Daftar Isi
- 1 1. Buat Daftar Stok Secara Tertulis (Minimal Pakai Buku atau Excel)
- 2 2. Terapkan Metode FIFO (First In, First Out)
- 3 3. Kelompokkan Stok Berdasarkan Kategori
- 4 4. Tentukan Batas Minimal dan Maksimal Stok
- 5 5. Fokus Jual Produk yang Paling Cepat Laku (Fast Moving)
- 6 6. Terapkan Strategi Diskon untuk Menghabiskan Stok Lama
- 7 7. Gunakan Sistem Pengingat (Reminder) untuk Stok Masuk dan Keluar
- 8 8. Lakukan Evaluasi Stok Setiap Minggu atau Bulan
- 9 Stok Rapi = Bisnis Sehat
Gubuku – Banyak pelaku usaha mengalami masalah yang sama: barang menumpuk di gudang, tidak laku, bahkan rusak sebelum sempat dijual. Akhirnya modal jadi terjebak, ruang sempit, dan bisnis terlihat tidak sehat.
Padahal sebenarnya, stok yang baik bukan yang banyak, tapi yang cepat berputar.
Jangan sampai kamu merasa “stok aman” padahal sebenarnya stokmu tidur alias tidak menghasilkan apa-apa.
Berikut ini cara mengatur stok barang agar tidak menumpuk, bahkan untuk usaha kecil dan tanpa sistem rumit.
1. Buat Daftar Stok Secara Tertulis (Minimal Pakai Buku atau Excel)
Langkah pertama yang wajib dilakukan adalah mencatat semua stok yang kamu miliki.
Kamu bisa gunakan:
Media | Kelebihan | Cocok untuk |
---|---|---|
Buku tulis / catatan manual | Paling sederhana | UMKM rumahan |
Excel / Google Sheet | Mudah dihitung otomatis | Toko online |
Aplikasi stok (Stockin, Majoo, Kasir Pintar) | Lebih lengkap | Toko besar |
Format sederhana yang bisa kamu gunakan:
Nama Barang | Stok Masuk | Stok Keluar | Sisa | Keterangan |
---|
Tanpa pencatatan, kamu tidak akan pernah tahu produk mana yang laku dan mana yang mati.
2. Terapkan Metode FIFO (First In, First Out)
FIFO artinya barang yang masuk lebih dulu, harus keluar lebih dulu.
Contohnya:
-
Kalau kamu jual makanan ringan, jangan letakkan stok baru di depan, karena yang lama bisa rusak duluan.
-
Susun stok berdasarkan tanggal masuk, agar kamu tahu mana yang harus dijual dulu.
Metode sederhana ini bisa menghindari barang kadaluarsa atau rusak akibat terlalu lama disimpan.
3. Kelompokkan Stok Berdasarkan Kategori
Agar lebih mudah dikelola, pisahkan stok berdasarkan kategori, misalnya:
-
Berdasarkan warna / ukuran (untuk fashion)
-
Berdasarkan varian rasa (untuk makanan)
-
Berdasarkan fast moving vs slow moving (barang laris vs jarang laku)
Dengan pengelompokan seperti ini, kamu akan tahu mana barang yang harus dipromosikan lebih gencar.
4. Tentukan Batas Minimal dan Maksimal Stok
Jangan asal belanja banyak-banyak ke supplier hanya karena takut kehabisan.
Gunakan sistem Reorder Point, yaitu stok minimal sebelum kamu beli lagi.
Contoh:
-
Kamu jual keripik dan rata-rata terjual 50 bungkus per minggu.
-
Agar aman, kamu punya stok 70 bungkus.
-
Jadi kalau stok turun ke 20 bungkus, kamu baru boleh beli lagi.
Dengan cara ini, kamu tidak akan beli berlebihan yang akhirnya menumpuk.
5. Fokus Jual Produk yang Paling Cepat Laku (Fast Moving)
Tidak semua produk harus kamu stok banyak. Perhatikan barang mana yang paling laris dalam 1-3 bulan terakhir.
Cara mudah mengeceknya:
Nama Barang | Penjualan Bulan Ini | Status |
---|---|---|
Hijab polos | 120 pcs | Fast moving ✅ |
Hijab motif | 30 pcs | Slow moving ⚠️ |
Hijab premium | 5 pcs | Dead stock ❌ |
Solusinya:
✅ Tingkatkan stok fast moving
⚠️ Diskon atau bundling slow moving
❌ Stop beli lagi dead stock
6. Terapkan Strategi Diskon untuk Menghabiskan Stok Lama
Kalau stok sudah kadung menumpuk, jangan biarkan terlalu lama. Kamu bisa lakukan:
Strategi | Contoh |
---|---|
Diskon khusus | “Beli 2 gratis 1 untuk varian lama” |
Bundling | “Hijab lama + bros hanya 50 ribu” |
Flash sale | “Cuci gudang hanya hari ini” |
Bonus pembelian | “Gratis 1 produk slow moving untuk tiap pembelian 100 ribu” |
Tujuannya bukan untuk dapat untung besar, tapi agar modal bisa kembali dan berputar.
7. Gunakan Sistem Pengingat (Reminder) untuk Stok Masuk dan Keluar
Kalau kamu sering lupa stok mana yang harus habis duluan, kamu bisa gunakan:
✅ Label warna merah untuk stok lama
✅ Tulis tanggal masuk di kemasan
✅ Gunakan alarm atau reminder HP
Simpel tapi sangat membantu agar stok tidak bertumpuk.
8. Lakukan Evaluasi Stok Setiap Minggu atau Bulan
Jadikan kebiasaan untuk cek stok secara rutin.
Tanyakan pada diri sendiri:
-
Barang apa yang paling laku?
-
Barang apa yang tidak bergerak?
-
Apakah perlu tambah stok atau kurangi?
Tanpa evaluasi, stok mudah sekali salah arah.
Stok Rapi = Bisnis Sehat
Mengatur stok bukan hanya soal gudang rapi, tapi mengatur uang agar tetap berputar.
Berikut ringkasan cara mengatur stok barang agar tidak menumpuk:
✅ Catat semua stok secara tertulis
✅ Terapkan metode FIFO
✅ Kelompokkan stok per kategori
✅ Tentukan stok minimal & maksimal
✅ Fokus ke produk fast moving
✅ Habiskan stok lama dengan diskon
✅ Gunakan pengingat stok
✅ Evaluasi rutin
Intership SMKN 1 Bungo |Mukmainna