Daftar Isi
- 1 1. Apa Itu Viral Marketing dan Kenapa Penting untuk UMKM
- 2 2. Temukan “Uniknya” Produk Kamu
- 3 3. Buat Cerita Menarik di Balik Produk
- 4 4. Gunakan Media Sosial dengan Cerdas
- 5 5. Manfaatkan Tren atau Momen Viral
- 6 6. Kolaborasi dengan Mikro Influencer
- 7 7. Gunakan Testimoni Pelanggan Sebagai Konten Viral
- 8 8. Adakan Giveaway atau Challenge Sederhana
- 9 9. Bangun Komunitas Pelanggan
- 10 10. Gunakan Copywriting yang Mengundang Emosi
- 11 11. Gunakan Konten Video, Bukan Hanya Foto
- 12 12. Analisis dan Ulangi yang Berhasil
- 13 Viral Marketing Itu Tentang Cerita, Bukan Sekadar Iklan
Gubuku – Di era digital sekarang, semua hal bisa viral hanya dalam hitungan jam.
Mulai dari video lucu, ide kreatif, sampai produk unik dari usaha kecil.
Bagi pelaku UMKM, viral marketing bisa jadi cara cepat untuk dikenal banyak orang tanpa perlu biaya iklan besar.
Tapi tentu saja, membuat sesuatu jadi viral bukan soal keberuntungan semata.
Ada strategi dan pola yang bisa kamu pelajari agar produkmu punya peluang besar untuk viral — dan artikel ini akan membahas langkah-langkahnya dengan bahasa paling sederhana.
1. Apa Itu Viral Marketing dan Kenapa Penting untuk UMKM
Viral marketing adalah strategi promosi yang membuat orang secara sukarela menyebarkan informasi tentang produkmu.
Misalnya lewat media sosial, WhatsApp, TikTok, atau Instagram.
Bayangkan begini:
Satu orang beli produkmu, posting ke story, teman-temannya penasaran, ikut beli, lalu mereka juga bagikan.
Akhirnya dalam beberapa hari, produkmu dikenal banyak orang tanpa bayar iklan besar.
Untuk UMKM, ini penting karena:
-
Biaya promosi bisa ditekan
-
Brand cepat dikenal
-
Peluang penjualan meningkat drastis
-
Ada efek kepercayaan karena disebarkan oleh orang biasa (bukan iklan)
Jadi, viral marketing bukan cuma untuk brand besar — UMKM pun bisa melakukannya asal tahu caranya.
2. Temukan “Uniknya” Produk Kamu
Produk yang mudah viral biasanya punya sesuatu yang unik — bisa dari bentuk, nama, rasa, tampilan, atau bahkan cerita di baliknya.
Contohnya:
-
Es krim warna hitam arang aktif
-
Warung kopi dengan nama lucu seperti “Ngopi Dulu Lah”
-
Sambal rumahan yang dikirim langsung dari dapur ibu-ibu desa
Kamu bisa mulai dengan pertanyaan ini:
“Apa hal kecil dari produkku yang bisa bikin orang bilang: Wah, ini menarik banget!”
Tipsnya:
-
Jangan takut tampil beda
-
Tambahkan sentuhan lokal (nama daerah, budaya, atau logat)
-
Buat kemasan menarik dan mudah difoto
Ingat, keunikan adalah bahan bakar utama agar produkmu viral.
3. Buat Cerita Menarik di Balik Produk
Orang suka cerita yang menyentuh hati atau menginspirasi.
Cerita yang jujur dan dekat dengan kehidupan sehari-hari sering kali lebih menarik daripada iklan formal.
Contoh:
-
“Awalnya cuma jualan dari rumah karena pandemi, sekarang bisa kirim ke seluruh Indonesia.”
-
“Resep ini warisan ibu saya yang dulu jualan di pasar.”
Ceritakan perjalanan usahamu di media sosial — lengkap dengan foto, tantangan, dan rasa syukurmu.
Konten semacam ini sering dibagikan ulang (repost) oleh banyak orang karena terasa nyata dan memotivasi.
Cerita membuat pelanggan merasa ikut “terlibat” dalam perjalanan bisnismu.
4. Gunakan Media Sosial dengan Cerdas
Media sosial adalah senjata utama viral marketing.
Kamu tidak perlu semua platform, cukup fokus di tempat pelangganmu aktif.
Beberapa tips sederhana:
-
Instagram: Cocok untuk produk visual seperti makanan, fashion, dan kerajinan.
Gunakan foto cerah dan caption yang ringan. -
TikTok: Tempat terbaik untuk viral cepat.
Buat video singkat, lucu, atau inspiratif tentang proses pembuatan produk. -
Facebook & WhatsApp: Masih efektif untuk promosi di komunitas lokal dan grup jualan.
Contoh ide konten:
-
“Behind the scene” saat membuat produk
-
Review pelanggan jujur
-
Tantangan lucu (challenge)
-
Video tutorial atau tips penggunaan produk
Gunakan tagar (hashtag) yang relevan, misalnya:
#UMKMIndonesia #ProdukLokal #ViralBisnis #DukungUMKM
5. Manfaatkan Tren atau Momen Viral
Produk bisa cepat viral kalau kamu pintar mengikuti tren.
Misalnya:
-
Saat tren makanan pedas, kamu bisa buat sambal dengan level ekstrem
-
Saat ramai topik “hemat di akhir bulan”, kamu bisa promosi paket hemat
-
Gunakan lagu viral di TikTok untuk video produkmu
Tapi hati-hati — jangan asal ikut tren.
Pastikan tren tersebut masih nyambung dengan produkmu.
Strategi terbaik adalah memadukan tren dengan keunikan produkmu sendiri.
6. Kolaborasi dengan Mikro Influencer
Kamu tidak perlu membayar influencer besar yang mahal.
Cukup kerja sama dengan mikro influencer — orang dengan 2.000–20.000 pengikut tapi aktif dan berinteraksi tinggi.
Biasanya, mereka lebih dipercaya oleh audiens karena terlihat nyata dan dekat.
Kamu bisa tawarkan barter produk, misalnya:
“Kak, boleh saya kirim produk kami untuk di-review di story?”
Dengan cara ini, produkmu bisa dikenal ke ratusan orang baru tanpa biaya besar.
7. Gunakan Testimoni Pelanggan Sebagai Konten Viral
Testimoni jujur dari pelanggan bisa jauh lebih kuat daripada iklan.
Contoh konten sederhana:
“Awalnya cuma coba, eh ternyata enak banget! Udah order 3 kali 😍”
Posting ulang (repost) testimoni pelanggan di Instagram Story atau feed kamu.
Kamu juga bisa buat video kompilasi review pelanggan yang puas.
Orang lebih percaya pengalaman nyata dibanding promosi yang dibuat-buat.
8. Adakan Giveaway atau Challenge Sederhana
Siapa sih yang nggak suka hadiah? 😄
Giveaway bisa bikin interaksi naik dan menyebar cepat.
Contoh ide:
-
“Tag 3 teman kamu yang doyan kopi, dan menangkan 1 paket gratis!”
-
“Upload video kamu unboxing produk kami, pakai hashtag #RasaLokalBanget”
Syaratnya:
-
Mudah diikuti
-
Hadiahnya menarik (produk kamu sendiri juga boleh)
-
Peserta wajib share postingan kamu
Semakin banyak orang ikut, semakin besar peluang produkmu dilihat ribuan orang baru.
9. Bangun Komunitas Pelanggan
Pelanggan yang puas bisa jadi promotor gratis kalau kamu tahu cara menjaga hubungan dengan mereka.
Caranya sederhana:
-
Buat grup WhatsApp pelanggan loyal
-
Kirim update promo atau produk baru
-
Ajak mereka kasih ide untuk pengembangan produk
-
Beri reward atau voucher khusus pelanggan lama
Komunitas yang kuat bisa membuat produkmu tetap viral dalam jangka panjang.
10. Gunakan Copywriting yang Mengundang Emosi
Teks atau caption juga berperan besar dalam membuat konten viral.
Kata-kata yang menyentuh hati, lucu, atau bikin penasaran lebih mudah dibagikan.
Contoh:
-
“Cuma modal resep nenek, tapi rasanya bikin kangen rumah.”
-
“Mau makan enak tapi nggak mau mahal? Nih solusinya!”
-
“Beli hari ini, karena besok bisa kehabisan 😋”
Kamu bisa pakai gaya bahasa yang santai, seolah bicara langsung ke teman.
Semakin natural, semakin besar peluang dibaca dan dibagikan.
11. Gunakan Konten Video, Bukan Hanya Foto
Fakta menarik:
📊 Konten video bisa 10x lebih banyak dibagikan dibanding foto.
Untuk produk UMKM, video bisa berisi:
-
Proses pembuatan produk
-
Reaksi pelanggan saat mencobanya
-
Tutorial penggunaan
-
Perjalanan bisnis kamu dari nol
Video tidak harus mahal — cukup pakai HP, cahaya bagus, dan editing ringan.
Yang penting jujur dan menarik.
12. Analisis dan Ulangi yang Berhasil
Tidak semua konten langsung viral.
Tapi dari setiap postingan, kamu bisa belajar.
Perhatikan:
-
Konten mana yang paling banyak di-like dan dibagikan
-
Video mana yang paling ramai komentar
-
Jenis caption yang paling menarik respon
Dari situ, ulangi pola yang sama.
Konsistensi dan analisis adalah kunci agar promosi viral bisa terus berlanjut.
Viral Marketing Itu Tentang Cerita, Bukan Sekadar Iklan
Strategi viral marketing bukan berarti harus mengeluarkan biaya besar.
Yang terpenting adalah cerita yang menyentuh, konten yang relevan, dan konsistensi.
Ringkasnya:
-
Temukan keunikan produkmu
-
Ceritakan perjalanan usahamu
-
Gunakan media sosial dengan cerdas
-
Libatkan pelanggan dan influencer lokal
-
Gunakan konten video dan giveaway
Dengan langkah-langkah ini, produk UMKM kamu bisa dikenal luas dan berpeluang viral di dunia digital.
Dan yang paling penting — jangan berhenti belajar, karena tren viral selalu berubah.
Kalau produkmu punya nilai, emosi, dan cerita yang kuat — orang akan dengan senang hati membantu menyebarkannya.
Intership SMKN 1 Bungo |Mukmainna
