Daftar Isi
- 1 1. Pastikan Produk Sudah Memenuhi Syarat Legalitas
- 2 2. Buat Kemasan yang Menarik dan Standar Minimarket
- 3 3. Siapkan Barcode (EAN / UPC)
- 4 4. Tentukan Harga Grosir dan Margin untuk Minimarket
- 5 5. Buat Proposal atau Company Profile Produk
- 6 6. Ajukan ke Minimarket Sesuai Skala
- 7 Cara Daftar Produk ke Indomaret
- 8 7. Mulai dari Konsinyasi kalau Belum Siap Kontrak Besar
- 9 8. Rutin Cek Stok dan Bangun Hubungan dengan Pihak Minimarket
- 10 9. Gunakan Media Sosial untuk Menarik Pembeli ke Minimarket
- 11 10. Tingkatkan Produksi dan Manajemen Setelah Masuk Minimarket
- 12 Masuk Minimarket Itu Bisa, Asal Serius dan Konsisten
Gubuku – Banyak pelaku UMKM bermimpi produknya bisa masuk Indomaret, Alfamart, Alfamidi, atau jaringan minimarket lainnya. Kenapa?
Karena ketika produk sudah masuk minimarket, otomatis:
✅ Brand jadi lebih dipercaya
✅ Penjualan meningkat karena banyak titik distribusi
✅ Produk bisa dilihat oleh ribuan orang setiap hari
Tapi banyak yang bingung, bagaimana caranya? Apakah susah? Berapa biayanya? Apa harus punya pabrik besar dulu?
Jawabannya: Tidak harus besar, tapi harus siap secara dokumen, kemasan, dan sistem.
Berikut panduan lengkap dan cara membuat produk UMKM masuk ke minimarket dengan langkah yang jelas dan mudah diikuti.
Minimarket besar hanya mau menjual produk yang aman dan legal. Maka kamu perlu memiliki beberapa dokumen berikut:
Jenis Produk | Dokumen yang Dibutuhkan |
---|---|
Makanan / Minuman Kemasan | PIRT / BPOM + Sertifikat Halal |
Produk Non Makanan (kosmetik, sabun, dll) | BPOM / Izin Edar |
UKM / Usaha Mikro | NIB (Nomor Induk Berusaha) |
Kalau kamu belum punya BPOM, bisa mulai dari PIRT dulu. Beberapa minimarket lokal masih menerima produk PIRT untuk tahap awal.
2. Buat Kemasan yang Menarik dan Standar Minimarket
Minimarket tidak hanya melihat rasa atau kualitas produk, tapi juga penampilan.
Syarat kemasan untuk masuk retail:
✅ Ada nama produk, komposisi, berat bersih, tanggal kadaluarsa, izin edar, barcode, dan kontak produsen
✅ Kemasan rapi, tidak mudah rusak, dan aman dalam penyimpanan lama
✅ Gunakan design profesional — kalau tidak bisa desain sendiri, bisa gunakan Canva atau jasa desain online murah
3. Siapkan Barcode (EAN / UPC)
Minimarket menggunakan barcode untuk scanning saat pembayaran. Jadi produk kamu wajib punya barcode.
Cara membuat barcode:
-
Daftar ke GS1 Indonesia (resmi dan diakui semua retail)
-
Atau gunakan jasa cetak barcode UMKM di marketplace (lebih murah, tapi belum resmi untuk semua retail besar)
Kalau ingin masuk jaringan besar seperti Indomaret / Alfamart, lebih disarankan memakai barcode resmi dari GS1.
4. Tentukan Harga Grosir dan Margin untuk Minimarket
Minimarket harus mendapatkan keuntungan dari produkmu.
Umumnya, minimarket meminta margin 15%–30% dari harga jual.
Contoh:
-
Harga modal produk kamu: Rp 5.000
-
Kamu jual ke minimarket Rp 7.000
-
Minimarket jual ke konsumen Rp 9.000
Jadi pastikan harga produkmu masih masuk akal walaupun dipotong margin.
5. Buat Proposal atau Company Profile Produk
Minimarket tidak akan menerima produk hanya dari kirim chat. Mereka butuh proposal resmi.
Isi proposal sederhana:
✅ Profil UMKM kamu
✅ Foto produk
✅ Keunggulan produk
✅ Legalitas produk
✅ Harga jual dan penawaran kerja sama
Kamu bisa buat dalam bentuk PDF 1–2 halaman, lalu kirim ke Buying Team atau Bagian Pengadaan Minimarket.
6. Ajukan ke Minimarket Sesuai Skala
Ada 3 cara produk bisa masuk minimarket:
Jenis Minimarket | Contoh | Cara Pengajuan |
---|---|---|
Minimarket Lokal | Toko kelontong modern | Datangi langsung & ajak kerja sama konsinyasi |
Minimarket Waralaba Kecil | Alfamidi, OMI, Mitra10 | Hubungi cabang atau supervisor wilayah |
Minimarket Nasional (Pusat) | Indomaret, Alfamart | Kirim proposal ke kantor pusat |
Cara Daftar Produk ke Indomaret
-
Siapkan proposal + sampel produk
-
Kirim ke Kantor Buying Center Indomaret (bisa lewat email atau kunjungan langsung)
-
Tunggu proses review (biasanya 1–3 bulan)
-
Jika diterima, akan ada kontrak kerja sama dan sistem distribusi
7. Mulai dari Konsinyasi kalau Belum Siap Kontrak Besar
Kalau produk kamu belum bisa langsung masuk pusat, kamu bisa mulai dari konsinyasi (titip jual) di minimarket lokal atau cabang kecil.
Cara ini bagus untuk melihat respon pasar tanpa modal besar.
8. Rutin Cek Stok dan Bangun Hubungan dengan Pihak Minimarket
Jangan hanya titip, lalu ditinggal. Kamu perlu:
✅ Cek stok secara rutin
✅ Tanya produk laku atau tidak
✅ Berikan promo kecil seperti buy 2 get 1 untuk menarik pembeli
Kalau produk kamu laris di satu cabang, lebih mudah untuk masuk ke cabang lain.
9. Gunakan Media Sosial untuk Menarik Pembeli ke Minimarket
Jangan hanya bangga “produk saya sudah ada di Indomaret”, tapi ajak pembeli datang ke sana.
Contoh posting di Instagram:
🎉 Sekarang produk Keripik Pedas X sudah tersedia di Indomaret Jalan Ahmad Yani!
Yuk cobain langsung tanpa ongkir! Stok terbatas ya~
10. Tingkatkan Produksi dan Manajemen Setelah Masuk Minimarket
Kalau produk kamu mulai diterima retail besar, pastikan kamu siap dalam hal produksi dan pengiriman.
Karena kalau kamu tidak bisa memenuhi permintaan, minimarket bisa saja berhenti menjual produkmu.
Masuk Minimarket Itu Bisa, Asal Serius dan Konsisten
Banyak pelaku UMKM yang gagal masuk minimarket bukan karena produknya jelek, tapi karena tidak tahu alurnya dan menyerah duluan.
Berikut ringkasan cara produk UMKM masuk minimarket:
✅ Urus legalitas (PIRT/BPOM + Halal)
✅ Buat kemasan standar retail
✅ Siapkan barcode dan proposal
✅ Ajukan ke minimarket sesuai skala
✅ Mulai dari konsinyasi jika perlu
✅ Jaga komunikasi dan follow-up
Intership SMKN 1 Bungo |Mukmainna