Cara Membuat Laporan Keuangan Sederhana untuk UMKM

{"aigc_info":{"aigc_label_type":0,"source_info":"dreamina"},"data":{"os":"web","product":"dreamina","exportType":"generation","pictureId":"0"},"trace_info":{"originItemId":"7565739405651086599"}}

Gubuku – Banyak pelaku UMKM yang sudah punya usaha cukup lama, tapi masih mengandalkan ingatan untuk mencatat pemasukan dan pengeluaran.
Padahal, tanpa laporan keuangan yang jelas, kamu akan:

❌ Sulit tahu apakah bisnis benar-benar untung atau rugi
❌ Tidak tahu ke mana uang mengalir
❌ Kesulitan saat butuh pinjaman modal atau investasi

Itulah kenapa laporan keuangan sangat penting, bahkan untuk usaha rumahan sekalipun.
Kabar baiknya: laporan keuangan tidak harus rumit seperti perusahaan besar. Kamu bisa membuatnya dengan sangat sederhana—yang penting konsisten.

Di artikel ini, kita akan membahas langkah paling mudah membuat laporan keuangan untuk UMKM, cocok bagi pemula.

Apa Itu Laporan Keuangan UMKM?

Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan usaha selama periode tertentu.
Fungsinya untuk mengetahui:

✅ Jumlah pemasukan
✅ Jumlah pengeluaran
✅ Keuntungan yang diperoleh
✅ Aset dan kewajiban usaha
✅ Kesehatan keuangan bisnis secara keseluruhan

Jadi, kamu tidak hanya bekerja keras, tetapi juga tahu hasilnya!

Mengapa Laporan Keuangan Penting untuk UMKM?

Berikut manfaat yang sangat besar jika kamu punya laporan keuangan:

Manfaat Penjelasan
Mengetahui untung atau rugi Bisa ambil keputusan bisnis lebih akurat
Mengontrol pengeluaran Mencegah penggunaan uang yang tidak perlu
Memudahkan mengatur harga Harga jual sesuai biaya dan keuntungan yang wajar
Mudah dapat pinjaman modal Bank dan investor butuh laporan keuangan
Bisnis lebih terarah Semua keputusan berdasarkan data, bukan feeling

Bisnis tanpa laporan keuangan seperti berjalan tanpa arah.

Komponen Laporan Keuangan Sederhana untuk UMKM

Untuk usaha kecil, cukup mulai dengan 3 laporan utama:

1️⃣ Catatan Pemasukan dan Pengeluaran
2️⃣ Laporan Laba Rugi
3️⃣ Laporan Arus Kas (Cash Flow)

Jika usaha berkembang, bisa ditambah:

  1. Neraca (Aset – Utang – Modal)

  2. Stok barang (inventaris)

Tapi untuk pemula, fokus ke 3 laporan dulu sudah sangat bagus.

 Catatan Pemasukan dan Pengeluaran

Ini adalah dasar laporan keuangan.
Kamu wajib setiap hari mencatat transaksi bisnis:

  1. Pemasukan → uang masuk dari penjualan

  2. Pengeluaran → biaya bahan, ongkos kirim, gaji karyawan, listrik, dll.

Berikut contoh tabel sederhana:

Tanggal Keterangan Pemasukan (Rp) Pengeluaran (Rp) Saldo (Rp)
01/11 Penjualan 5 kotak kue 150.000 150.000
01/11 Beli bahan baku 50.000 100.000
02/11 Penjualan catering 300.000 400.000

Tips penting:
✅ Catat transaksi setiap hari
✅ Simpan bukti seperti struk atau invoice
✅ Gunakan buku khusus bisnis (bukan dicampur catatan pribadi!)

Baca Juga :  Strategi Viral Marketing untuk Produk UMKM

 Laporan Laba Rugi

Laporan ini dibuat setiap akhir bulan untuk melihat hasil usaha.

Rumus paling sederhana:

Laba = Total Pemasukan – Total Pengeluaran

Contoh:

  1. Pemasukan bulan November: Rp5.000.000

  2. Pengeluaran bulan November: Rp3.500.000

Laba = 5.000.000 – 3.500.000 = Rp1.500.000

Kalau hasilnya minus → bisnis kamu rugi dan harus evaluasi.

Dengan ini, kamu tahu perkembangan usaha setiap bulan.

 Laporan Arus Kas (Cash Flow)

Arus kas menunjukkan keluar masuk uang secara nyata.

Kenapa ini penting?
Bisa saja usaha terlihat untung di laporan laba rugi, tapi uangnya belum masuk karena masih utang pelanggan.

Arus kas yang sehat ditandai dengan:
✅ Saldo kas akhir positif
✅ Ada uang cukup untuk operasional harian

Contoh tabel cash flow sederhana:

Tanggal Uang Masuk Uang Keluar Saldo Kas
Minggu 1 1.000.000 500.000 500.000
Minggu 2 1.200.000 600.000 1.100.000

Selalu cek saldo akhir apakah terus naik atau malah menurun.

Bedakan Uang Bisnis dan Uang Pribadi

Ini adalah kesalahan terbesar UMKM.

Sering terjadi:

“Dapat penjualan langsung dipakai belanja pribadi”

Akhirnya bisnis tidak terlihat berkembang padahal omzet besar.

Solusi:
✅ Pakai rekening terpisah untuk bisnis
✅ Gaji pemilik usaha harus ditentukan
✅ Catat semua transaksi keluar masuk

Pisahkan uang dari awal agar keuangan bisnis lebih jelas.

Gunakan Alat atau Aplikasi Agar Lebih Mudah

Kalau tidak nyaman menulis manual, gunakan alat bantu:

📌 Google Sheets / Excel → Gratis dan mudah dibagikan
📌 Aplikasi Kasir UMKM → seperti:

  1. BukuWarung

  2. Akuntansi UKM

  3. Jurnal.id

  4. BeeCloud

  5. Kasir Pintar

Dengan teknologi:

  1. Hitung otomatis

  2. Bisa cek laporan kapan saja

  3. Akses mudah via HP

Mulai dari yang paling kamu kuasai. Yang penting teratur dicatat.

Tips Agar Laporan Keuangan Konsisten

Banyak UMKM berhenti mencatat setelah 1–2 minggu. Ini tantangannya!
Berikut tips agar konsisten:

✅ Jadwalkan pencatatan rutin (misal sebelum tidur)
✅ Buat format laporan yang mudah
✅ Simpan bukti transaksi dalam 1 tempat
✅ Mulai dari yang sederhana dulu
✅ Evaluasi rutin setiap akhir minggu/bulan

Kalau terbiasa, mencatat keuangan hanya butuh 10–15 menit per hari.

Membuat laporan keuangan sederhana tidak sulit.
Kamu hanya perlu mulai dan konsisten.

Ringkasan langkah untuk UMKM:

Langkah Tujuan
Catat pemasukan dan pengeluaran Mengetahui aktivitas keuangan harian
Buat laporan laba rugi Tahu untung atau rugi tiap bulan
Buat laporan arus kas Pastikan saldo uang usaha sehat
Pisahkan uang pribadi dan usaha Keuangan lebih terkontrol
Gunakan aplikasi bila perlu Lebih mudah dan praktis

Bisnis tanpa catatan hanya akan berjalan berdasarkan tebakan.
Dengan laporan keuangan yang baik, kamu bisa membawa usahamu tumbuh lebih besar dan lebih profesional.

Intership SMKN 1  Bungo |Mukmainna

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *