah pertama kali sama si hewan. Di dalam rumen ini, banyak banget bakteri baik yang bantu mencerna makanan yang berupa serat kasar kayak rumput dan dedaunan. Bisa dibilang, rumen ini kayak “pabrik” fermentasi makanan pertama buat mereka.
-
Perut Jala (Retikulum): Dari rumen, sebagian makanan yang udah mulai dicerna bakal dikirim ke perut jala atau retikulum. Di sini, makanan itu bakal dicerna lebih lanjut dan diproses jadi bola-bola kecil yang namanya bolus. Bolus inilah yang nanti bakal dikirim balik ke mulut buat dikunyah lagi pas hewan lagi santai.
-
Perut Kitab (Omasum): Setelah dikunyah-kunyah lagi di mulut, bolus ini bakal ditelan lagi dan masuk ke perut kitab atau omasum. Di sini, air yang terkandung dalam makanan bakal diserap dan makanan bakal dipecah jadi partikel yang lebih kecil lagi. Omasum ini kayak “saringan” dan “penyerap” air gitu deh.
-
Perut Masam (Abomasum): Nah, ini nih perut yang sebenarnya mirip sama perut kita. Di abomasum atau perut masam ini, makanan bakal dicerna lagi menggunakan enzim dan asam lambung. Setelah semua proses pencernaan di empat lambung ini selesai, nutrisi dari makanan baru deh diserap oleh usus.
Proses Memamah Biak: Biar Nutrisi Maksimal!
Gimana sih proses memamah biak ini terjadi dalam kehidupan sehari-hari sapi atau kambing? Jadi gini, pas lagi makan rumput di padang, mereka biasanya cuma ngunyah sebentar terus langsung nelen.
Makanan yang udah ditelan ini masuk ke rumen dan retikulum. Nah, pas lagi istirahat atau lagi nggak ngapa-ngapain, bola-bola makanan (bolus) dari retikulum ini bakal dimuntahkan lagi ke mulut.
Di mulut inilah mereka mulai mengunyahnya dengan santai dan lebih lama sampai makanannya bener-bener halus. Air liur juga berperan penting di sini buat bantu proses pencernaan. S
etelah dikunyah sampai halus, makanan ini baru deh ditelan lagi dan lanjut ke omasum dan abomasum buat diserap nutrisinya. Proses ini berulang terus sampai semua makanan yang mereka makan tercerna dengan baik.
Mengenal Lebih Dekat “Jeroan” Sapi dan Kambing
Dalam bahasa sehari-hari kita, sistem pencernaan hewan memamah biak ini sering disebut jeroan. Jeroan ini ya terdiri dari perut dan usus.
Nah, perut sapi dan kambing yang bagian dalamnya dilapisi serat-serat yang bentuknya mirip handuk sering banget kita denger namanya babat.
Babat ini banyak banget lho penggemarnya di Indonesia, sering diolah jadi berbagai macam masakan yang lezat. Sementara itu, bagian ususnya sendiri sering disebut iso, yang juga nggak kalah populer buat diolah jadi sate atau masakan lainnya.
Oiya, buat kamu yang penasaran, berat jeroan sapi atau kambing yang belum dibersihkan itu bisa mencapai sekitar 25 persen dari berat total hewan pas masih hidup.
Tapi, setelah kotorannya dikeluarkan dan dibersihkan dengan benar, beratnya bakal menyusut jadi sekitar 5 persen dari berat awal hewan tersebut. Lumayan banyak juga ya!
Kenapa Harus Memamah Biak? Apa Keuntungannya?
Mungkin kamu mikir, ribet amat sih harus ngunyah dua kali? Tapi ternyata, proses memamah biak ini punya keuntungan yang besar lho buat hewan-hewan ini:
- Mencerna Serat Kasar dengan Efisien: Rumput dan dedaunan itu kan mengandung banyak serat kasar (selulosa) yang sulit dicerna sama hewan lain yang cuma punya satu lambung. Dengan bantuan bakteri di rumen dan proses mengunyah dua kali, ruminansia bisa mencerna serat ini dengan lebih efisien dan ngambil semua nutrisi yang ada di dalamnya.
- Memaksimalkan Penyerapan Nutrisi: Proses mengunyah yang lebih lama dan berulang ini bikin makanan jadi lebih halus dan lebih mudah dicerna di lambung dan usus, sehingga penyerapan nutrisinya jadi lebih maksimal.
- Adaptasi Terhadap Makanan Rendah Nutrisi: Kebanyakan makanan ruminansia itu kan tumbuhan yang seringkali kandungan nutrisinya nggak terlalu tinggi. Dengan sistem pencernaan yang unik ini, mereka bisa tetap bertahan hidup dan mendapatkan cukup nutrisi dari makanan yang mungkin kurang bergizi buat hewan lain.
Ternyata, kebiasaan sapi dan kambing yang suka “ngunyah permen karet” ini adalah proses memamah biak yang penting banget buat kelangsungan hidup mereka.
Sistem pencernaan mereka yang rumit dengan empat lambung dan proses mengunyah dua kali ini adalah cara mereka buat mencerna makanan berserat kasar dengan efisien dan mendapatkan nutrisi yang maksimal.
Jadi, lain kali kalau kamu lihat sapi atau kambing lagi memamah biak, jangan heran ya! Itu adalah cara unik mereka buat bertahan hidup dan mendapatkan energi dari alam.