Sapta Dasa – Sama kayak makhluk hidup lainnya, domba juga punya siklus pertumbuhan dari bayi sampai dewasa. Kalau kamu lagi tertarik sama dunia ternak domba, atau sekadar pengen nambah ilmu, penting banget nih buat tahu gimana sih perkembangan domba dari waktu ke waktu.
Ternyata, prosesnya nggak langsung gede gitu aja, ada tahapannya dan dipengaruhi banyak faktor lho! Yuk, kita bahas tuntas biar kamu makin paham.
Awal-Awal Kehidupan Domba: Lambat Tapi Pasti
Kalau kita perhatiin, anak domba yang baru lahir (biasa disebut cempe) itu kayak bayi hewan lain pada umumnya: geraknya masih lambat dan butuh banyak perhatian.
Proses pertumbuhan mereka di awal-awal kehidupannya emang nggak secepat nanti pas udah agak gedean. Ibaratnya kayak kita kecil dulu, kan nggak langsung lari-larian kan? Nah, pertumbuhan domba ini bakal makin pesat pas mereka udah berumur sekitar 3 sampai 4 bulan.
Tapi, jangan kaget ya, nanti pas udah mau dewasa, pertumbuhannya bakal melambat lagi. Ini emang siklus alami yang dialami sama kebanyakan hewan.
Apa Saja Sih yang Bikin Domba Bisa Tumbuh?
Pertumbuhan domba ini nggak cuma soal waktu aja lho, ada beberapa faktor penting yang ikut campur:
- Faktor Genetik (Keturunan): Ini kayak “blueprint” tubuhnya domba. Gen dari induk dan pejantannya bakal nentuin seberapa besar potensi pertumbuhan dan ukuran tubuh maksimal yang bisa dicapai domba itu. Jadi, kalau dombanya dari bibit unggul, ya kemungkinan gedenya juga bakal lebih maksimal.
- Iklim Lingkungan: Cuaca dan kondisi lingkungan tempat domba dipelihara juga ngaruh banget. Misalnya, suhu yang terlalu ekstrem, kelembapan yang tinggi, atau kualitas udara yang buruk bisa menghambat pertumbuhan domba. Di Indonesia yang punya iklim tropis, peternak perlu pinter-pinter ngatur lingkungan kandang biar domba tetap nyaman dan bisa tumbuh optimal.
- Penanganan ke Domba Itu Sendiri: Nah, ini nih yang paling penting dan bisa kita kontrol sebagai peternak. Cara kita kasih makan dan gimana kita mencegah penyakit itu bakal nentuin banget seberapa cepat dan sehat domba kita bisa tumbuh sampai dewasa. Kalau pakannya berkualitas dan dombanya sehat, ya pasti pertumbuhannya juga bakal lebih bagus.
Perkembangan Domba dari Dalam Kandungan Sampai Lahir
Proses pertumbuhan domba itu udah dimulai bahkan sebelum mereka lahir lho! Di dalam kandungan induknya, pertumbuhan setiap bagian tubuh domba itu nggak barengan.
Ada bagian yang tumbuh lebih cepat di awal, ada juga yang belakangan. Contohnya, kepala dan kaki domba itu cenderung tumbuh lebih dulu daripada bagian tubuh lainnya kayak punggung dan paha.
Makanya, pas domba lahir, kepalanya kelihatan agak gedean dan kakinya panjang, sementara badannya masih kecil. Tapi tenang aja, nanti seiring waktu, proporsi tubuhnya bakal jadi lebih serasi kok.
Pembentukan Karkas: Dari Tulang, Daging, Sampai Lemak
Bagian tubuh domba yang nantinya jadi karkas (bagian tubuh setelah dikuliti, dikeluarkan jeroannya, dan dipotong kepalanya) itu terdiri dari tiga jaringan utama:
- Tulang: Ini yang jadi kerangka tubuhnya domba. Jaringan tulang ini tumbuh paling awal di antara ketiga jaringan lainnya.
- Urat (Daging): Setelah tulang terbentuk, baru deh disusul sama pertumbuhan urat atau daging yang menyelubungi kerangka.
- Lemak (Fat): Nah, kalau jaringan lemak ini tumbuhnya paling akhir, tapi justru pertumbuhannya paling cepat pas domba udah mau dewasa.
Makanya nih, kalau domba yang masih muda banget, persentase tulangnya bakal lebih tinggi, sementara daging dan lemaknya masih sedikit. Tapi, sekarang kan banyak konsumen yang lebih suka daging domba muda karena teksturnya lebih empuk dan nggak terlalu berlemak.
Nah, buat memenuhi permintaan ini, peternak harus pintar-pintar kasih ransum (campuran pakan) yang tepat buat dombanya, terutama yang berumur sekitar 3-4 bulan. Dengan ransum yang pas, karkas domba bisa mencapai proporsi yang maksimal sesuai dengan keinginan pasar.
Domba potong yang masih muda banget biasanya kandungan lemaknya masih rendah. Sebaliknya, kalau domba potongnya udah tua, biasanya lemaknya malah berlebihan dan numpuk di sekitar alat pencernaan sama bagian pinggang.
Sebagian lemak juga bisa nyelimutin permukaan daging di bawah kulit, bikin dombanya kelihatan gemuk dan bentuk tubuhnya membulat. Kondisi kayak gini seringkali bikin orang mikir kalau domba itu udah siap dipotong.
Cara Mengukur Pertumbuhan Domba: Nggak Cuma Soal Berat Badan!
Pertumbuhan tubuh domba secara keseluruhan itu bisa diukur nggak cuma dari pertambahan berat badan aja lho, tapi juga dari ukuran badannya. Beberapa kriteria yang biasanya dipakai buat ngukur besarnya badan domba antara lain lebar kemudi (bagian atas punggung dekat leher), lebar dada, dan kedalaman paha.
Kenalan Sama “Gelombang Pertumbuhan”: Ada Domba yang Cepet Gede, Ada yang Santai
Dalam dunia peternakan domba, ada istilah “domba matang awal” dan “domba lambat matang”. Ini ngacu ke kecepatan pertumbuhan mereka:
- Domba Matang Awal: Kelompok domba ini punya laju pertumbuhan yang super cepat dan nggak butuh waktu pemeliharaan yang lama. Makanya, jenis domba ini cocok banget buat produksi daging sebagai ternak potong, karena bisa cepet digemukkan dan dijual. Beberapa contoh domba yang termasuk kelompok ini adalah Southdown dan Ryeland.
- Domba Lambat Matang: Kebalikannya nih, kelompok domba ini pertumbuhannya agak lambat, jadi butuh waktu yang lebih lama buat mencapai ukuran dewasa. Domba jenis ini kurang cocok buat penggemukan intensif karena butuh waktu dan pakan yang lebih banyak, yang artinya biaya pemeliharaannya juga bisa lebih tinggi. Beberapa contoh domba yang termasuk kelompok ini adalah Lincoln, Leicester, dan bahkan domba asli Indonesia.
Buat Kamu yang Mau Ternak Domba:
Nah, buat kamu yang punya rencana atau lagi beternak domba, penting banget buat memahami tahapan pertumbuhan ini. Dengan tahu kapan domba tumbuh paling cepat dan faktor-faktor apa aja yang mempengaruhinya, kamu bisa ngatur strategi pemeliharaan yang lebih efektif.
Misalnya, kamu bisa fokus kasih pakan berkualitas tinggi pas domba lagi di masa pertumbuhan tercepat (3-4 bulan) biar hasilnya maksimal. Selain itu, pemilihan jenis domba juga penting disesuaikan sama tujuan peternakan kamu. Kalau pengen produksi daging dalam waktu singkat, ya pilih aja jenis domba yang matang awal.
Jadi, itulah dia gambaran lengkap tentang masa-masa pertumbuhan domba. Dari cempe kecil yang baru lahir sampai jadi domba dewasa yang siap panen, semuanya ada tahapannya. Dengan memahami siklus pertumbuhan ini, kamu sebagai peternak bisa lebih bijak dalam mengelola peternakanmu dan mencapai hasil yang optimal. Semoga artikel ini bermanfaat ya!
—
Referensi : Buku Peternakan (Beli Disini)
Leave a Reply