Cara Mengatur Harga untuk Grosir dan Ecer

Young Asia businesswoman using mobile phone call receiving purchase order and check product on stock, work at home office. Small business owner, online market delivery, lifestyle freelance concept.

Gubuku – Dalam bisnis, harga adalah hal yang sangat menentukan apakah produk kamu laku atau tidak.
Kalau harga terlalu mahal → pelanggan kabur
Kalau harga terlalu murah → bisnis kamu bisa rugi

Apalagi kalau kamu menjual dua tipe harga, yaitu:
1️⃣ Harga Ecer — untuk pembelian 1-2 pcs
2️⃣ Harga Grosir — untuk pembelian dalam jumlah banyak

Mengatur keduanya dengan tepat akan membantu kamu:
✅ Tetap untung
✅ Menarik pembeli dalam jumlah besar
✅ Menyusun strategi pemasaran yang lebih efektif

Jadi, jangan asal pasang harga ya! Ayo kita pelajari caranya di artikel ini.

1. Hitung Semua Biaya Produksi

Sebelum menentukan harga, kamu harus tahu dulu berapa biaya yang kamu keluarkan untuk membuat satu produk. Ini disebut HPP (Harga Pokok Produksi).

Biaya yang harus dihitung:

  1. Bahan baku (contoh: kain, tepung, kopi)

  2. Tenaga kerja (gaji atau upah)

  3. Biaya kemasan

  4. Biaya operasional (listrik, gas, ongkos kirim bahan, sewa tempat)

  5. Biaya penyusutan alat (oven, mesin jahit, dll)

Rumus sederhana HPP:

HPP = Total Biaya Produksi ÷ Jumlah Produk

Contoh:
Biaya produksi total = Rp2.000.000
Jumlah produk = 200 pcs

Maka HPP = Rp2.000.000 : 200 = Rp10.000 per pcs

Artinya, harga jual harus lebih dari Rp10.000 kalau kamu mau untung.

2. Tentukan Persentase Keuntungan yang Diinginkan

Setelah tahu HPP, kamu harus menentukan berapa persen keuntungan yang ingin kamu dapatkan.

Biasanya banyak UMKM memakai margin keuntungan:

  1. Harga ecer → untung lebih besar (30%–100%)

  2. Harga grosir → untung lebih kecil (10%–30%), tapi jumlahnya lebih banyak

Contoh:
HPP per produk = Rp10.000
Keuntungan eceran yang diinginkan = 50%

Harga ecer = HPP + (HPP × 50%)
Harga ecer = 10.000 + (10.000 × 50%) = Rp15.000

Untuk grosir, margin bisa dikurangi:
Keuntungan grosir = 25%

Harga grosir = 10.000 + (10.000 × 25%) = Rp12.500

Walaupun untungnya lebih kecil per produk, tapi pembelian grosir jumlahnya lebih besar → total laba tetap naik.

3. Sesuaikan Harga dengan Target Pasar

Kamu harus tahu dulu siapa yang membeli produk kamu:

Jenis Pembeli Strategi Harga
Konsumen akhir Fokus pada kualitas dan nilai manfaat
Reseller / agen Berikan diskon lebih besar agar mereka semangat jualan lagi

Contoh:
Produk: Kaos sablon
Target eceran: anak muda → harga bisa lebih tinggi karena desain unik
Target grosir: reseller toko online → butuh harga lebih murah agar mereka bisa menjual kembali

Harga yang tepat = harga yang diterima pasar + tetap memberi kamu keuntungan

Kalau harga terlalu tinggi dari pesaing → penjualan bisa turun
Kalau terlalu murah → pelanggan bisa meragukan kualitasnya

4. Bandingkan dengan Harga Kompetitor

Cari tahu berapa harga pasar untuk produk sejenis:

  1. Cek marketplace (Tokopedia, Shopee)

  2. Lihat harga pesaing di Instagram

  3. Survey langsung ke toko sekitar

Pertanyaan penting:
✅ Apakah kualitas produk kamu lebih baik?
✅ Apakah brand kamu lebih terkenal?
✅ Apakah kemasan kamu lebih premium?

Baca Juga :  Bagaimana Blockchain Mengubah Dunia Keuangan Modern

Kalau jawabannya ya, kamu bisa jual lebih mahal.
Kalau kualitas masih standar, pasang harga mirip atau sedikit lebih murah untuk menarik pelanggan baru.

5. Buat Aturan Jelas untuk Harga Grosir

Harga grosir harus punya syarat pembelian minimum.
Tujuannya agar kamu tetap untung meski memberi harga lebih rendah.

Contoh aturan:

  1. Beli minimal 10 pcs → Rp12.500

  2. Beli minimal 50 pcs → Rp12.000

  3. Beli minimal 100 pcs → Rp11.000

Semakin besar pembelian → semakin murah harganya
Ini membuat reseller tertarik membeli lebih banyak

Berikan daftar harga yang jelas agar pembeli mudah memilih

6. Berikan Harga Spesial untuk Reseller Loyal

Pelanggan yang sering beli dalam jumlah besar layak diberi harga istimewa.

Misalnya:

  1. Program member reseller

  2. Bonus setelah pembelian tertentu

  3. POTONGAN HARGA khusus event (Ramadan, Harbolnas, Tahun Baru)

Keuntungan:
✅ Mereka tetap setia membeli di kamu
✅ Penjualan lebih stabil
✅ Brand kamu makin kuat di pasar

7. Gunakan Strategi Psikologi Harga

Beberapa trik psikologis bisa meningkatkan daya tarik harga:

  1. Rp14.999 terasa lebih murah dari Rp15.000

  2. Harga paket terasa lebih menguntungkan

  3. Promo terbatas meningkatkan urgensi

Contoh:

  1. Paket 3 pcs Rp40.000 → lebih murah dari beli 1-an

  2. “Diskon hanya sampai hari ini!” → meningkatkan minat beli

Psikologi harga sangat berpengaruh terhadap keputusan pembeli.

8. Perhatikan Biaya Pengiriman

Pengiriman sering jadi penyebab keuntungan bocor tak terlihat.

Strategi yang bisa dipakai:

  1. Tentukan siapa yang bayar ongkir (penjual / pembeli)

  2. Gunakan ekspedisi yang paling murah tapi aman

  3. Gabungkan pengiriman untuk pembeli grosir

Contoh:

Pembelian di atas Rp500.000 → gratis ongkir dalam kota

Dengan begitu, pembeli grosir lebih hemat dan kamu tetap bisa mengatur margin dengan baik.

9. Selalu Evaluasi Harga Secara Berkala

Harga pasar bisa berubah karena:

  1. Harga bahan baku naik

  2. Ongkos kirim naik

  3. Ada pesaing baru dengan harga lebih murah

Jadi kamu harus rutin cek dan update harga tiap:
✅ 3-6 bulan sekali
✅ Saat bahan baku naik drastis
✅ Ketika permintaan meningkat

Jangan takut menaikkan harga
Asal kualitas dan pelayanan kamu tetap bagus → pembeli akan mengerti

10. Gunakan Software Pembantu Penghitungan

Kalau kamu mulai kesulitan menghitung secara manual, kamu bisa pakai aplikasi pembukuan dan pricing:

📌 Rekomendasi aplikasi:

  1. BukuKas / Lummo

  2. Moka POS

  3. Jubelio

  4. Qasir

  5. Excel / Google Sheet template pricing

Kelebihan:
✅ Cepat, akurat, dan mudah digunakan
✅ Data tersimpan rapi
✅ Bisa analisis keuntungan lebih baik

Cocok untuk UMKM yang mulai berkembang.

Harga Grosir dan Ecer Harus Sama-Sama Menguntungkan

Mengatur harga bukan sekadar menambah angka di label.
Harga adalah strategi bisnis yang bisa menentukan sukses atau tidaknya usaha kamu.

Prinsip penting yang harus diingat:

  1. Hitung semua biaya dengan benar

  2. Tentukan margin yang sesuai

  3. Sesuaikan dengan pasar dan pesaing

  4. Buat aturan jelas untuk harga grosir

  5. Evaluasi harga secara rutin

Harga ecer = untung besar per produk
Harga grosir = pembelian besar, untung total tetap tinggi

Yang paling penting: Jangan sampai kamu rugi hanya karena ingin terlihat murah.

Dengan strategi harga yang tepat, bisnis kamu bisa:
✅ Tetap kompetitif
✅ Dapat pelanggan loyal
✅ Profit terus meningkat

Intership SMKN 1 Bungo |Mukmainna

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *