Seni Menyampaikan Pendapat dengan Santun

Gubuku.id – Dalam kehidupan sosial, setiap orang memiliki cara pandang dan pengalaman yang berbeda. Perbedaan ini membuat diskusi dan pertukaran pendapat menjadi hal yang wajar. Menyampaikan pendapat bukan hanya tentang mengungkapkan isi pikiran, tetapi juga bagian dari self-expression dan bentuk partisipasi dalam lingkungan sosial.

Menurut penelitian dari Harvard Business Review (2023), komunikasi yang terbuka dan penuh respek dapat meningkatkan kolaborasi hingga 47% di lingkungan kerja dan komunitas. Ini menunjukkan bahwa kemampuan menyampaikan pendapat dengan santun bukan sekadar keterampilan sosial, tetapi juga fondasi penting dalam membangun hubungan yang produktif dan harmonis.

Namun, kenyataannya banyak orang yang gagal menyampaikan pendapat karena cara yang digunakan kurang tepat — terlalu keras, emosional, atau tidak mempertimbangkan perasaan orang lain. Maka dari itu, dibutuhkan seni dalam berbicara dan kemampuan untuk menyalurkan pikiran dengan bijak.

1. Apa Itu Seni Menyampaikan Pendapat dengan Santun?

Seni menyampaikan pendapat dengan santun adalah kemampuan untuk mengungkapkan pandangan pribadi dengan cara yang sopan, empatik, dan tetap menghargai orang lain. Ini bukan hanya soal “apa” yang kita sampaikan, tetapi juga “bagaimana” cara kita menyampaikannya.

Santun di sini berarti berbicara dengan hati-hati, menggunakan kata-kata yang baik, dan menyesuaikan nada bicara agar tidak menyinggung lawan bicara. Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia (Kemendikbud, 2022), kesantunan berbahasa merupakan bagian penting dari karakter bangsa yang mencerminkan budi pekerti luhur.

Dengan demikian, seni menyampaikan pendapat bukan hanya soal teknik komunikasi, tapi juga cerminan moral dan sikap sosial seseorang.

2. Manfaat Menyampaikan Pendapat dengan Santun

Kemampuan ini memberikan banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, sekolah, pekerjaan, maupun masyarakat. Beberapa di antaranya yaitu:

a. Meningkatkan Hubungan Sosial

Ketika seseorang mampu menyampaikan pendapat dengan cara yang sopan, orang lain akan lebih mudah menerima dan menghargai apa yang disampaikan. Hal ini memperkuat rasa saling percaya dalam hubungan sosial.

b. Mengurangi Konflik

Salah satu penyebab utama konflik sosial adalah komunikasi yang tidak bijak. Dengan berbicara santun dan menghindari kata-kata yang menyinggung, kita dapat mencegah kesalahpahaman yang bisa memicu pertengkaran.

c. Meningkatkan Kepercayaan Diri

Orang yang tahu bagaimana berbicara dengan sopan dan efektif cenderung lebih percaya diri. Mereka mampu mengutarakan pandangan tanpa takut merusak hubungan sosial.

d. Mendorong Pemikiran Kritis dan Empati

Ketika kita terbiasa menyampaikan pendapat dengan santun, kita juga belajar mendengarkan dengan lebih baik. Menurut Psychology Today (2021), mendengarkan dengan empati membuat seseorang lebih mampu memahami sudut pandang orang lain dan berpikir secara terbuka.

3. Prinsip Dasar dalam Menyampaikan Pendapat dengan Santun

Agar pendapat kita diterima dengan baik, ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan:

a. Gunakan Bahasa yang Positif

Alih-alih menggunakan kalimat yang menghakimi seperti “Kamu salah,” cobalah gunakan kalimat yang lebih terbuka seperti “Menurut saya, mungkin ada cara lain yang bisa dipertimbangkan.”
Bahasa positif akan membuat lawan bicara merasa dihargai dan terbuka untuk berdiskusi.

Baca Juga :  Bagaimana Menjadi Sosok yang Menginspirasi Lingkungan

b. Kendalikan Emosi

Emosi sering kali menjadi penghalang utama dalam komunikasi. Ketika kita marah atau tersinggung, kata-kata yang keluar bisa menyakitkan tanpa disadari. Oleh karena itu, penting untuk menenangkan diri sebelum berbicara.

c. Pahami Waktu dan Situasi

Sampaikan pendapat pada waktu yang tepat. Jangan memotong pembicaraan orang lain atau berbicara saat suasana sedang tegang. Komunikasi yang efektif memerlukan waktu dan tempat yang kondusif.

d. Dengarkan Sebelum Menanggapi

Menurut ahli komunikasi Dr. Stephen Covey dalam bukunya The 7 Habits of Highly Effective People, kebiasaan mendengarkan sebelum berbicara adalah dasar dari komunikasi yang efektif. Dengan memahami sudut pandang orang lain, kita bisa memberikan tanggapan yang lebih relevan dan sopan.

e. Berikan Argumen Berdasarkan Fakta

Pendapat yang disampaikan dengan data atau pengalaman nyata akan lebih kuat dan objektif. Hindari menyerang pribadi orang lain, karena hal itu justru mengaburkan esensi dari diskusi.

4. Contoh Cara Menyampaikan Pendapat dengan Santun

Untuk membantu memahami penerapan dalam kehidupan nyata, berikut contoh dalam beberapa konteks:

a. Di Lingkungan Sekolah atau Kampus

Daripada berkata, “Pendapat kamu nggak masuk akal,” cobalah mengatakan,

“Menarik juga pendapat kamu. Tapi menurut pandangan saya, kalau dilihat dari data yang ada, hasilnya bisa berbeda.”

Dengan begitu, diskusi tetap berjalan sehat tanpa menyinggung pihak lain.

b. Di Lingkungan Kerja

Ketika tidak setuju dengan ide rekan kerja, katakan dengan cara yang profesional seperti,

“Ide kamu bagus, tapi mungkin kita bisa pertimbangkan opsi lain yang lebih efisien.”

Pendekatan ini menunjukkan bahwa kita menghargai pendapat orang lain sekaligus memberikan solusi alternatif.

c. Dalam Kehidupan Bermasyarakat

Saat berdiskusi di lingkungan sosial, misalnya tentang kegiatan warga, gunakan kalimat seperti,

“Saya paham maksud Bapak/Ibu, tapi bagaimana kalau kita coba cara lain agar lebih efektif untuk semua warga?”

Pendekatan yang tenang dan penuh empati akan menjaga keharmonisan hubungan antarwarga.

5. Tantangan dalam Menyampaikan Pendapat dengan Santun

Meski terdengar sederhana, praktiknya sering kali tidak mudah. Tantangan utama biasanya muncul dari:

  1. Ego pribadi, yang membuat seseorang ingin selalu merasa benar.

  2. Kurangnya keterampilan komunikasi, sehingga pesan disampaikan secara kaku atau menyinggung.

  3. Perbedaan budaya dan latar belakang, yang memengaruhi gaya berbicara dan persepsi orang lain.

Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan latihan dan kesadaran diri (self-awareness). Belajar dari kesalahan dan terus memperbaiki cara berkomunikasi adalah langkah penting untuk berkembang secara sosial.

6. Cara Melatih Diri Agar Terbiasa Berbicara Santun

Berikut beberapa langkah sederhana untuk melatih diri:

  1. Refleksikan setiap percakapan. Setelah berbicara, tanyakan pada diri sendiri apakah kata-kata yang diucapkan sudah sopan dan tidak menyakiti orang lain.

  2. Perbanyak membaca dan mendengar. Orang yang sering membaca buku atau mendengarkan diskusi positif biasanya memiliki kosakata yang lebih bijak dan beragam.

  3. Latih empati. Cobalah menempatkan diri di posisi lawan bicara sebelum merespons.

  4. Gunakan media sosial dengan sopan. Era digital menuntut kita untuk tetap menjaga etika dalam berpendapat, baik secara langsung maupun daring.

Menyampaikan Pendapat dengan Santun Adalah Cermin Kedewasaan Sosial

Seni menyampaikan pendapat dengan santun bukan hanya soal keterampilan berbicara, tetapi juga bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Dengan berbicara sopan, kita tidak hanya menyampaikan pesan dengan jelas, tetapi juga menumbuhkan rasa saling menghargai dan memperkuat hubungan sosial di sekitar kita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *