Mengapa Solidaritas Sosial Itu Penting

Gubuku.id – Solidaritas sosial adalah rasa kebersamaan, saling peduli, dan tolong-menolong antaranggota masyarakat. Menurut Émile Durkheim, seorang sosiolog terkenal, solidaritas sosial adalah perekat yang menjaga kohesi sosial, atau rasa keterikatan di antara individu dalam masyarakat (sumber: Durkheim, “The Division of Labor in Society”, 1893).

Dalam kehidupan sehari-hari, solidaritas bisa dilihat dari hal-hal sederhana—seperti membantu tetangga yang sedang kesulitan, ikut gotong royong membersihkan lingkungan, atau saling mendukung dalam masa sulit. Tanpa solidaritas, hubungan antarindividu akan renggang, dan masyarakat bisa kehilangan rasa kemanusiaannya.

Mengapa Solidaritas Sosial Itu Penting

Solidaritas sosial memiliki peran besar dalam membangun kehidupan yang harmonis dan berkeadilan. Berikut beberapa alasan utama mengapa solidaritas sosial sangat penting:

1. Menciptakan Kehidupan yang Harmonis

Solidaritas sosial membantu menciptakan kehidupan yang damai dan harmonis. Ketika masyarakat memiliki rasa empati dan saling membantu, maka potensi konflik akan berkurang.
Misalnya, dalam masyarakat desa di Indonesia, budaya gotong royong masih kuat. Warga saling membantu saat ada hajatan, membangun rumah, atau membersihkan lingkungan. Menurut Kementerian Sosial RI, gotong royong adalah wujud nyata solidaritas sosial yang menjadi karakter bangsa Indonesia (sumber: kemensos.go.id).

Dengan menjaga semangat ini, masyarakat dapat hidup lebih rukun dan memiliki rasa memiliki satu sama lain.

2. Menguatkan Ikatan Sosial di Tengah Perbedaan

Di era modern yang penuh dengan keberagaman suku, agama, dan budaya, solidaritas menjadi jembatan penghubung antarperbedaan.
Solidaritas sosial mengajarkan bahwa perbedaan bukan alasan untuk berpecah, melainkan kesempatan untuk saling belajar dan memperkaya diri.

Menurut penelitian dari Journal of Social Issues (2020), masyarakat yang memiliki tingkat solidaritas tinggi lebih mampu menekan diskriminasi dan konflik sosial. Ini karena mereka memandang perbedaan sebagai hal wajar yang justru memperkuat kebersamaan.

3. Membantu Mengatasi Krisis dan Bencana

Solidaritas sosial sering terlihat paling kuat ketika bencana terjadi. Misalnya, saat pandemi COVID-19 melanda dunia, banyak komunitas di Indonesia yang saling bahu-membahu memberikan bantuan sembako, masker, dan donasi bagi yang membutuhkan.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bahwa gerakan sosial masyarakat berperan besar dalam membantu pemerintah mengatasi dampak pandemi (sumber: bnpb.go.id).

Hal ini membuktikan bahwa solidaritas sosial bukan hanya konsep moral, tetapi juga kekuatan nyata dalam mengatasi kesulitan bersama.

4. Menumbuhkan Kepedulian dan Empati

Solidaritas sosial membantu kita lebih peka terhadap penderitaan orang lain. Dengan adanya empati, seseorang terdorong untuk menolong tanpa pamrih.
Misalnya, gerakan donasi online dan komunitas sosial yang kini marak di berbagai platform digital menunjukkan bahwa kepedulian bisa menjangkau siapa saja.

Baca Juga :  Bagaimana Komunikasi yang Baik Membentuk Kehidupan Sosial

Menurut data dari World Giving Index 2023, Indonesia menempati peringkat pertama sebagai negara paling dermawan di dunia. Ini menandakan bahwa solidaritas sosial masih menjadi nilai utama dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

5. Meningkatkan Kesejahteraan Bersama

Solidaritas sosial juga berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Ketika individu saling membantu, beban hidup menjadi lebih ringan.
Misalnya, program koperasi di Indonesia didirikan atas dasar prinsip solidaritas ekonomi—di mana anggota bekerja sama untuk saling menyejahterakan (sumber: kemenkopukm.go.id).

Melalui solidaritas, masyarakat dapat membangun sistem ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan tanpa bergantung sepenuhnya pada pihak luar.

Bentuk-Bentuk Solidaritas Sosial di Kehidupan Sehari-hari

Solidaritas sosial dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, baik yang sederhana maupun kompleks. Beberapa contohnya:

  1. Gotong Royong – Tradisi khas Indonesia di mana warga saling membantu tanpa pamrih.

  2. Donasi Sosial – Mengumpulkan bantuan untuk korban bencana, fakir miskin, atau anak yatim.

  3. Relawan Komunitas – Bergabung dalam kegiatan sosial seperti pengajaran gratis, bersih lingkungan, atau kampanye kesehatan.

  4. Toleransi Antaragama dan Budaya – Menghormati perbedaan keyakinan dan adat istiadat orang lain.

  5. Dukungan Moral dan Emosional – Memberikan semangat kepada teman atau keluarga yang sedang menghadapi kesulitan.

Semua tindakan kecil ini bila dilakukan secara konsisten dapat menciptakan masyarakat yang lebih kuat dan peduli.

Dampak Jika Solidaritas Sosial Melemah

Sebaliknya, jika solidaritas sosial hilang, masyarakat akan mudah terpecah dan kehilangan arah moral.
Beberapa dampak negatifnya antara lain:

  1. Meningkatnya individualisme, di mana orang hanya peduli pada diri sendiri.

  2. Munculnya kesenjangan sosial, karena tidak ada rasa tanggung jawab terhadap sesama.

  3. Konflik sosial yang mudah meledak, akibat kurangnya empati dan komunikasi.

  4. Menurunnya kepercayaan antarwarga, sehingga kerja sama sulit terjalin.

Menurut penelitian dari UNESCO Social Cohesion Report (2022), negara-negara dengan tingkat solidaritas rendah cenderung mengalami instabilitas sosial yang tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang lambat.

Cara Menumbuhkan Solidaritas Sosial di Era Modern

Di tengah dunia yang semakin individualistis, menumbuhkan solidaritas sosial membutuhkan kesadaran dan aksi nyata. Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan:

  1. Mulai dari Diri Sendiri – Tumbuhkan rasa empati dan kebiasaan menolong orang di sekitar.

  2. Aktif di Komunitas Lokal – Ikut kegiatan sosial, karang taruna, atau kelompok relawan.

  3. Gunakan Media Sosial untuk Hal Positif – Sebarkan pesan-pesan kebaikan dan solidaritas.

  4. Dukung Kegiatan Sosial Digital – Berpartisipasi dalam penggalangan dana online atau kampanye sosial.

  5. Ajarkan Nilai Solidaritas Sejak Dini – Orang tua dan sekolah berperan penting dalam menanamkan nilai gotong royong dan toleransi kepada anak-anak.

Dengan langkah-langkah kecil namun konsisten, semangat solidaritas dapat terus tumbuh di masyarakat modern yang serba cepat ini.

Solidaritas sosial bukan hanya tentang kebersamaan, tetapi juga tentang kemanusiaan. Ia menjadi jembatan yang menghubungkan setiap individu agar dapat hidup dalam harmoni dan saling mendukung.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *