Cara Menghitung HPP Produk dengan Benar

{"aigc_info":{"aigc_label_type":0,"source_info":"dreamina"},"data":{"os":"web","product":"dreamina","exportType":"generation","pictureId":"0"},"trace_info":{"originItemId":"7562392278040448309"}}

Gubuku – Banyak pelaku UMKM bingung kenapa jualan laris tapi uangnya terasa habis begitu saja. Salah satu penyebab utamanya adalah tidak tahu berapa HPP (Harga Pokok Penjualan) dari produk yang dijual.

HPP adalah total biaya yang kamu keluarkan untuk menghasilkan satu produk. Kalau kamu tidak tahu HPP, kamu bisa salah menentukan harga jual, bahkan bisa tidak sadar kalau kamu jual rugi!

Dalam artikel ini, kita akan bahas cara menghitung HPP produk dengan sangat mudah, bahkan untuk orang yang tidak suka matematika sekalipun.

Apa Itu HPP (Harga Pokok Penjualan)?

Secara sederhana:

HPP = Total biaya untuk membuat produk sampai siap dijual.

Biaya tersebut bisa berupa:

  1. Biaya bahan baku utama (misalnya tepung, kain, kayu, dll.)

  2. Biaya bahan pendukung (kemasan, label, gas, listrik, dll.)

  3. Biaya tenaga kerja (kalau kamu bayar karyawan atau jasa orang lain)

  4. Biaya overhead / tambahan (transport, sewa tempat, dll.)

Setelah tahu totalnya, baru kamu bisa tentukan harga jual dengan benar dan untung.

Rumus Sederhana Menghitung HPP

Secara umum:

HPP = Total Biaya Produksi / Jumlah Produk yang Dihasilkan

Kalau kamu produksi 50 bungkus keripik dengan biaya Rp500.000,
maka:

HPP per bungkus = 500.000 / 50 = Rp10.000

Jadi harga pokok per produk adalah Rp10.000. Kalau kamu jual Rp12.000, untungnya cuma Rp2.000.

Contoh Perhitungan HPP Produk Makanan (Keripik Pisang)

Misalnya kamu membuat 100 bungkus keripik pisang kecil (50 gram).

Komponen Biaya Jumlah
Pisang 10 kg @Rp10.000 Rp100.000
Minyak goreng 5 liter @Rp20.000 Rp100.000
Gas elpiji Rp25.000
Plastik kemasan 100 pcs @Rp300 Rp30.000
Label stiker Rp50.000
Tenaga kerja (bantu goreng 1 hari) Rp75.000
Total Biaya Produksi Rp380.000

Karena menghasilkan 100 bungkus, maka:

HPP per bungkus = 380.000 / 100 = Rp3.800

Kalau kamu mau untung 50%, maka:

Harga jual = HPP + (HPP × 50%)
= 3.800 + 1.900 = Rp5.700 → bisa bulatkan jadi Rp6.000

Contoh Perhitungan HPP Produk Fashion (Hijab)

Kamu menjahit sendiri 20 pcs hijab.

HPP per hijab = 810.000 / 20 = Rp40.500

Kalau ingin untung 100% (mark up x2):

Harga jual = Rp40.500 × 2 = Rp81.000 → Bisa jadi Rp79.000 atau Rp85.000

Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Menghitung HPP

Banyak penjual pemula hanya menghitung bahan baku utama saja, padahal ada banyak biaya yang diam-diam mengurangi keuntungan.

Kesalahan umum:

❌ Tidak memasukkan biaya gas / listrik
❌ Lupa menghitung biaya transport
❌ Tidak menghitung tenaga kerja sendiri (padahal itu juga biaya waktu)
❌ Tidak memasukkan biaya kemasan

Ingat! Semua biaya yang kamu keluarkan untuk membuat produk harus masuk ke HPP.

Cara Menentukan Harga Jual Setelah Menghitung HPP

Ada beberapa metode sederhana untuk menentukan harga jual:

Metode Rumus Cocok Untuk
Mark Up (%) Harga Jual = HPP + (HPP × Persentase Laba) UMKM umum
Mark Up X2 / X3 Harga Jual = HPP × 2 atau 3 Fashion / Aksesoris
Harga Pasar Lihat harga pesaing, sesuaikan Produk yang banyak kompetitor

Tips Agar Harga Tetap Kompetitif Tapi Tetap Untung

Naikkan nilai produk, bukan sekadar harga → Misal tambah bonus, packaging menarik
Gunakan kemasan hemat tapi tetap profesional
Beli bahan grosir agar HPP lebih murah
Gunakan sistem bunda-bundaan (diskon beli banyak)

 Menghitung HPP Itu Wajib bagi Semua Pelaku Usaha

Kalau kamu ingin:

✔ Tahu apakah bisnismu benar-benar untung
✔ Bisa menentukan harga dengan percaya diri
✔ Tidak takut ditawar pembeli
✔ Bisnis bertahan lama

Maka wajib menghitung HPP sejak sekarang.

Cara menghitungnya sederhana:

HPP = Total biaya produksi ÷ jumlah produk

Setelah itu, kamu tinggal tambahkan laba sesuai target.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *